“Lo? Galang? Ada apa dengan keningmu?” tanya Bunda yang melihat ke arah dahiku dengan raut muka terkejut sekaligus khawatir. “Tadi tidak memerah begini. Apa karena terbakar matahari?”“Ada nyamuk nakal di kamar,” jawabku sekenanya, melirik ke arah Fay yang berpura-pura tidak menyadari aku sedang melihat ke arahnya.“Ayo, Nek. Kita berangkat sekarang. Kata Papa, semakin sore, jalan akan semakin macet,” desak Astro yang menarik tangan Bunda.“Ah, iya. Ayo, ayo,” kata Bunda setuju.Kami menuju Alun-alun Kota Malang untuk melewatkan malam Tahun Baru bersama ratusan jika tidak ribuan orang lainnya. Menjelang matahari terbenam, jalan mulai macet dan lokasi tujuan kami sudah ramai dengan pengunjung.Kami berkeliling sambil berdiskusi memilih makan malam masing-masing. Aku dan Gesang yang memesan makanan, sedangkan para wanita mencari tempat duduk untuk kami. Tia dan Astro ditemani Ayah untuk menaiki mobil kayuh.Semakin malam, semakin banyak orang yang datang. Hal yang sudah biasa kami alami
Last Updated : 2023-03-07 Read more