"Ha? Oh iya ... Iya, aku belanja tadi, aku mandi dulu, ya?" jawab lelaki itu dengan gugup.Belanja? Belanja sembako dan sayuran? Dalan mimpi-pun Zaki tidak akan melakukan itu."Fahmi, berlebihan banget kamu. Tadi cuma kusuruh transfer uang belanja ke rekening Nadin, kok malah dibelanjakan," gerutu Zaki saat menelpon asistennya itu."Lah, saya bingung, Bos. Bos nyuruh transfer tapi nomor rekening Nadin berapa? Jadi tadi aku belanjakan saja, sekalian nyari motor tadi. Maaf saja bos, seken yang bagus harga lima juta gak ada. Adanya itu, Supra x 125 helm in warna biru, itu tahunnya masih muda, harganya tiga belas juta. Yang yang lain jelek-jelek.""Jelek dikit ya gak papa, tadi Nadin jadi curiga kalau harga motornya di atas sepuluh juta, untung aku masih bisa ngeles. Kamu ini kalau dikasih perintah kok gak becus terus, sih?"Zaki sebenarnya ingin marah-marah dengan suara bentakan, namun karena ini di rumah kontrakannya, lelaki itu sebisa mungkin mengendalikan suaranya agar tidak terdengar
Last Updated : 2023-05-21 Read more