Di tengah medan pertempuran yang luas, Jendral William dan Martis berdiri dengan saling berhadapan. Mata mereka saling bertatapan, sama-sama penuh dengan tekad dan keberanian yang kuat. Angin berhembus kencang, membawa debu dan pasir, namun tidak menggoyahkan keyakinan mereka untuk menang.Lalu, Jendral William yang dengan senyum sinis di wajahnya, mengangkat tangannya. Tiba-tiba, cahaya biru muda muncul di sekelilingnya, menandakan bahwa dia sedang mengumpulkan energi untuk serangan berikutnya. Dia melompat ke udara, dan dengan kecepatan kilat, dia melemparkan serangan energi ke arah Martis. Serangan itu meledak dengan kekuatan yang luar biasa, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan segala sesuatu di jalannya.Namun, Martis tidak gentar. Dia telah mempelajari pola serangan Jendral William dan telah mempersiapkan diri. Dia mengangkat pedangnya, yang berkilauan dengan cahaya merah terang, dan dengan gerakan cepat, dia membelah serangan energi itu menjadi dua. Serangan itu meles
Baca selengkapnya