Semua Bab Sang Kultivator Terbuang: Bab 41 - Bab 50

128 Bab

41. Peta Tanah Mutiara Putih

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku terlihat cantik dengan jubah ini?" Xiao Qiumei berputar memamerkan jubah barunya. "Jubah Siluman Level-D memang memiliki kualitas yang rendah. Benda ini bahkan tidak bisa membentuk desain sesuai karakter pemakainya!" Bai Lihai berkomentar bahwa desain jubah tidak cocok dengan karakter Xiao Qiumei. Xiao Qiumei melihat-lihat kembali jubah itu. Setelah dipikir-pikir, gadis itu juga merasa bahwa desain jubah memang tidak cocok dengan dirinya. Jubah itu memiliki kesan status yang tinggi, sangat berbeda dengan si gadis yang hanya berasal dari kelas menengah ke bawah. "Mungkin jubah ini memprediksi aku akan jadi orang besar di masa depan. Hahaha...!" Xiao Qiumei tertawa mengatakan khayalannya. Meski mengatakan bahwa desain yang tidak cocok adalah karena kualitas Jubah Siluman yang rendah, tapi pikiran Bai Lihai tidak berkata seperti itu. Bisa jadi, desain yang melambangkan status tinggi ini memang menunjukkan karakter Xiao Qiumei yang sebenarnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-20
Baca selengkapnya

42. Kepadatan Qi

Bai Lihai memasuki goa lebih dalam. Semakin jauh ia melangkah, kepadatan Qi semakin besar. Sebuah tempat yang memiliki kepadatan Qi yang besar adalah sebuah harta bagi seorang Kultivator. Qi yang padat bisa mempermudah dalam meningkatkan praktik Kultivasi. Namun, si pemuda juga paham, tujuan utamanya bukanlah itu. Sementar itu, Xiao Qiumei juga memasuki goa. Ia juga merasakan hal yang sama dengan Bai Lihai. Rasa kesalnya langsung hilang, berganti dengan sebuah keriangan. Hanya saja, keriangan itu hanya sesaat setelah si gadis teringat bahwa ada Racun Anggrek Iblis yang bersemayam di tubuhnya. "Aku lupa kalau Kultivasi-ku terhalang!" gumam si gadis. Seketika, Xiao Qiumei berlari ke arah Bai Lihai dan menarik pemuda itu. "Lebih baik kita cari dulu Anggrek Dewa, lalu kembali lagi ke sini!"Xiao Qiumei ingin segera menemukan penawar untuk racun di tubuhnya. Dengan kondisinya yang seperti ini, kepadatan Qi yang besar ini sama sekali tidak berarti. Praktik Kultivasi-nya terhalang oleh Rac
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-21
Baca selengkapnya

43. Telur

Benda ini disebut dengan Pisau Pemotong Permata. Seperti namanya, Item Sihir ini memiliki kamampuan untuk memotong berbagai jenis batu permata, seperti giok, bahkan berlian sekalipun. Permasalahan bagi Bai Lihai saat ini adalah bukan bagaimana cara menggunakan Pisau Pemotong Permata. Namun, bagaimana cara membentuk giok-giok ini. Untuk membuat sebuah Totem, terlebih dahulu dilakukan membentuk batu giok menjadi seperti sebutir telur. Mengingat si pemuda tidak memiliki bakat dalam hal memahat, hal itu tentu sesuatu yang sulit baginya. "Sepertinya, aku perlu mempelajari banyak hal untuk membuat Totem ini!" Bai Lihai bergumam sendiri. Sebuah bongkahan batu giok diambil. Si pemuda mulai menggerakkan pisau pada batu giok. Dapat dilihat kualitas dari Item Sihir itu. Bagaimana Pisau Pemotong Permata memotong batu giok terlihat sama seperti pisau dapur yang memotong kentang. Kekerasan batu giok sama sekali tidak berarti bagi benda itu. Serpihan giok berjatuhan satu persatu. Mulai terlihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-22
Baca selengkapnya

44. Permintaan

Xiao Qiumei langsung menyimpan 'telur-telur' itu di dalam Cincin Ruang. Benda ini akan ia gunakan untuk merayu Bai Lihai. "Aku akan memberikannya padamu, tapi kau harus memenuhi permintaanku," ucap Xiao Qiumei. "Aku bisa membuatnya sendiri, jadi jangan coba-coba memaksaku dengan cara seperti itu!" Bai Lihai sama sekali tidak tertarik dengan perkataan Xiao Qiumei."Mana bukti kau bisa membuatnya? Hais... kau jangan sok hebat. Jangan berpikir kau bisa melakukan semuanya sendiri. Kita harus saling membantu. Sebaiknya terima saja tawaranku!" Xiao Qiumei menaik-turunkan alis. Ia yakin Bai Lihai tidak akan menolak permintaannya. Bai Lihai berpikir sejenak. Dari pada menghabiskan waktu untuk belajar membuat 'telur-telur' itu, mungkin lebih baik menerima tawaran Xiao Qiumei. Namun, si pemuda takut kalau si gadis meminta yang macam-macam. "Baiklah, tapi jangan minta yang aneh-aneh," ucap Bai Lihai. "Tenang saja, permintaanku sangat masuk akal! Aku punya dua permintaan. Pertama, aku ingin me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-23
Baca selengkapnya

45. Membuat Totem

Hari-hari dilalui oleh sepasang muda-mudi itu dengan cara demikian. Sebagian waktu mereka dihabiskan dengan berlatih meningkatkan Kultivasi. Dan sebagian lainnya dihabiskan dengan berlatih ilmu yang sedang mereka pelajari. Bai Lihai belajar membuat Totem dan Xiao Qiumei berlatih beladiri. Saat Bai Lihai berlatih Kultivasi, Xiao Qiumei belajar beladiri. Saat Xiao Qiumei yang berlatih Kultivasi, Bai Lihai belajar membuat Totem. Itu membuat mereka tidak memiliki banyak waktu untuk saling bicara. Bai Lihai tidak mengetahui pasti bagaimana perkembangan beladiri Xiao Qiumei. Namun, ia yakin bahwa si gadis kebingungan dengan apa yang terdapat di dalam Manual Mata Angin. "Sial, gagal lagi!" Giok yang dipegang Bai Lihai terlihat menghitam setelah si pemuda gagal memasukkan Roh Array pada giok tersebut. Ia pun melempar giok yang telah rusak ke sembarang tempat. Membuat Totem lebih sulit dari pada membuat Jimat. Pola garis pada Totem juga lebih rumit dari pada pola garis pada Jimat. Pada int
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-24
Baca selengkapnya

46. Rombongan Sekte Lembah Bambu

"Kenapa kalian lambat sekali? Kita harus segera menyelesaikan misi dengan cepat," ucap seorang pria berusia 20-an tahun yang mengenakan pakaian berwarna merah. Pria ini adalah Jiang Fangzhou, seorang Kultivator Racun yang berasal dari Sekte Lembah Bambu. Raut wajahnya terlihat kesal melihat para Kultivator yang mengikutinya berjalan lambat. "Kenapa kau terburu-buru? Aku bahkan tidak berpikir kita harus menyelesaikan misi ini. Tetua Agung telah mengeksekusi mati ayah kita, kenapa juga kita harus menyelesaikan misi yang dia berikan! Apa kau tidak memiliki dendam terhadap kematian ayah?" Seorang gadis bernama Jiang Fangling memberi pembelaan atas kelambatannya dalam berjalan. "Dia dihukum mati karena kesalahannya sendiri. Dia menipu kita dengan memberikan misi yang tidak diketahui oleh Tetua Agung dan Tetua lain. Jika harus memiliki dendam, itu adalah untuk ayah, bukan untuk Tetua Agung," ucap Jiang Fangzhou dengan penuh keyakinan. Maksud perkataan Jiang Fangzhou merujuk pada apa yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-25
Baca selengkapnya

47. Darah Inti Racun

"Ning'er... bersabarlah! Setelah misi ini selesai, kita bisa mengarungi Tanah Mutiara Putih berdua saja. Semoga saja kita bisa menemukan sesuatu untuk menormalkan kembali tubuhmu!" Yao Yikai berbicara pada adiknya. "Yikai-gege... kita tidak perlu melakukannya. Aku tidak masalah dengan tubuhku seperti ini. Sebaiknya, kita tidak memisahkan diri dari kelompok ini. Akan sangat berbahaya jika kita hanya pergi berdua!" Yao Yining menanggapi perkataan si kakak. Sebuah senyum manis terukir di wajah Yao Yining, seolah-olah ia memang tidak mempermasalahkan tubuhnya yang seperti anak kecil. Namun, si kakak menyadari bahwa kondisi seperti ini akan menyulitkan si adik dalam menjalani kehidupan. Sebagai gadis yang mulai beranjak dewasa, sewajarnya Yao Yining mulai menyukai lawan jenis. Namun, dengan fisik seperti ini, rasanya mustahil ada pria yang bersedia menjadi pasangan si gadis. Setiap orang yang tidak mengenal Yao Yining pasti mengira gadis itu adalah seorang anak kecil. Bahkan, mereka yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-25
Baca selengkapnya

48. Cakram Hitam

"Untuk mendapatkan Racun Anggrek Iblis, Anggrek Dewa ini tidak bisa dipetik ataupun dicabut. Dia harus dibiarkan tetap tumbuh di tempatnya!" Jiang Fangzhou memberi sebuah penjelasan.Kening Yao Yikai berkerut, penjalasan itu terasa mengambang dan sulit dipahami. "Maksudnya?""Racun Anggrek Iblis hanya bisa dibuat dengan cara menyerap inti sari dari Anggrek Dewa ini. Dan yang bisa melakukan ini hanyalah orang yang memiliki Darah Inti Racun!" Pandangan Jiang Fangzhou beralih pada Yao Yining. Yao Yikai juga mangalihkan pandangan pada si adik. Sekarang, ia mulai sedikit paham kenapa adiknya ikut dibawa dalam misi kali ini. Namun, ia juga merasa penjelasan Jiang Fangzhou tidak hanya sampai di situ. Jika hanya seperti itu, mereka seharusnya tidak perlu takut mengatakannya dari awal. Mungkin saja ada sesuatu yang buruk dibalik semua itu. "Lalu, apa yang terjadi setelah itu?" Jiang Fangzhou tidak langsung menjawab. Ia terlebih dahulu menatap Jiang Fangling, berharap saudari kembarnya memban
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-26
Baca selengkapnya

49. Racun Pengendali Pikiran

Para bawahan Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling melakukan serangan secara bersama-sama. Namun, kemampuan mereka lebih rendah dari Yao Yikai dan Yao Yining. Ada sekitar sepuluh Kultivator yang menyerang. Dua diantara mereka berada di ranah Initial Foundation 1 dan sisanya berkisar antara Qi Refining 7 sampai Qi Refining 9.Jika membandingkan praktik Kultivasi, seharusnya mereka bisa sedikit mengimbangi Yao bersaudara. Saat ini, Yao Yikai berada di ranah Initial Foundation 2 dan Yao Yining di ranah Qi Refining 9. Ini harusnya dalam jangkauan mereka. Namun, kenyataannya tidak seperti itu.Nyatanya, Yao Yikai dan Yao Yining terlihat lebih mendominasi pertarungan. Tiap serangan yang dilakukan oleh Kultivator Racun itu berhasil mereka hindari. Di sisi lain, kedua kakak-beradik itu bisa melukai mereka. Cakram jitam yang mereka gunakan sudah berhasil melukai beberapa dari lawan mereka. Entah itu dengan cara melempar atau dengan serangan jarak dekat, serangan Yao bersaudara terlihat lebih efek
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-27
Baca selengkapnya

50. Pertarungan Dua Wanita

Menyadari kakaknya berada dalam kesulitan, Yao Yining ingin membantu. Namun, ia juga mengalami kesulitan menghadapi Kultivator Racun bawahan ini. Gadis bertubuh anak kecil itu memang harus bertarung sendirian setelah si kakak berupaya menghentikan Jiang Fangzhou dan Jiang Fangling menggunakan Racun Pengendali Pikiran. Ini memberi kesulitan pada Yao Yining. Meski memiliki senjata dan teknik beladiri yang lebih baik, tetap saja perkara jumlah tidak bisa diabaikan. Apalagi, mereka memiliki praktik Kultivasi yang tidak berbeda jauh darinya, bahkan ada yang lebih tinggi. Jika membandingkan kekuatan, Yao Yining justru berada dalam posisi yang lebih lemah. Alasan kenapa gadis itu masih sanggup mengimbangi sepuluh Kultivator Racun itu adalah karena mereka masih memiliki rasa segan terhadap Yao Yining, membuat mereka terlihat seperti tidak ingin melukai si gadis. Yao Yining harus menyelesaikan pertarungan melawan orang-orang ini dengan segera. Ia perlu cepat membantu si kakak sebelum Jiang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status