Suara riuh tepuk tangan menggema ketika dansa pengantin selesai. Aku meneguk minuman untuk kesekian kalinya dan pesta dansa para tamu dimulai tak lama setelahnya. Musik mengalun begitu lembut. "Selena—" "Ya, silakan," sahutku memotong. "Kalian akan berdansa, 'kan? Silakan. Aku akan menunggu giliran ... jika sempat." Azura terdiam sejenak lalu berkata, "Bagaimana kau bisa berkata seperti itu?" "Biasanya kalian selalu melakukan dansa pertama di setiap pesta, 'kan? Kau sudah pernah mengatakannya padaku kalau kau lebih suka menjadikanku pasangan terakhir dansamu," ujarku tenang. "Silakan, musiknya sudah dimulai." "Ini pesta pernikahan, bukan pesta dansa. Tamu hanya diperbolehkan dansa satu kali, sisanya adalah waktu luang untuk yang lain," tukasnya dingin. "Kau tidak mau berdansa denganku di kesempatan kali ini?" Aku melirik Lucia yang nampak sedih dan juga—sedikit geram, tapi masih bisa ia tutupi dengan wajah tenang. "Di acara ini, Lucia adalah ratumu. Kau tidak lihat aku memakai
Last Updated : 2023-11-25 Read more