Rachel langsung membawa perlengkapan sekolah Darren menuju kediamaan Tanjaya.Begitu turun dari mobil, perempuan itu langsung dapat melihat Eddy yang sedang berjalan keluar dengan raut wajah yang kusam.“Eddy,” panggil Shania sambil berjalan menghampiri Eddy.“Ma,” ucap Eddy menyapa ibunya dengan sopan. “Darren ada di kamar, sebaiknya Mama jangan naik ke lantai dua dulu.”Shania sebisa mungkin menghindari tempat di mana Darren berada, karena dari dulu, bocah laki-laki ini tidak pernah memandang Shania sekali pun. Shania sendiri tidak mungkin mau mempermalukan dirinya sendiri.Shania menyerahkan barang-berang di tangannya kepada Hilmi, sambil berkata pelan, “Eddy, aku punya satu masalah, perlu bantuan kamu.”Eddy merapatkan bibirnya, lalu berkata, “Apa, Ma?”“Eddy, aku tahu Papa kamu mengatur banyak orang di bawahmu. Kamu bisa nggak, tolong bantu aku untuk mencari tahu tentang seseorang, namanya Rachel Hutomo ….” Shania menghela napas panjang, lalu kembali melanjutkan dengan raut wajah
Baca selengkapnya