All Chapters of Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.: Chapter 51 - Chapter 60

118 Chapters

penghinaan Lagi.

"Dasar janda gatal begini ternyata sifat aslimu, berduaan dengan pria lain sedang masa iddahmu saja belum berakhir."Risma terpaku dia tak menyadari kedatangan wanita yang langsung menghinanya di depan umum."Apa matamu sudah buta? lihat di sini banyak orang, tak hanya ada Risma dan pria tampan juga kaya ini bahkan aku juga manusia."Tiba-tiba Dania datang dan membalas ucapan Bu Gendis membuat wanita itu malu. Niat hati mempermalukan Risma ternyata dia yang kena."Gak usah membela, kau dan temanmu itu sama saja. Sama-sama murahan pantas dia di ceraikan anakku Bayu."Brak ....Tiba- tiba terdengar Risma mengebrak meja. Dia sudah tidak bisa menerima penghinaan mantan mertuanya lagi."Cukup seharusnya ibu ingat, aku yang menceraikan anakmu tentu masih ingat kan alasannya. Karena kau memiliki banyak hutang, aku yang menjadi tukang bayarnya.Sedang anakmu tak berguna sama sekali. Gajinya saja kurang untuk membayar cicilan, selama menikah aku yang memberinya makan termasuk nafkah seratus rib
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Mencoba Jadi Benalu

"Tampaknya apa yang kau katakan bakal terjadi, Dania. Lihat mereka masih berusaha menjadi benalu, bahkan kali ini membawa kedua menantu barunya ikut serta."Dania mengikuti arah pandangan mataku, dan melihat apa yang berdiri di depan pintu pagar seolah menunggu."Benar-benar tidak tau malu, bagaimana masih bisa berpikir untuk minta bantuan kemari. Sedangkan mereka tau sudah tak ada hubungan lagi di antara kalian, Ris."Dania berkata pelan seolah menahan kesal, melihat tingkah aneh keluarga mas Bayu. Sudah jelas kami tak lagi punya hubungan tapi masih saja menganggu."Lihat banyak sekali barang mereka, apa benar-benar berniat tinggal di rumahmu? Tak bisa di biarkan, sepertinya benar rumah Bayu di sita karena tak mampu membayar hutangnya."Aku menatap pria yang seolah tak berdaya terduduk di depan pagar, seolah pasrah dengan apa yang telah terjadi. Apa dia sudah gila karena tidak perduli dengan perbuatan ibunya."Sepertinya aku harus mencari rumah baru, Dania. Sudah berulang kali mengusi
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Keluarga Tak Tau Diri.

Brak ...."Ya Allah, Dania apa yang kau lakukan di lantai?"Aku melompat saat mendengar bahkan melihat tubuh wanita itu tengkurap di depan meja kerjaku. Apa dia tak melihat pintu yang terbuka selebar itu."Kau harus segera mengetahui kabar ini, Ris. Percayalah ini begitu menyenangkan, apalagi menyangkut kabar mantan mertuamu."Ternyata dia terjengkang seperti itu, karena membawa kabar tentang keluarga mantan ku. Kali ini dia membawa apa sehingga begitu antusiasnya."Kau lihat ini mantan mertuamu di hajar, karena dia ketahuan mencuri di rumah wanita yang menghajarnya."Dania menunjukkan sebuah Vidio tampak begitu jelas Bu Gendis di pukul, tampar bahkan di tarik rambut panjangnya. Tapi tunggu dulu, wajah wanita yang menghajarnya seperti aku kenal."Ya Allah apa yang terjadi, Rania. Kenapa Astri menghajar ibu mertuanya?"Dania terkejut dia tak mengerti ucapan Risma. Karena dia hanya tau kalau Bayu anak lelaki wanita itu, kenapa bisa ada menantu lain selain kedua pelakor itu."Astri adik i
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more

Kecurigaan.

Aku menatap wanita yang kini duduk dan menunduk di depan meja kerjaku. Wanita yang pernah sama-sama menjadi menantu Bu Gendis."Mau apa kau datang kemari, Astri? Bukankah kau tau, tak ada lagi hubungan antara kita?"Sengaja aku langsung bicara kenyataan, sebelum dia mengatakan sesuatu yang tak masuk akal."Aku tau kau tak lagi menjadi istri mas Bayu. Tapi setidaknya bersimpatilah sedikit, pria itu sedang sakit dan dia butuh bantuan terutama uang untuk berobat."Ternyata benar dia belum berubah dari sifat serakahnya. Didikan mertuanya begitu melekat di otaknya."Astri kau tau pasti, percuma datang jika untuk berbicara tentang Bayu dan Bu Gendis. Tak akan ada waktu untuk membahasnya, meski mereka mati itupun bukan urusanku.Seharusnya kau rawat mereka karena kau masih menantu keluarga itu. Kematian memang memisahkan dari suamimu, tapi anak-anak kalian mengikatkan hubungan keluarga antara kau dan Bu Gendis beserta anak-anaknya."Astri terdiam dia pikir aku tak akan bisa bicara panjang den
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Mereka Berulah lagi.

"Kau yakin wanita ini pernah masuk ke butik itu?"Aku melihat beberapa foto yang di berikan oleh orang yang aku suruh mengawasi butik itu. Tampak jelas itu foto Astri tapi mau apa dia berada di sana."Aku yakin dia terlibat, Mbak Risma. Karena terlihat jelas dia begitu akrab dengan pemilik tempat itu."Kali ini aku menatap langsung orang suruhan ku. Mendengar ucapannya berarti dia sudah melihat pemilik tempat itu."Siapa pemilik butik itu pria atau wanita?""Wanita mbak, meski akrab tapi wanita itu terlihat menjaga jarak dengan orang dalam foto itu."Makin mengherankan, siapa wanita pemilik butik itu dan apa maksudnya meniru butikku sehingga sama persis."Aku tak tau persis, tapi mereka menyebut nama Nina."Semakin rumit apa hubungannya Nina dengan semua ini, kenapa harus mengusikku jika memang berhubungan dengan gadis itu. Sepertinya memang harus di hadapi secara langsung, tak perlu lagi menduga-duga seperti ini.Aku bergegas keluar niat hati ingin menuju ke butik baru itu, tapi seseo
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Terlepas Dari Fitnah Keji.

"Risma tolong buka pintu, ibu mau bicara sebentar saja."Terdengar suara dari depan pagar mendengar suara itu. Bapak dan ibu bergegas keluar.""Hai perempuan tua, apa otakmu sudah pikun? Risma bukan menantumu lagi, tak seharusnya menganggunya lagi."Kali ini teredengar suara ibu yang sangat marah karena kedatangan mantan mertuaku."Bu, tolong beritahu Risma aku mau bertemu."Untuk apa? Kau pasti mau meminta agar Risma membebaskan anakmu Ana. Bisa-bisanya dia merencanakan merusak nama baik anakku, tidak bisa kau urus saja karena Risma tak ada urusan dengan kalian."Dari balik gorden aku melihat Bu Gendis mantan mertuaku berlutut. kali ini wanita itu tampak sudah menyerah, setelah anaknya terlibat kejahatan baru dia memelas begitu."Terserah kalau mau menangisi nasib burukmu, tapi jangan bikin ribut di sini."Ibu menarik bapak masuk ke dalam rumah, meninggal kan mantan mertuaku yang menangis bersimpuh di depan pagar. Aku menguatkan hati untuk tidak memperdulikan wanita itu."Risma tingga
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Permintaan Tak Masuk Akal Orang Tua Rani.

Sekuat apapun manusia di timpa masalah terus menerus bakal down juga. Begitulah mas Bayu pria yang tampak kuat dan tegar akhirnya depresi juga. Memiliki dua istri bukannya tentram semakin kalang-kabut rumah tangganya. Hampir setiap hari kedua istrinya ribut, bertambah suara ibunya lengkap sudah penderitaannya."Pria itu semakin kurus, Mbak. Apalagi sekarang ibunya harus banting tulang mencari uang, untuk mengurusi kedua anaknya yang di penjara dan di rumah sakit."Apakah ini sudah benar-benar titik akhir dari kehidupan Bu gendis. Ketamakannya menghancurkan anak-anaknya. Sesakit itukah kehilangan segalanya sehingga membuat mas Bayu menderita begitu."Buka pintu aku mau bertemu istriku. Tolong kembalikan dia jangan pisahkan kami."Aku melompat begitu juga dengan orang yang aku tugaskan mengawasi keluarga mas Bayu. Di luar sana terlihat pria itu berdiri dalam keadaan menyedihkan."Kau masuk ke dalam Risma, biar bapak dan ibu yang mengurusnya."Bapak dan ibu keluar di ikuti oleh orang sur
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Ada Apa Dengan Malik.

"Sudahlah kalau tidak mau melapor ke polisi, biar kami saja dengan tuduhan pencemaran nama baik. Ingat anak kalian tidak akan selamat jika bapak dan ibu tidak mengantar ke rumah sakit, bahkan biaya rumah sakit juga sudah di bayar, kalian tidak perlu mengeluarkan uang lagi."Aku tertawa begitu juga dengan bapak dan ibu yang daritadi diam saja. Sama seperti bapaknya Rani yang tak bersuara, karena istrinya terus mengoceh tanpa memberi kesempatan untuk orang lain bicara.Pria itu tetap diam meski istrinya menariknya pergi, meninggalkan rumahku tanpa permisi sama sekali. Aku terduduk lemas karena terkuras tenagaku menghadapi teriakan wanita itu."Wanita itu benar-benar menakutkan sama seperti besannya. Kira-kira bagaimana jika mereka ribut, apa ini penyebab Bayu menjadi gila begitu?""Mas Bayu tidak gila, Bu. Hanya depresi mungkinkah ini ada hubungan dengan ilmu hitam itu?"Aku memotong ucapan ibu dan wanita itu menganggukan kepalanya. Sepertinya setuju dengan apa yang aku ucapkan barusan.
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

Awal Mula Pernikahan Bu Gendis.

POV : Bu Gendis."Seratus ribu mas. Cukup buat beli apa dengan uang segitu sebulan."Aku tak habis pikir dengan pola pikir suamiku. Bagaimana bisa dia menyerahkan semua gajinya kepada ibu mertua. Sedang aku di jatah seratus ribu memang semua di sediakan oleh ibunya tapi gak begini juga. Terus kalau aku mau beli barang kesukaanku, mau jalan-jalan, atau mau makan di luar bagaimana."Itu hanya peganganmu saja, Ndis. Kita tinggal di rumah ibu semua tersedia, gak perlu bayar macam-macam lagi."Aku terduduk lemas beginilah kalau menikah dengan anak lelaki tertua. Semua di kuasai oleh ibunya, nasib jadi orang miskin gak boleh merasa hidup enak."Waktu gadis hidup miskin sudah menikah apa harus merasa miskin juga, Mas. Kalau begini kenapa gak mengontrak saja?"Bukannya menjawab suamiku hanya tersenyum, seolah permintaanku bukan hal yang besar baginya. Sedangkan bagiku ini benar-benar masalah besar."Kau pikir hidup di luar dengan mengontrak itu begitu mudah? Kau tak akan kuat. Sudahlah biar ki
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

Pertengkaran Pertama Setelah Pindah.

POV : Bu Gendis.Setelah pindah dari rumah mertua hidupku terasa bebas dan lepas. Semua aku yang bertangungjawab dengan keadaan rumah, sedang suami hanya memikirkan kerja mencari uang saja."Simpan uang untuk biaya bersalin, Ndis. Jangan sampai kita kesulitan saat kau melahirkan."Kandungan baru berjalan tiga bulan tapi suamiku sudah ribut. Dia seolah tak percaya kalau uangnya aman di tanganku, meski kenyataannya setiap bulan tak ada sisanya."Mas tenang saja kita baru memulai. Mana ada tersisa untuk saat ini, pelan-pelan kita pasti bisa menyisihkan uang untuk bersalin."Terdengar helaan napas panjangnya, memangnya dia pikir uang gajinya habis aku makan. Sedangkan kebutuhan rumah kami belum terpenuhi semua."Kita masih butuh lemari piring, kursi tamu dan televisi juga belum punya. Bulan ini kita beli salah satu dulu, mas."Aku berkata pelan sambil menyendokkan sayur asem dan goreng tempe. Tentu sisa tadi siang setelah aku panaskan."Beli barang yang penting dulu, yang penting simpan s
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status