Andi duduk di ruang tamu dengan ekspresi wajah yang penuh kekecewaan. Pandangannya kosong, seakan tenggelam dalam pikiran yang berat. Farez, anaknya sendiri, berdiri di depannya dengan rasa khawatir yang menghiasi wajahnya."Pa, aku sungguh minta maaf," ucap Farez dengan suara yang terdengar lemah. "Aku tahu aku telah membuatmu sangat kecewa."Andi mengangkat tangan dengan penuh emosi, memberikan isyarat untuk Farez diam sejenak. Setelah beberapa saat, ia mulai berbicara dengan suara yang penuh rasa sedih."Farez, papa tidak pernah berharap melihatmu terjerumus dalam masalah seperti ini," ucap Andi dengan lirih. "Aku telah mengasuhmu dengan baik dan memberikan pendidikan yang kuat, tapi aku merasa seperti aku telah gagal."Farez menundukkan kepala, merasakan beban yang tak terhingga di dadanya. "Papa, aku benar-benar menyesal. Aku tidak bermaksud menyakiti siapapun, termasuk dirimu."Andi menghela nafas dalam, mencoba mengendalikan emosinya. "Farez, kau adalah anakku. Papa mencintaimu
Last Updated : 2023-06-11 Read more