Home / Romansa / Menyesal Usai Talak / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Menyesal Usai Talak: Chapter 31 - Chapter 40

75 Chapters

Bab 31

”Siapa bilang? Abah bukan orang yang ingin dihormati. Tetapi kita sebagai orang awam yang harus tahu diri," sahut ustadz Rahman yang juga datang tiba-tiba bersama Abah setelah ustadz Hanafi masuk."A-apa maksud perkataan Ustadz?" tanya ustadz Hanafi kikuk.Jika ditanya siapa yang paling berani di keluarga kita. Jawabnya tidak ada. Aku tidak bisa bertindak begitu berani seperti ustadz Rahman. Bukan karena tidak berani, tapi tidak mau Abah kecewa padaku untuk kesekian kalinya.Ustadz Hanafi dan bibi Ratih langsung mati kutu melihat ustadz Rahman dan Abah datang bersama. Apalagi dengan perkataannya yang menohok."Tidak ada maksud. Hanya ingin membuat beberapa orang tahu diri," ucap ustadz Rahman dengan tajam dan lantang membuat kedua orang itu semakin tersudut sambil membantu Abah untuk duduk."Apa maksud ustadz Saya orang yang tidak tahu diri? Begitu?” protes ustadz Hanafi tidak terima."Saya tidak bilang begitu. Anda sendiri yang mengatakan itu," jawab ustadz Rahman dengan puas.”Anda
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 32

"Kamu mau kemana, Mas?" cegahnya ketika melihatku kembali melangkah keluar."Aku tokoh yang juga dibutuhkan dalam pembicaraan itu.""Tidak bisa, Mas. Tidak!" ucapnya frustasi. Tapi apa yang membuatnya seperti ini? Ini hanya sebuah obrolan penting. Sangat penting. Tapi apakah baginya ini juga penting, sampai membuat dia seperti ini."Aku ingin terlibat dengan obrolan itu.""Aku tidak mengizinkan, Mas."Dia mencoba memelukku agar tidak jadi pergi. Tapi aku bukan Fahmi yang dulu, yang akan tergila-gila dengan cinta buta dan harapan semua yang dia berikan. Apalagi janji palsu dan penghianatan."Aku tidak butuh izin dari siapa pun!" "Tidak, Mas. Aku istrimu. Aku berhak ikut campur dalam urusanmu," gramnya dan terdengar menggertakan gigi."Siapa yang bilang? Bukankah kau anak seorang ustadz? Apa yang kau tidak belajar agama? Apa kau hanya bermain-main ketika semua orang serius menimba ilmu di pondok pesantren?" delikku padanya."A-ku, aku."Dia tidak bisa menjawab pertanyaan dariku. Ternya
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Bab 33

"Diyah, Mbak tahu kamu sangat membenci, Mbak. Tapi kak Azril tidak bisa memaksakan hatinya untuk membalas perasaan setiap wanita yang mencintainya dan mengejarnya," jelas Sinta lagi yang membuat mata kami menatap mereka lekat."Apa maksudnya," tanya ustadz Rahman serius."Biarkan Diyah yang menjelaskannya," jawabnya pelan."Tolong, jelaskan semuanya, Nak," pinta Umi kepada Diyah. Tapi dia hanya diam. Perlahan air mata turun membasahi pipinya."Biarkan dia menguasai pikirannya dulu!" Ustadz Rahman mengingatkan.Kami semua kembali terdiam. Hanya terdengar hembusan nafas beberapa kali. Kupikir aku yang lebih tahu tentang Diyah. Tapi ternyata salah. Banyak orang yang lebih tau dan faham.Terutama Sinta. Aku berusaha menyembunyikan tentang penembakan itu, tapi dia tahu lebih. Bahkan dia tahu perasaan Diyah yang sebenarnya bukan dilabuhkan kepada Gilman, tapi hati yang lain.Siapa lelaki ini sampai membuat Diyah membenci Sinta? Kenapa aku baru sadar bahwa ada alasan yang tidak aku tahu seb
last updateLast Updated : 2023-02-20
Read more

Bab 34

"Perasaanku mengatakan rasanya padamu sudah hilang," lirih ustadz Rahman dengan pandangan yang teduh tapi menusuk tajam kedalam hatiku.Bagaimana mungkin bisa secepat itu? Aku tidak percaya.Aku harus membuktikan dengan mata kepalaku sendiri Sinta masih sangat mencintaiku. Aku tahu itu. Sangat yakin.Selalu kukenang tatapan kosongnya ketika aku melakukan ijab qobul kedua dengan Janah dan hari-hari berikutnya. Dia masih mencintaiku."Kamu pasti tidak percaya, kan?" tanyanya menyelidik. Aku hanya bisa diam. Entah bagaimana lagi aku harus bicara.Jika diungkapkan akan menimbulkan kekecewaan baru. Ada rasa sakit yang menjalar ke dalam tubuh ini jika membayangkan Sinta tidak lagi mencintaiku.Wanita yang selama ini ada dalam tempat terbaik dihati dan jiwaku kini telah menjauh dari pandangan pun membuatku seakan hilang arah. Apalagi jika dia sudah tidak mencintaiku. Tapi aku tidak percaya. Aku harus yakin, kalau Sinta juga masih sangat mencintaiku."Istirahatlah. Aku juga harus menemui kelu
last updateLast Updated : 2023-02-20
Read more

Bab 35

Astagfirullah, lagi-lagi aku memimpikan Sinta. Sepertinya aku harus segera mengajaknya untuk membicarakan masalah pernikahan kedua kami dan sang Muhallil."Kenapa kamu tidur di sini, Mas?" tanya Janah yang membuatku kaget."Kamu sendiri malam-malam ke sini, ngapain?" tanyaku balik."Ini baru jam sembilan, lho, Mas dan kamu sudah mimpi aneh lagi," jawabnya dengan ciri khas bibir yang maju."Aku tidak suka jika Mas bermimpi seperti itu?!”"Ayolah, Janah. Ini juga bukan yang Mas inginkan." Aku mengusap wajah kasar.Sampai kapan aku selalu seperti ini. Bayangan Sinta seakan menghantui. Ingin rasanya aku memeluk tubuhnya. Tapi semua keinginanku hanya bisa menggantung."Kenapa Mas tidur di sini?" tanyanya lagi. Kupikir dia akan lupa jika sudah di alihkan."Jangan pikir aku akan melupakan hal ini kalau Mas mengalihkan pembicaraan," lanjutnya yang membuatku kalah telak.Ya salam....apakah aku tidak ditakdirkan untuk pintar? Bisanya salah terus."Tidak ada.""Bohong. Mas pasti masih mempunyai
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more

Bab 36

Mendengar perkataan Rayhan membuat kakiku seakan terkena tebasan pedang.Aku segera mencengkeram pundaknya erat, "Ulangi perkataanmu! Tolong!!""Maafkan, aku. Maaf," jawabnya lirih."Bukan itu yang ingin kudengar! Ulangi perkataan yang tadi!" Aku memaksanya bicara."Pak Adam telah memutuskan untuk membatalkan pernikahan ini!" Kini Rayhan mengulangi perbuatannya itu dengan jelas terdengar oleh telingaku.Apa dibatalkan?? Lantas bagaimana nasibku jika dibatalkan? Harus siapa yang harus aku jadikan Muhallil?Badanku seakan tidak bisa digerakkan. Jiwaku melayang kosong entah kemana."Maafkan aku," lirih Rayhan."Tamunya kok malah berdiri di sini. Nak Rayhan masuk sini!" Titah Abah yang ternyata memperhatikan kita dari tadi.Rayhan mengikuti Abah masuk ke aula utama. Sementara aku hanya diam membisu. Entah cara apa lagi yang harus aku tempuh."Ayo, sebaiknya kita juga masuk!" Ajak ustadz Rahman menepuk pundak membuyarkan lamunanku.Aku berjalan mengikuti beliau dengan perasaan yang entah
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Bab 37

Fahmi masih tenggelam dalam kepercayaan dirinya yang sangat dalam bahwa Sinta, istri yang telah dia talak masih menyimpan perasaan padanya.Rasa percaya dirinya semakin hari kian meningkat bersama penyesalannya. Dia terus merutuki dirinya yang telah menceraikan Sinta hanya karena kebenaran yang tertutupi.Kini dia terdiam mematung di depan kitab-kitab yang berantakan."Dulu Sinta sering menemaniku membereskan kitab ini," ucapnya frustasinya."Sekarang Sinta sudah kau lepas. Tinggal Janah yang harus kau hidupkan cahaya surganya," sahut ustadz Rahman yang tiba-tiba telah berada di sampingnya."Janah bukan wanita yang baik. Kenapa dulu aku tidak sadar," sesal Fahmi."Sebenarnya dia wanita yang baik. Tidak ada cara lain, ubahlah dia menjadi baik kembali," ustadz Rahman menyarankan yang membuat Fahmi membulatkan kedua matanya.Bagi ustadz Rahman seorang istri tergantung bagaimana suaminya. Jika sang suami baik, maka istri pun demikian. Karena laki-laki adalah imam dalam keluarganya, jadi h
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Bab 38

Hari ini aku akan kembali mengunjungi rumah mewah itu. Aku harus bisa kembali memenangkan hati Sinta dan membujuknya untuk menemukan Muhallil dan kembali bersamaku.Cintaku padanya sudah teramat dalam. Sinta juga sama. Aku yakin dia masih sangat mencintaiku.Dengan terpaksa aku memohon kepada ustadz Rahman untuk menemaniku mengunjungi rumah sang bidadari hatiku. Surga duniaku.Rasa rindu yang membuncah sulit untuk aku tutupi lagi. Cinta yang sangat besar tidak dapat aku bendung lagi.Tidak mungkin aku bisa menerbangkan perasaanku pada Janah, jika sayap-sayap hatiku telah patah dan bersembunyi dalam perasaanku pada Sinta.Wahai wanita pujaanku. Akulah lelaki pengagummu."Apakah sudah siap, Tadz?" tanyaku pada ustadz Rahman yang sedang bersiap-siap."Sebentar lagi," jawabnya dari dalam."Entah kenapa aku merasa teh Sinta sudah tidak mencintai ustadz Fahmi, Bi," lirih istrinya ustadz Rahman.Percakapan mereka sangat terdengar jelas. Ini tidak sopan. Sebaiknya aku mencari tempat lain untu
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Bab 39

Aku juga merasakan hal yang sama. Nama Sultan ini tidak terdengar asing. Siapa sebenarnya?Abah. Ya, Abah pasti tahu mengenai orang ini. Sebaiknya aku tanyakan langsung ketika pulang dari sini."Terus rencana kita bagaimana?" tanyaku berbisik kepada ustadz Rahman."Kita tunda dulu, saja. Tidak mungkin juga kita bicara diwaktu seperti ini," jawabnya.Aku menghela nafas berat. Hatiku sudah tidak sabar untuk memilikinya kembali. Kenapa malah seperti ini? Bukan ini yang aku inginkan."Jangan mengada-ngada dan jangan fitnah Renata dengan cara keji kalian seperti ini," geram Rey.’Untungkah Rey tidak jadi Muhallil. Aku takut dia akan menyakiti Sinta.' batinku lega.”Maaf, sebaiknya kita pulang saja. Soalnya ini permasalahan keluarga," ucap ustadz Rahman tidak enak hati dan seketika juga mengalihkan tatapan Sultan."Tidak apa. Kita adalah keluarga dan semua keluarga harus tahu. Agar kita tidak salah dalam membedakan mana serigala dan Singa," jelas Sultan tajam dengan mata yang menatap Reyhan
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

Bab 40

PoV Janah”Sah."Kata yang satu ini sudah lama aku impikan. Beberapa bulan lalu aku resmi menjadi menantu kiyai. Seorang pemimpin sekaligus pemilik pondok ternama dan terbesar.Bahkan banyak cabangnya.Apakah ini kebetulan? Tidak. Bahkan semua ini terlalu naif jika dikatakan rencana Tuhan. Karena ini adalah rencana yang kita rencanakan. Ibarat melangkah di atas ranjau.Setelah penantian yang panjang dalam waktu yang sangat lama. Akhirnya ini berhasil dilakukan. Bahkan aku tidak perlu bersusah payah untuk menyingkirkan istri pertamanya.Entah karena Mas Fahmi b*doh. Atau karena dia yang terlalu percaya dan rasa cintanya padaku yang teramat besar. Yang jelas semua itu membuat jalanku semakin mulus. Sangat lancar.Tanpa perlu bersusah payah, aku sudah mendapatkan buah hati dari orang yang dulu yang kucintai. Mas Gilman.Meskipun awalnya pusat perhatian hanya terarah kepada Mbak Sinta, istri pertama Mas Fahmi. Tapi semuanya langsung terarah padaku.Walaupun Mas Gilman tidak. Tapi aku tida
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status