Bab.1 Pupus Sebelum Mekar “Bayi kita butuh ASI dari ibunya. Aku mohon.” Ryan menggendong bayi perempuan mereka dalam buaian. Untuk ke sekian kali ia meminta.Nisa masih terbaring di atas brankar. Ketika Ryan menaruh bayi itu di sampingnya, Nisa memalingkan wajah ke dinding. Rasanya tidak sudi melihat bayi mungil itu. Dia tidak pernah menginginkan bayi itu lahir. Bahkan jika bisa, dia ingin bayi itu tiada sejak dalam kandungan. Namun segala upaya yang dilakukan, tak ada yang berhasil. Janin itu malah tumbuh subur di rahimnya. “Nis, kamu ibunya. Tolong, berikan dia ASI,” bujuk Ryan sembari mengelus pipi bayi perempuan yang cantik itu.“Sekali aku bilang enggak. Itu berarti enggak,” tolak Nisa.“Dia butuh kamu, ibunya.”“Tapi aku enggak butuh dia. Aku enggak pernah ingin dia hadir di hidupku.”“Kamu boleh membenciku, tapi tidak dengan Zohrah.”Nisa menoleh. Sudut bibirnya terangkat. Bahkan nama bayinya saja, dia baru tahu detik itu. Delapan belas jam sudah bayi perempuan itu lahir di
Last Updated : 2022-12-16 Read more