Zoe kembali menunduk lalu mencengkram paha Wolf, meminta agar mereka keluar saja dari ruangan dokter itu.Tentu Wolf tidak beranjak memenuhi keinginan Zoe, tapi sebagai ganti, Wolf menggenggam tangan dingin Zoe yang panik itu. Zoe menarik tangannya, ingin memberi tahu kalau ia benar-benar ingin keluar.Namun, genggaman Wolf lebih kuat, dan bukan hanya mencengkram kuat. Wolf mengelus tangan Zoe. Menggosok punggung tangannya, mengelus telapak tangannya dengan lembut. Memberi sentuhan yang lebih menenangkan. Membujuk tapi dengan belaian, dan lebih manjur. Geli menggelitik dan hangat membuat jantung Zoe terpacu bukan lagi oleh ketakutan. Zoe mungkin akan mendesah, seandainya tidak mendengar dokter—yang tengah bersemangat menjelaskan, menyebut namanya dengan lengkap. Zoe mengatupkan bibirnya serapat mungkin setelah itu, sambil melirik ke arah Wolf. Yang tentu saja berwajah datar. Bahkan tidak terlihat berkedip saat memandang Howard.“Aku ingat siapa kau. Zoe Anderson. Aku tidak mungkin m
Last Updated : 2023-02-01 Read more