"Lauknya mau pakai apa?" tanya Rubi siang itu saat melayani karyawan untuk makan siang. "Ayam goreng aja, Mbak Rubi," ujar gadis itu. "Mbak Rubi ...." "Iya?" "Denger-denger, Mbak Rubi lagi deket ya sama Pak Regan? Duh, seneng banget pasti ... jadi pengen," ujar gadis itu tersenyum malu-malu. "Biasa aja," kata Rubi pun tersenyum. "Tau nggak Mbak, banyak loh yang suka lirik-lirik Pak Regan di kantor. Sayangnya Pak Regan itu cuek, dingin banget. Kalo ngomong sama bawahan yang cewek aja jarang banget saling tatap," katanya lagi. "Mbak ... antri di belakang udah rame," celetuk Bono. "Eh iya, maaf ya. Eh Mbak Rubi, jangan kasih kendor ya ... pepet terus, langka loh dapet duda, kaya, ganteng, mapan, setia lagi ... duh, aku kok mau ya," ujarnya mengelus dadanya. "Bisa aja, ayo ... antriannya sudah panjang, Mbak." Rubi ikut tertawa kecil. Rubi masih sibuk melayani para karyawan, meski satu per satu dari mereka sudah ada yang kembali ke ruangan masing-masing. "Sstt, Mbak." Bono memang
Baca selengkapnya