“Entah perasaan apa yang kamu miliki ke Zie, dan seberapa lama kamu sudah menyimpannya, tapi dia tetap milikku, bahkan di kehidupan kami selanjutnya, akan aku pastikan dia tetap menjadi milikku.” Raiga tersenyum ironi mengingat ucapan Sean padanya, dia mengendarai mobil menuju rumah sakit untuk menemui Yura dan memeriksa kandungan gadis itu. “Ya, aku tahu. Maaf sudah mengharapkan milikmu.” Raiga kembali mengingat percakapannya dan Sean tadi. “Kamu boleh mengambil yang lain, harta, saham, apapun itu yang menjadi hakku, tapi untuk Zie, aku harap kamu bisa berhenti sampai di sini,”ucap Sean. “Demi kebaikan kita bersama, dan aku benar-benar tidak memiliki rasa benci padamu, besok kalau aku sudah bisa berjalan normal kembali, ayo kita mengadakan lomba lari.” Raiga mengangguk dan tertawa setelah itu menjawab pertanyaan sang kakak tadi, begitu juga sekarang, dia juga mengangguk sendiri. Pria itu melirik kaca spion kanan mobilnya sebelum berhenti di lampu merah. “Ya, aku akan mengubur per
Last Updated : 2023-03-31 Read more