Home / Romansa / Menyesal Usai Talak / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Menyesal Usai Talak: Chapter 61 - Chapter 70

75 Chapters

Bab 61

Abah, Umi, dan aku sungguh kaget, ketika melihat dengan mata kepala sendiri. Seorang ustadz Rahman mampu menampar seorang wanita! Padahal biasanya beliau dikenal dengan yang paling lembut dan sabar dalam menyembunyikan emosionalnya."Atas hak apa kau menamparku, hah?" Janah berteriak kencang dan matanya menatap ustadz Rahman dengan sangat tajam."Dasar ustadz palsu! Semua keluargamu palsu! Kebaikanmu,istri, dan juga anakmu adalah palsu!" teriak Janah histeris. Namun, ustadz Rahman sepertinya tidak peduli hal itu.Beliau kembali melayangkan tamparan kedua."Jangan pernah kau tanyanya siapa aku! Karena orang sepertimu tidak berhak atas itu! Siapa dirimu, sampai berani menghakimi kami?" tanya ustadz Rahman pelan tapi mampu membuatku semakin diam.Berbeda dengan kami yang sedikit terkejut dengan emosi ustadz Rahman, Janah malah semakin menjadi-jadi. Tatapannya berubah menjadi semakin garang."Lantas siapa juga dirimu, sampai berani menyebut istri dan anakku dengan mulut kotormu itu?" Maki
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Bab 62

Jakarta"Apa yang akan kita lakukan kepada keluarga Janah, Yah?" tanya Sultan kepada kiyai Abdullah Basir."Biarkan saja, yang terpenting mereka sudah mendapatkan balasan," ucap kiyai Abdullah tenang."Tanpa melakukan apapun?" Sultan menatap tidak percaya."Tentu, saja. Kau harus belajar untuk memaafkan orang lain. Mereka memang bersalah. Tapi bukankah kita juga pernah melakukan kesalahan? Bahkan sering bukan?" Kiyai Abdullah memasukkan tasbih yang di pegangnya ke dalam saku baju gamisnya dan duduk di samping putra sulungnya itu."Sekarang biasakan panggil Abi, agar Dafa juga terbiasa," pintanya."Baik, Bi.""Apa kau tahu, apa alasan dibalik Abi mengijinkan kalian mengenal dunia luar?" tanyanya serius.Sultan tahu betul, kalau setiap kata yang diucapkan abinya adalah ilmu atau sesuatu yang bisa kita ambil isinya.Sultan hanya mengangguk kecil. Namun, itu justru membuat kiyai Abdullah tersenyum."Sepertinya kau tidak tahu. Jika tahu, makan tidak akan bertanya 'apa yang akan kita lakuk
last updateLast Updated : 2023-04-28
Read more

Bab 63

"Aku sudah menalakmu, Janah!" tegasku dengan lantang. Aku sungguh baru sadar, kalau ternyata Janah adalah wanita yang tidak tahu malu. Bisa-bisanya dia masih membandingkan dirinya dengan Sinta."Tidak, Mas!! Jangan lakukan itu!" Dia malah semakin berteriak dan bersujud memegang kakiku yang hendak melangkah."Stop, Janah. Di antara kita sudah tidak ada ikatan!""Tidak, Mas. Dulu, tujuanku masuk ke dalam keluarga ini memang hanya untuk menguasai pondok. Tapi sekarang, aku sudah terlanjur mencintaimu, Mas," Janah semakin meraung.Hati nuraniku sama sekali tidak iba melihatnya seperti ini. Justru hati kecilku tersenyum, mungkin ini adalah yang terbaik dan cara Allah membalaskan rasa sakit Sinta yang dulu pernah aku lukai."Cinta?" Aku mengangkat badannya agar menyingkir dari jalanku. Namun, dia sepertinya mengharapkan yang bukan-bukan."Aku sudah tidak percaya dengan cinta. Bahkan dengan tega kau berani membohongiku!" Bayangan bagaimana dulu aku mudah tertipu dengan kebohongannya kembali
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Bab 64

Dengan hati risau, Sultan terus berjalan maju mundur untuk menghilangkan kegelisahan. Meskipun dia merupakan pria dewasa, tapi tetap saja merasa bimbang dan gundah gulana ketika dihadapkan dengan yang namanya cinta.Apalagi Sultan sangat sensitif dengan cinta pertamanya.Sinta adalah cinta pertama Sultan. Walaupun Sinta sendiri sudah pernah menikah, namun Sultan tetap setia menantinya dan menyambungkan kembali dengan ikatan cinta.Tidak ada satu pun wanita yang bisa mendekat Sultan, pria dingin bak kulkas bernyawa itu akan memandang rendah setiap wanita yang berusaha untuk mendekatinya.Tapi kini, akhirnya cinta itu berlabuh.Dengan penuh percaya diri, dia bertekad untuk melamar Sinta. Meskipun dia sendiri tidak yakin, tapi hatinya percaya kalau Zia bukanlah wanita penghambat hubungan orang lain."Kamu yakin akan melamar putri kita hari ini?" goda Pak kiyai Abdullah Basir.Sinta memang sudah mereka anggap sebagai putrinya sendiri. Pasalnya orangtua Sinta dan kiyai Abdullah sudah seper
last updateLast Updated : 2023-05-06
Read more

Bab 65

"Apa yang telah kau lakukan?" bentak Pak Diko, ayah kandung Renata.Renata terkejut mendengar teriakan itu.”Memangnya apa yang sudah aku lakukan, Dad?” Renata membalikkan pertanyaan."Jangan pura-pura tidak tahu! Keluarga Mahendra membatalkan kontrak pernikahannya!" Pak Diko kembali bicara dengan berapi-api. Matanya menatap tajam ke arah Renata.Pembatalan kontrak pernikahan memang sudah direncanakan oleh keluarga Mahendra. Mereka tidak ingin menjalin hubungan pernikahan dengan keluarga Pak Diko."Itu tidak mungkin, Dad. Tidak ada laki-laki yang bisa menolak kecantikanku," ucapnya tidak percaya. Renata berpikir, dia adalah wanita yang cantik dan pesonanya tidak terelakan."Dady tidak mau tahu, jika kau merasa tidak bersalah, ikut Dady ke rumah keluarga Mahendra!" Pak Diko mulai menurunkan nada bicaranya."Semuanya bisa kau jelaskan di sana! Bila perlu berlutut di kaki mereka," lanjutnya."Itu tidak dibutuhkan, Dad. Aku yakin mereka akan menerimaku tanpa syarat," ucap Renata berbangga
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

Bab 66

Semua orang yang berada di dalam rumah Pak Adam merasa terganggu dengan teriakan Fahmi yang memanggil nama Sinta. Tapi Renata dan Pak Diko hanya tersenyum kecut menyaksikan hal itu."Sepertinya kita akan diuntungkan dengan sikapnya yang seperti itu," ucap Pak Diko dengan tatapan mata yang tajam dan senyum menyeringai. Renata faham dengan perkataannya. Tentu dia juga punya pemikiran yang sama.Jika Fahmi terus berteriak, ada kemungkinan orang-orang yang berada di dalam rumah itu akan keluar. Dengan begitu mereka akan langsung melihat siapa saja yang ada di rumah Pak Adam ini. Diluar dugaan, ternyata orang-orang Sultan membawa Fahmi ke dalam. Dia ingin tahu apa yang akan dilakukannya jika dihadapkan dengan Sinta dan yang lainnya. Keputusan Sultan tentu membuat kedua orang itu murka."Kenapa lelaki 'gak guna itu malah di bawa ke dalam!" Pak Diko memukul-mukul stir mobil untuk melampiaskan kekesalannya. Tapi apalah daya, tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan."Sepertinya tidak ada cara
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

Bab 67

Ketika Sultan memberikan perintah untuk membawa Fahmi menuju ruangan khusus, tiba-tiba harus terhenti ketika terdengar suara teriakan yang menyuruh untuk menunggu. Padahal Sultan sudah sangat geram dan rasanya tidak baik jika harus terus menunggu.Suara itu juga berhasil membuat semua orang terheran-heran. Tapi tidak lagi ketika mengetahui siapa yang datang.Ustadz Rahman dan keluarga Abah. Termasuk Ratih yang menatap Sultan dengan penuh kebencian."Apa begini sikap dari orang-orang yang mengaku faham agama?" desisnya seolah merendahkan. Padahal dia belum tahu apa yang akan dilakukan Sultan. Tapi sudah berani untuk menilai kalau yang akan dilakukan Sultan adalah hal tidak baik."Kamu yang harusnya jaga sikap, Mbak!" bisik ustadz Rahman. Dia ingin keluar Abah bisa menjaga sikapnya. Karena ada tiga keluarga yang sedang berada di dalam rumah ini dan semuanya bukan orang yang sembarangan. Baik dalam segi agama bahkan dunia. Mereka ad6alah orang yang patuh terhadap sunah dan selalu menebar
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Bab 68

"Apa sebaiknya kita segera mengatur perjodohan untuk Fahmi dan Zahra?" tanya Abah kepada ustadz Rahman. Mereka baru saja keluar dari kelas usai mengajar."Sepertinya itu tidak perlu, Bah. Biarkan Fahmi menjalani kehidupan di pondok khusus untuk sementara. Agar dia bisa belajar dan dewasa dalam menilai hal yang benar dan salah,” tolak ustadz Rahman halus.Baru dia hari Fahmi berada di pondok yang di kelola oleh Sultan. Pondok khusus memang sengaja dibuat untuk mereka yang susah dan keliru dalam menjalani hidup. Seperti tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah."Tapi Zahra akan segera dinikahkan dengan orang pilihan saudaranya," sambung Umi yang datang dari arah dapur pondok dengan membawa nampan berisi makanan ringan."Jika kita telat, maka kita harus bisa mengikhlaskannya," lanjutnya dengan raut wajah yang tampak kecewa.Setibanya pulang dari rumah Pak Adam, keluarga Abah dikejutkan dengan datangnya saudara jauh Zahra yang selama beberapa tahun ini tidak pernah datang. Janganka
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

Bab 69

"Lepas!!" teriak Sultan. Suaranya menggema. Para bodyguard dan maid yang mendengar dibuat merinding."Kubilang lepas!!!" Sultan melepas paksa tangan Sania yang masih memeluknya erat dan mendorongnya hingga terhuyung."Kenapa kau bisa begitu tega padaku?" tanya Sania. Dia sebenarnya sudah tahu dengan sikap Sultan yang seperti ini. Tapi keinginannya untuk mempunyai suami seperti Sultan membuatnya tidak akan pernah menyerah begitu saja.”Aku memang tega terhadap semua wanita!" Sultan menyunggingkan senyum yang menakutkan. Tapi Sania malah tersenyum."Kecuali untuk wanita yang tadi kan?" Sania menatap Sultan dengan tatapan mengancam. "Tapi sayang, aku rasa dia lemah dan tidak pantas untuk menjadi istrimu," lanjut Sania.Rahang Sultan mengeras. Tangannya mengepal. Kali ini Sania benar-benar sudah kelewatan. Dia sengaja memancing emosi Sultan."Kau wanita yang tidak tahu malu," ucap Sultan menyeringai."Tangkap wanita ini dan lakban mulutnya!" titah Sultan pada beberapa bodyguard yang sedar
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more

Bab 70

Pak Adam merasa gerah dengan sikap Sultan. Untungnya ia beserta istrinya lekas pulang dan meminta para maid dan bodyguardnya untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya."Siapa namanya?" tanya Bunda Soraya sambil terus menggenggam tangan suaminya, agar bersikap lebih tenang."Sania, Bunda." jawab maid Sandra."Sania?" gumam Pak Adam mengerutkan keningnya. Seperti yang sudah tahu siapa Sania."Ayah tahu?" tanya Bunda Soraya."Sepertinya dia adalah Sania putri Sanjaya yang dia tahun lalu melakukan transaksi dengan keluarga Azki, tapi kedua pihak malah mengalami kegagalan," ucap Pak Adam usai mengingat kejadian dua tahun lalu.Sultan yang sedari tadi sudah berdiri dibelakang sofa tempat duduk kedua calon mertuanya itu akhirnya mengerti alasan Azki berada di rumah ini dan beberapa kali mengelus dadanya."Untung saja," gumamnya lega.Pak ada yang mendengar suara seseorang, langsung menoleh ke arahnya. Matanya menatap tajam Sultan. Sementara orang yang ditatapnya sudah faham maksud dari tatapa
last updateLast Updated : 2023-06-23
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status