Dengan tangan gemetar Sekar mengambil amplop yang di sodorkan oleh Antoni. Matanya berkaca-kaca, masih tak menyangka jika uang yang sekarang ada di tangannya itu adalah hasil jerih payahnya sendiri. Uang yang baginya begitu bernilai, uang yang berjumlah fantastis. Selama ia menjadi istri Sandi, tak pernah ia memegang uang sebanyak itu. Jangankan hingga puluhan juta, satu juta saja ia belum pernah menerimanya. Paling besar mungkin lima ratus ribu rupiah, dan itu pun jika akan menjelang hari raya saja."Mashaallah, aku sangat terharu," ungkap Sekar dengan suara yang amat pelan. Lantas ia meminta ijin untuk menemui Ibunya lebih dulu, sebelum ia berangkat bekerja."Bu, Sekar pamit dulu. Sekalian ada Andis dan Ayahnya juga, mungkin kami akan berangkat bersama. Ini, Sekar ada sedikit uang untuk bapak dan ibu, sebagai tanda terimakasih Sekar karena sudah mau menjaga Nida dan adiknya saat Sekar bekerja,"Sekar membuka amplop tersebut, dan menghitung dua puluh lembar uang ratusan ribu, , untu
Read more