Home / Rumah Tangga / Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu. / Awal Mula Pernikahan Bu Gendis.

Share

Awal Mula Pernikahan Bu Gendis.

Author: Winarsih_wina
last update Last Updated: 2023-03-19 21:06:43
POV : Bu Gendis.

"Seratus ribu mas. Cukup buat beli apa dengan uang segitu sebulan."

Aku tak habis pikir dengan pola pikir suamiku. Bagaimana bisa dia menyerahkan semua gajinya kepada ibu mertua. Sedang aku di jatah seratus ribu memang semua di sediakan oleh ibunya tapi gak begini juga. Terus kalau aku mau beli barang kesukaanku, mau jalan-jalan, atau mau makan di luar bagaimana.

"Itu hanya peganganmu saja, Ndis. Kita tinggal di rumah ibu semua tersedia, gak perlu bayar macam-macam lagi."

Aku terduduk lemas beginilah kalau menikah dengan anak lelaki tertua. Semua di kuasai oleh ibunya, nasib jadi orang miskin gak boleh merasa hidup enak.

"Waktu gadis hidup miskin sudah menikah apa harus merasa miskin juga, Mas. Kalau begini kenapa gak mengontrak saja?"

Bukannya menjawab suamiku hanya tersenyum, seolah permintaanku bukan hal yang besar baginya. Sedangkan bagiku ini benar-benar masalah besar.

"Kau pikir hidup di luar dengan mengontrak itu begitu mudah? Kau tak akan kuat. Sudahlah biar ki
Winarsih_wina

Sambil menunggu update bab terbaru. Bisa baca juga cerita saya yang lainnya. 1 . Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya (tamat) 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku (tamat) 3. Maaf, Aku Pantang Cerai (tamat)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Pertengkaran Pertama Setelah Pindah.

    POV : Bu Gendis.Setelah pindah dari rumah mertua hidupku terasa bebas dan lepas. Semua aku yang bertangungjawab dengan keadaan rumah, sedang suami hanya memikirkan kerja mencari uang saja."Simpan uang untuk biaya bersalin, Ndis. Jangan sampai kita kesulitan saat kau melahirkan."Kandungan baru berjalan tiga bulan tapi suamiku sudah ribut. Dia seolah tak percaya kalau uangnya aman di tanganku, meski kenyataannya setiap bulan tak ada sisanya."Mas tenang saja kita baru memulai. Mana ada tersisa untuk saat ini, pelan-pelan kita pasti bisa menyisihkan uang untuk bersalin."Terdengar helaan napas panjangnya, memangnya dia pikir uang gajinya habis aku makan. Sedangkan kebutuhan rumah kami belum terpenuhi semua."Kita masih butuh lemari piring, kursi tamu dan televisi juga belum punya. Bulan ini kita beli salah satu dulu, mas."Aku berkata pelan sambil menyendokkan sayur asem dan goreng tempe. Tentu sisa tadi siang setelah aku panaskan."Beli barang yang penting dulu, yang penting simpan s

    Last Updated : 2023-03-19
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Gali lobang tutup lobang

    POV : Bu Gendis."Tolong genderuwo!"Dia melotot karena terkejut juga, apalagi saat aku berteriak menyebut genderuwo. Tak lama dia tertawa melihat wajahku yang mungkin pucat pasi karena ketakutan."Dasar kurang ajar. Aku sedang hamil ngapain berdiri di depan pintu. Bagaimana kalau aku keguguran karena takut."Dia membekap mulutku agar tak mengeluarkan suara yang mungkin akan membuat pertengkaran kami semakin panjang."Cukup bicaramu ingat ucapan bisa jadi doa. Aku mau masuk kau saja yang kebetulan membuka pintu duluan."Dia bergegas masuk dan langsung naik ke tempat tidur. Seperti biasa begitu kena bantal dia pun terlelap seperti tanpa beban. 🌹🌹🌹🌹Aku sedang menyiapkan sarapan ketika tiba-tiba perutku terasa sakit luar biasa. Untuk bersuara rasanya tak sanggup tapi suamiku berada di kamar mandi, mau tak mau harus berteriak agar dia dengar."Mas ...tolong ...sakit!"Untunglah pria itu keluar juga dari kamar mandi. Melihatku berdiri memegang meja dengan kesakitan, dia seakan tau apa

    Last Updated : 2023-03-19
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Rumah Pemberian Mertua.

    POV : Bu Gendis"Menyedihkan anak sudah tiga mau dapat yang ke empat. Tapi kehidupan kalian masih seperti ini tak berubah. Sepertinya hutang makin menumpuk melihat isi rumah kalian yang tak penting."Dasar mulut ember setelah bertahun-tahun dia tak perduli, kini datang-datang hanya untuk menghina. Memangnya dia mau apa kalau kehidupan kami tak berubah. Kalau mau memberi warisan boleh dia bicara omong kosong seperti itu."Begitulah, Bu. Semua tak sesuai rencana setiap dua tahun kami punya anak, jadi tak bisa menyimpan uang untuk membeli atau mencicil rumah."Mendengar ucapan anaknya mertuaku tampak tersenyum sinis, seolah mengejek keputusan kami untuk pindah dari rumahnya."Kalau saja istrimu pintar dia pasti tak akan memilih pindah, tapi mau bagaiamana lagi mungkin sudah nasib kalian berdua."Dasar nenek sihir masih saja dia berusaha menyalahkan aku, karena mengajak anaknya pergi daripada tinggal bersamanya."Tidak usah kau pasang wajah menyebalkan itu Gendis. Aku datang untuk menyerah

    Last Updated : 2023-03-19
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Uang Pemberian Mertua.

    Plak ....plak ...."Kurang ajar kau, Gendis. Beraninya menipu tanda tanganku untuk meminjam uang dari rentenir. Cepat katakan untuk apa uang sebanyak itu?"Sial setelah hampir dua bulan aman, tanpa ketahuan hari ini suamiku tau karena tak sengaja melihat surat perjanjian di dalam lemari.Habis di hajar karena berani mengunakan namanya meminjam uang demi perabotan baru. Sakit hati ini apa dia tak sadar kalau semua aku lakukan untuknya, agar tidak di pandang rendah oleh adiknya yang kini menikah dengan seorang dokter cantik dan juga kaya."Aku lakuakan agar kau tak kalah dari adikmu, Mas. Apa tak malu jika orang melihat kehidupan kita yang menyedihkan, sedang adikmu bergelimang harta."Aku kira dia akan mengerti ternyata tidak. Suamiku tampak kalap dia hendak memukul lagi, tapi teriakan kesakitan dari mulutku menghentikan tangannya. Untunglah perut besar ini bisa di gunakan untuk pura-pura sakit perut."Jangan bohong, Gendis. Kita tau waktu melahirkan masih ada tiga Minggu lagi. Jadi jan

    Last Updated : 2023-03-19
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Bencana

    POV : Bu Gendis."Assalamu'alaikum."Pucuk di cinta ulampun tiba terdengar suara salam dari luar dan itu suara Bayu. Saat aku keluar tampak dia berbicara dengan bapaknya. Tampak ada sesuatu yang mereka sembunyikan dariku.Karena begitu melihat ibunya datang dia pura-pura membetulkan duduknya. Di tambah lagi dengan gerakan mas Dani tampak sekali dia sedang gugup."Apa yang kalian sembunyikan? Kalau begitu kejam kalian memperlakukan aku, lebih baik anggap saja wanita ini sudah mati."Aku berkata dengan nada sedih berharap Bayu akan iba seperti biasanya. Dan harapanku terkabul perlahan dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya."Nenek memberi bayu rumah dari uang yang Bayu kirim. Tentu dengan tambahan dari nenek, Tapi syaratnya jangan ketahuan ibu takut di gadaikan seperti rumah bapak."Kurang ajar sekali wanita tua itu. Meski tak menunjukan wujudnya, ternyata dia menguasai anak dan suamiku, tapi bagus juga tanpa bergerak aku memiliki banyak harta darinya. Ana sudah menikah sepertinya s

    Last Updated : 2023-03-19
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Hancur Karena Aku Ibunya.

    POV : Bu Gendis.Risma menelanjangi kami soal hutang dan perbuatan buruk yang dia terima selama menjadi menantuku. malu dan marah tapi semua terlambat, dia juga mengetahui kalau aku membuat hutang baru setelah dia melunasi hutang kami yang lama.Sakit tentu saja, tapi lebih sakit lagi saat mengetahui kebenaran tentang Risma. Dia yang miskin ternyata anak orang kaya. Tanah dan peternakan ayam dan kambing terbesar di kampungnya. Bahkan orangtuanya datang justru memberikannya sebuah rumah mewah, yang berada di komplek perumahan yang tak jauh dari rumah ku.Ku sikut Bayu untuk bergerak membujuk, tapi wanita itu sudah tak mau mendengar alasan yang kami berikan. Dia pergi begitu saja dan parahnya lagi, keluarga suami Nina tau dan mendengar semuanya maka tanpa ampun mereka membatalkan pernikahan yang waktunya tinggal besok."Kita sudah selesai. Ibu berhasil dengan semua rencana yang hasilnya menghancurkan aku, anak lelaki yang bodoh seperti ucapan bapak dulu."Bayu hendak pergi sehingga tak

    Last Updated : 2023-03-20
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Kedatangan Nenek.

    "Kau tutupi segalanya dariku hingga Dani meninggal, Bayu menikah bahkan bercerai, lalu Arka yang meninggal kecelakaan. Juga tak mengerakkan hatimu untuk mengabari kami keluarga suamimu. Bahkan si malang Nina dia koma tanpa ada yang menjaga di rumah sakit. Aku tak menyangka kau sekejam itu, Gendis."Mendengar di salahkan dari tadi membuat Bu Gendis emosi juga, sehingga dia melawan wanita tua yang menjadi mertuanya."Iya semua salahku, Bu. Coba berpikir kalau kau tak begitu kejam tentu semua ini tak akan terjadi."Bu Gendis melempar ember berisi kain yang hendak dia jemur. Sehingga keributan itu terdengar sampai ke dalam rumah membuat Astri keluar karena ingin tau."Ibu kenapa melempar baju-baju yang sudah di cuci? Kan jadi kotor lagi bikin susah sa..."Astri tak melanjutkan ucapannya karena melihat seorang wanita tua, berdiri bersama dengan Risma mantan kakak iparnya."Risma siapa yang aku bawa kemari? Jangan-jangan kau mau bikin ribut di sini. Pergi bawa orang tua ini jangan sampai ak

    Last Updated : 2023-03-21
  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Sama Menyebalkan seperti cucunya.(2)

    "Kami tidak ada urusan lagi dengan Bayu dan keluarganya, kalau ibu mau membawanya pergi itu terserah. Bagi kami dia hanya mantan menantu."Ibu berkata dengan ketus mungkin dia terlalu kesal, dengan apa yang sudah dilakukan oleh keluarga mas Bayu. Yang terbaru perbuatan Ana yang hampir membuatku terlibat kejahatan yang tidak aku lakukan."Bukan begitu saya hanya ingin menjalin tali silahturahmi, dengan keluarga cucu mantu saya.""Mantan cucu mantu, Bu. Ingat juga Bayu sudah punya dua istri jangan hilangkan mereka, demi Risma yang sudah berpisah."Ibu kembali memotong ucapan nenek mas Bayu. Aku jadi heran kenapa wanita ini berkeras, seolah ada sesuatu yang dia inginkan untuk cucunya."Risma kamu belum punya penganti Bayu kan? Kenapa kalian tidak rujuk saja." Pertanyaan nenek mas Bayu mengejutkan kami semua."Jadi istri ketiga begitu maksud anda? Maaf anak saya terlalu berharga. Tanpa Bayu dia sudah mempunyai dua pilihan, meski kami orang tuanya sudah memilihkan yang terbaik. Itu dia suda

    Last Updated : 2023-03-21

Latest chapter

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 14 (akhir segalanya)

    Ekstra Part 14."Aku tidak menyangka sama sekali. Niat mereka begitu kejam, tapi aku masih tak habis pikir, kenapa harus aku yang mereka pilih?"Malik membelai perut sang istri. Dia mengira perut wanita itu keram seperti biasa, karena melihat Risma terus mengusap perutnya.Plak ..."Jauhkan tanganmu, aku kekenyangan, kau sibuk ikut mengelus perutku."Risma memukul tangan Malik. Memikirkan Sarah sudah membuatnya kesal, sekarang tanpa dosa suaminya membelai perutnya yang mulai membuncit, bukan hanya karena ada bayi tapi juga karena makanan yang mertuanya masak. Risma benar-benar kekenyangan."Tidak apa, Yank. Kan ada anak kita di dalam sini. Meski gemuk kau tetap cantik."Malik tersenyum ke arah sang istri. Dia mengira sudah membuat wanita itu senang, siapa sangka reaksi Risma justru mengerikan."Aku belum gemuk saja kau sudah dekat-dekat dengan Sarah. Aku tak tau saat perut ini besar nanti, wanita mana lagi yang kau dekati!"Risma semakin kesal setelah mendengar ucapan Malik. Pria itu t

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 13 ( Kehancuran mereka)

    Plak ...."Dasar perempuan tak berotak, aku sudah memberimu banyak bantuan, Gendis. Dari anak-anakmu masih hidup hingga mereka semua mati, aku membantumu tapi apa yang kau lakukan? Mengoda suamiku dan membuat lumpuh mertuaku."Indah membabi buta saat menghajar Bu Gendis. Wanita itu hanya diam saat mendapatkan perlakuan kasar itu, karena di sana banyak orang-orang Indah.Keadaannya sudah sangat menyedihkan tapi Indah masih belum puas. Bu Gendis mengepalkan tangan saat melihat Risma duduk menikmati sepiring siomay. Mantan menantunya itu memanggil penjual siomay keliling, untuk berhenti di depan rumah kontrakannya.Keramaian di rumahnya pasti ulah Risma. Dia tak menyangka mantan menantumu mengetahui tempat tinggalnya, sedangkan rencananya dengan Sarah belum berhasil."Yank, apa ini tidak terlalu kejam? Lihat dia sudah terluka seperti itu, kasihan."Malik meraih sendok di tangan istrinya lalu ikut makan siomay dengan santai. Dia tak perduli meski sang istri melotot ke arahnya."Pria yang m

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 12 (siapa di balik Sarah)

    "Silakan duduk Nina Sarah. Ada apa datang kemari?"Risma tersenyum saat melihat Sarah masuk ke ruangannya. Ruangan tempat dia bekerja di butiknya, ruangan yang sudah dua tahun ini dia tempati."Aku datang karena mas Malik yang minta. Dia tak ingin terjadi keributan makanya memintaku bicara denganmu."Risma menegakkan punggungnya saat mendengar ucapan Sarah. Dia tak menyangka, wanita ini bilang di minta Malik untuk bicara dengannya."Bicara soal apa? Aku rasa tak ada yang perlu kita bicarakan. Apalagi soal yang berhubungan denganmu dan suamiku," ucap Risma."Baguslah kalau kau sadar. Aku hanya ingin kau tau, kalau hubunganku dengan Malik sudah sangat mendalam. Kami bahkan sudah tidur bersama, saat kau kedinginan di mobil malam itu. Aku dan Malik justru berada di atas ranjang yang membara."Risma menatap ke arah Sarah. Dia tak menyangka wanita elegan ini ternyata murahan juga, dia jadi ingin tau kedok wanita ini."Bagus dong kalau begitu. Sekarang kau hanya perlu mengikatnya dalam ikatan

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 11 ( Bersalah lagi)

    "Angkat Mas."Risma memohon agar Malik mengangkat panggilannya. Saat ini perutnya terasa sakit luar biasa, namun sayang Malik tak mengangkat panggilannya. Sedangkan posisi pria itu paling dekat, karena saat ini dia berada tak jauh dari kantor suaminya."Taksi!"Risma terpaksa memanggil taksi untuk membawanya ke rumah sakit. Rasa nyeri di perutnya membuatnya takut luar biasa, dia takut terjadi sesuatu pada kandungannya."Rumah sakit Permata Bunda, Pak. Tolong lebih cepat."Risma memohon pada supir taksi itu. Melihat raut wajah penumpangnya yang kesakitan, sopir itu segera paham jadi dia segera melaju menuju rumah sakit tujuan Risma."Tunggu sebentar Mbak saya panggilkan perawat."Begitu sampai rumah sakit, sopir itu segera memanggil perawat untuk membantu penumpangnya. Risma berterima kasih lalu membayar ongkosnya, kemudian dia meminta perawat untuk membawanya ke dokter kandungan.Saat itulah dia bertemu dengan Malik yang sedang memapah Sarah. Sepertinya wanita itu juga sedang sakit, de

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 10 ( Maaf )

    "Benar ada yang aneh, Mbak."Putri meraih potongan apel di meja. Meski mulutnya mengunyah tapi matanya tampak kosong, dia dan Risma seperti sedang berpikir.Malik yang berdiri di kejauhan merasa heran, saat melihat kedua wanita itu tak bicara atau pun bergerak. Penasaran membuatnya mendekat lalu mencium kening Risma, membuat wanita itu terkejut karena tak menyadari kedatangan suaminya."Apaan sih?"Risma mengusap keningnya lalu kembali mengunyah potongan buah di piring. Dia tak memperdulikan Malik yang duduk di depannya, dia justru asik menatap adik iparnya yang terdiam sejak kedatangan Malik."Aku rasa memang ada yang aneh. Aku harap kita bisa dapatkan petunjuk, Put. Nanti kita lihat lagi, siapa tau ada sesuatu yang terlepas dari pandangan kita."Risma menyerahkan piring berisi buah. Dia dan adik iparnya memang suka makan buah, mereka bilang untuk membantu diet. Walau hasilnya melihat nasi di embat juga."Yank."Risma melirik sekilas ke arah Malik. Membuat pria itu mengerucutkan bibir

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 9(Kemarahan Risma.)

    "Sayang, syukurlah kau pulang."Malik berlari menyambut kepulangan istrinya. Beberapa jam mereka kebingungan, karena Risma menghilang tanpa kabar. Ponselnya mati hingga tak bisa di hubungi."Jangan mendekat, Mas. Tolong menjauh lah, aku belum mandi dan belum mencuci muka."Risma menolak Malik ketika pria itu hendak memeluknya. Matanya melirik Sarah yang berdiri di belakang suaminya, dia bisa menebak kalau wanita itu selalu bersama Malik saat dia menghilang."Maaf, mobil Risma mogok di jalan semalam. Apalagi hujan lebat jadi aku tidur di mobil, tak ada yang bisa membantu apalagi ponselku kehabisan baterai. Kalian bisa sarapan duluan, aku mau mandi baru tidur sebentar."Risma langsung pergi meninggalkan kedua orangtuanya. Untunglah mereka ada sehingga bisa menjaga anaknya saat dia tak pulang."Yank.""Tolong tinggalkan aku, Mas."Risma menutup pintu sebelum Malik bisa masuk ke kamar. Dia tak mau ribut sehingga membuat orangtuanya bingung, meski dia kesal tapi masih mencoba tenang."Sayan

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 8 ( bermalam di mobil)

    Ekstra Part 8"Jadi Mas tak jadi ikut ke rumah Tante Indah dan Om Sean? Mereka sudah jauh hari mengundang kita, apa tak bisa walau datang sebentar saja?"Risma menatap Malik yang tengah mengancingkan bajunya. Pria itu tadi bilang, kalau ada acara dengan Sarah dan rekan bisnisnya. "Mas, tak bisa datang, Yank. Pertemuan ini sangat penting untuk bisnis kita."Risma tak berkata apa-apa lagi, karena Malik sudah memutuskan untuk tidak memenuhi undangan Indah dan Sean."Kalau begitu bolehkan aku pergi ke rumah Tante Indah? Tak enak kalau tak datang."Sejak Indah dan Sean memutuskan untuk kembali bersama. Hubungan mereka dengan Risma juga membaik, mereka sudah menganggap mantan istri keponakannya sebagai keponakan sendiri."Boleh, tapi usahakan jangan pulang terlalu malam. Aku tak mau istri cantikku ini kelelahan, apalagi ada dedek bayi yang harus di jaga."Malik mencium perut sang istri. Yah, ulang tahun Risma mendapatkan hadiah luar biasa, dia benar-benar hamil anak kedua."Kalau begitu aku

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 7 (Kejaahatan Bu Gendis)

    "Mau apa lagi kau kemari? Sudah tak ada gunanya lagi, Ndis. Kau pembawa sial, kehancuran anak-anak mu seharusnya jadi pelajaran tapi aku buta oleh rayuanmu. Sekarang kesialanmu menjadi penyebab kehancuran ku."Sean menunduk dengan wajah sedih. Sudah dua minggu ini sang istri pergi bersama anak-anaknya, jiwanya kosong tapi keluarganya tak ada yang perduli lagi. Penghianatnya tak termaafkan lagi.Bu Gendis mengepalkan tangannya, saat mendengar ucapan Sean. Hatinya hancur saat pria itu menyebutnya pembawa sial."Jangan bilang hatimu sakit, saat Sean menyebutmu pembawa sial, Gendis. Ingatlah betapa sakit hati Risma, saat kau menyebutnya dengan kata yang sama."Ibu mertua Bu gendis berjalan tertatih mendekati anaknya. Hatinya sakit melihat anak bungsunya begitu menderita sejak istrinya pergi.Awalnya dia tak tau alasan sang menantu pergi, namun akhirnya dia tau perselingkuhan anak bungsunya dan menantu pertamanya. Meski marah tapi dia tak mampu berbuat apa-apa."Aku sudah banyak bertindak u

  • Bawa Anak Lelakimu Pulang, Bu.   Ekstra Part 6 (Bu Gendis kembali menyerang Risma)

    "Dasar wanita pembawa sial." Semua orang berpaling lalu menatap wanita yang berkata kasar itu.Risma terkejut melihat kedatangan wanita yang tak pernah dia duga sama sekali. Seperti biasa kedatangannya hanya membuat keributan.Plok ....Belum lagi sadar dari keterkejutan karena umpatan Bu Gendis. Risma harus kembali terkejut, saat melihat wajah mantan mertuanya penuh dengan kue ulang tahunnya."Makan itu biar mulutmu bisa bicara yanng baik-baik. Heran, setiap ketemu mulutmu itu tak pernah bisa berkata baik."Ibu Risma tersenyum puas, saat melihat mantan besannya kebingungan membersihkan wajahnya. Meski kasihan tapi tak ada yang membantu wanita itu.Byuur ...."Untuk menambah rasa manis setelah makan, kau juga harus merasakan minuman manis ini ."Lengkap sudah penderitaan Bu Gendis, setelah ibu Risma melempar kue ke wajahnya. Kini mertua Risma menambahkan segelas jus jeruk ke kepalanya."Lain kali jaga bicaramu, Gendis. Selama ini kami diam bukan takut padamu, tapi kami sudah muak melih

DMCA.com Protection Status