All Chapters of Cinta yang Disadari Usai Bercerai: Chapter 91 - Chapter 100

109 Chapters

Bab 91. Terbongkar

“Pergi dari sini! Jangan pernah kembali lagi!” Suara ayah Tiara menggema di halaman rumah. Meski terdengar lantang, pria tua itu tampak gemetar menahan sesak yang menghimpit dadanya. Netranya yang berkaca-kaca tak mampu ia sembunyikan. Rasa malu dan kecewa, atau mungkin juga ada rasa iba yang ia rasakan saat ini. Namun, egonya sebagai seorang ayah lebih besar demi menjaga nama baik keluarganya Tiara hanya bisa menangis tersedu-sedu, hatinya saat ini bercampur aduk. Menyesal, marah dan bingung. Sementara Neil berdiri di sampingnya, mencoba menenangkan. Pria itu pun tak kalah menyesal. Karena dirinya yang tak bisa mengendalikan diri malam itu, hingga akhirnya menodai Tiara. Namun di lubuk hatinya yang terdalam, ia tidak pernah menyesal telah mencintai Tiara. Wanita yang dia anggap luar biasa. Entah kenapa ia bisa terlambat menyadari itu. Diam-diam ia sempat melihat sosok Rohmat melintas diantara para tetangga yang berkerumun. Neil melihat jelas senyum kepuasan dari pria bertampang
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 92. Benarkah Erika Hamil?

"Jangan-jangan kehamilan ini hanya akal-akalanmu saja." Josh mendengkus kasar, pandangannya berpaling dari Erika yang terus memasang wajah memohon. "Tega kamu bicara seperti itu, Josh! Apa kamu nggak pernah mikirin keadaan Erika?” Suara Nyonya Helda melengking di ruang tamu, menghentikan langkah Josh yang hendak pergi. Erika, yang kini duduk bersandar di sofa dengan wajah memucat, mulai menangis histeris. “Kalau Papi terus seperti ini … aku beneran nggak kuat. Aku nggak tahu lagi harus gimana,” Erika menangis terisak, sambil memegang perutnya. “Berhenti menangis, Erika!” bentak Josh, meskipun nadanya mulai melemah. Ia memandang istrinya yang tampak cemas dan bingung. “Josh, apa kamu mau lihat Erika kehilangan anaknya karena stres?” Helda menatap suaminya tajam. “Dia sedang mengandung cucu kita, Josh!” Josh mendesah panjang, lalu mendekati meja di sudut ruangan. “Baiklah, tapi ini tidak akan mengubah apa pun. Aku tetap akan bertindak dan mencari tahu semuanya.” Ia menatap Erika d
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 93. Rahasia Kehamilan Erika

"Ini semua untuk kebaikanmu, Erika.”Nyonya Helda menggenggam tangan Erika erat. Wajahnya menunjukkan kepedulian yang dalam, meskipun jauh di lubuk hati, ia masih berharap kehamilan Erika dapat menjadi bukti untuk menyelamatkan nama keluarga. Beberapa jam yang lalu Helda memaksa Erika memeriksakan kandungannya ke dokter spesialis kandungan. Awalnya Erika tidak mau, tapi ibu mertuanya itu memaksa. Hingga mereka tiba di ruang tunggu sebuah kliknik ternama, Erika masih menolaknya. “Mi, aku nggak perlu diperiksa lagi. Dokter sebelumnya sudah bilang kalau aku baik-baik saja,” ucap Erika sambil memalingkan wajah. Nada suaranya terdengar lemah, namun penuh kecemasan. Pikirannya masih dipenuhi oleh penyebab kehamilannya yang ia pikir bukan dari Neil. “Erika, jangan membantah. Kamu harus memastikan kandunganmu sehat. Lagipula, Neil juga harus tahu kalau dia akan punya anak. Kamu ingin dia percaya, kan?” Helda berbicara dengan nada lembut, tetapi ada ketegasan yang tak bisa ditolak. Erika m
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Bab 94. Mulai Terkuak

"Kamu bicara apa, Tia?" Setelah menghela napas panjang, Neil kembali bicara. Namun kali ini wajahnya tampak kecewa. Beberapa kali ia mendengkus kasar sambil memalingkan wajahnya. "Aku serius, Pak. Anak itu tentunya lebih penting dari aku. Dia darah daging Bapak." Tiara berusaha tenang, tapi suaranya terdengar bergetar. Berusaha mengabaikan gemuruh yang menghantam dadanya. "Aku bisa merasakan apa yang dirasakan Bu Erika saat ini, Pak. Dia pasti ingin anak itu memiliki orang tua yang lengkap." Tiara melanjutkan kalimatnya masih dengan suara bergetar. Ia menahan diri agar air matanya tidak tumpah. Lagi-lagi Neil menghempas napas kasar. Seakan tidak suka mendengar kata-kata yang diucapkan Tiara. Ia gelengkan kepala dengan wajah kesal. "Tidak! Aku tidak akan pernah meninggalkanmu demi Erika. Aku mencintaimu, Tia! Jangan buat aku hampir gila karena takut kehilanganmu." Seketika Neil memeluk Tiara dengan erat. Sesaat mereka terdiam. Menikmati keintiman yang begitu hangat dan penuh cinta.
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Bab 95. Kembali ke Rumah

Mobil hitam milik Neil melaju mulus menyusuri jalanan Jakarta yang mulai lengang menjelang malam. Di dalamnya, Tiara duduk diam, menatap jendela dengan perasaan campur aduk. Sesekali ia melirik ke arah Neil yang fokus mengemudi, tapi tetap dengan ekspresi dingin dan serius. Pikiran Tiara berkecamuk. Bagaimana jika Nyonya Helda mengusirnya nanti? Bagaimana jika ada Erika di sana? Apa yang harus dia lakukan? “Pak,” Tiara mencoba membuka percakapan, suaranya pelan. “Hm?” Neil hanya menoleh sekilas tanpa mengalihkan pandangan dari jalan. “Kenapa tiba-tiba Bapak mau saya ikut ke rumah?” Neil menghela napas, matanya tetap lurus ke depan. “Sudah kubilang, Tia. Aku nggak mau ninggalin kamu sendirian lagi. Apapun yang terjadi, kamu adalah prioritasku sekarang.” “Tapi …” Tiara menggigit bibir bawahnya, ragu melanjutkan. Neil meliriknya. “Tapi apa? Kamu takut sama Mami?” Tiara diam, namun anggukannya kecil sudah cukup menjawab pertanyaan itu. Neil terkekeh pelan, walau suaranya terdenga
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 96. Terpojok

Ruangan itu seketika terasa lebih tegang. Erika yang baru saja muncul, dengan anggun melingkarkan lengannya di lengan Neil, memandang sekeliling dengan senyum kecil yang penuh kemenangan. Sudut matanya sesaat melirik Tiara yang langsung menunduk saat bertemu mata dengan Erika. “Sayang, aku benar-benar rindu kamu,” ucap Erika lagi, suaranya manja, seolah tidak peduli dengan keberadaan Tiara yang duduk di sofa. Neil dengan cepat menarik lengannya dari genggaman Erika, membuat wanita itu sedikit terhuyung. “Erika, kita perlu bicara. Duduk,” perintah Neil dengan nada dingin. Netranya dingin mengalihkan pandangan ke arah lain, seakan enggan menatap Erika saat ini. Erika mengerutkan kening, namun ia menurut dan duduk di sofa seberang. Pandangannya melirik Tiara yang terlihat gugup. “Oh, jadi sekarang perempuan ini jadi tamu di rumah kita? Dasar nggak tau malu! Nggak sadar diri!” sindirnya tajam dengan seringai tipis. “Erika, cukup!” suara Josh memecah suasana. “Sekarang ini kamu nggak b
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 97. Nyonya Baru

“Kamu pikir aku punya pilihan lain?” Suara Erika terdengar ketus. Akhirnya ia terpaksa menyetujui syarat dari Neil. Wajahnya tampak sangat tidak rela, tetapi ia tahu, jika ia menolak, maka ia akan kehilangan semuanya, kekayaan, rumah mewah, dan statusnya sebagai istri Neil di hadapan semua orang. “Bagus,” sahut Neil singkat, lalu menarik tangan Tiara lembut, seakan ingin memastikan bahwa wanita itu tetap berada di sisinya. Helda yang sejak tadi diam, akhirnya berdiri dengan wajah memerah. “Mami tidak suka keputusan ini, Neil. Perempuan ini tidak pantas tinggal di rumah kita!” Tatapan Neil beralih pada ibunya. “Mami selalu bilang ini rumah keluarga, kan? Maka Tiara juga berhak tinggal di sini. Dia istriku.” Helda mendengus, namun tak bisa membantah. Di sisi lain, Erika tampak semakin kesal melihat sikap Neil yang terus-terusan membela Tiara. Apalagi sikap Neil yang begitu perhatian pada Tiara semakin membuatnya gusar. Josh yang sejak tadi mengamati, akhirnya membuka suara. “Suda
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Bab 98. Pantang menyerah

"Tiara! Tia, bertahanlah!" Suara Neil terdengar panik saat ia menggendong tubuh Tiara yang terasa begitu lemas. Keringat dingin membasahi dahinya, napasnya tersengal. Tiara meringis, tangannya mencengkeram kemeja Neil erat-erat. "P-perutku, Pak ... sakit ..." Tiara nyaris tidak bisa berbicara. Suaranya lirih, hampir tak terdengar. Neil melangkah cepat menuju kamar mereka. “Kamu tenang dulu, aku akan panggil dokter! Bertahan, ya, Sayang!” Begitu sampai di kamar, Neil merebahkan Tiara di tempat tidur. Tangan pria itu gemetark saat mengambil ponselnya. Dengan cemas, ia mencoba menghubungi seseorang. "Cepat datang ke rumah, Dok! Istriku sakit!" suara Neil tegang saat berbicara dengan dokter pribadi keluarga mereka. Sementara itu, di ambang pintu, seorang pelayan yang sebelumnya menerima uang dari Erika berdiri gelisah. Ia menatap Tiara dengan perasaan bersalah. Tidak menyangka bahwa ‘sedikit bumbu tambahan’ dalam makanan itu akan membuat Tiara sampai seperti ini. Erika yang berdir
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Bab 99. Pria Misterius

“Tiara! Apa yang kamu lakukan?!” Neil spontan berteriak hingga menggema di ruang makan, ia sangat terkejut saat kopi panasnya tumpah mengenai meja. Semua orang di ruangan itu menoleh ke arahnya, termasuk Erika yang sebelumnya tampak sangat percaya diri karena merencanakan sesuatu. Tiara menunduk, pura-pura panik. “Maaf, Pak! Saya tidak sengaja.” Wanita itu bergegas membersihkan tumpahan kopi yang ia senggol dibantu seorang pelayan. Tiara memang sengaja melakukan insiden itu karena mencurigai gerak-gerik Erika yang ia perhatikan sejak tadi. Ia tidak mau kejadian yang sama terulang kembali. Helda yang duduk di ujung meja langsung mendengus kesal. “Astaga, Tiara! Bisa-bisanya kamu ceroboh begini? Neil hampir saja terkena tumpahan kopi!” Tiara mengangkat wajahnya, menatap Helda dengan raut wajah menyesal. “Saya benar-benar minta maaf, Bu.” Neil masih tampak bingung, akhirnya hanya menghela napas panjang. “Sudahlah, Mami. Ini cuma kopi.” Akan tetapi, berbeda dengan Erika, wanita itu
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Bab 100. Semakin Terdesak

“Erika! Kamu ngapain di sini?!” Suara Melinda yang melengking membuat Erika tersentak. Ia dan Boyka langsung menoleh ke arah pintu yang tiba-tiba terbuka. Erika menghembuskan napas lega, ternyata yang datang adalah kedua temannya. Melinda dan Diana berdiri di ambang pintu dengan wajah panik. "Kalian apa, sih! Bikin aku jantungan aja!” Erika mengusap dada, berusaha menenangkan dirinya sendiri yang sejak tadi dicekam ketegangan karena Boyka. Melinda buru-buru melangkah masuk. Ia bicara setengah berbisik. “Udah nggak waktu buat basa-basi! Ada beberapa pria yang sedang mencari kamu di luar.” Erika mengerutkan kening. “Mencari aku?” Diana mengangguk cepat. “Iya! Kayaknya mereka bukan orang biasa. Mereka kelihatan seperti bodyguard atau semacam itulah. Sepertinya ... mereka suruhan Neil ... atau mungkin papinya. Kamu pernah bilang kan kalau papi mertuamu sekarang sangat benci kamu." Darah Erika langsung terkesiap. Ia juga merasa terganggu karena Boyka mendengar semua itu. “A-apa
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status