"Tunggu Ibu kalau begitu, Nduk. Ayo, Lek kamu juga harus ikut!""Iya, Yu." Akhirnya mereka berjalan menuju rumah Bu Dian. Lek Tarno dan juga Ibu terlihat gelisah. Sedangkan Dewi berjalan santai tanpa tahu sebenarnya apa yang akan mereka perlihatkan padanya. "Bukan siapa-siapa, Bu. Dia cuma tetangga yang rumahnya bercat kuning itu. Sebentar lagi kita juga sampai." Langkah mereka memang tidak terlalu cepat seperti Pak RT maupun warga lain. Dewi sengaja berjalan lambat karena memang sedikit capek setelah perjalanan pulang dari rumah Ibu.Beruntung besok masih libur. Jadi kesempatan untuk bangun agak siang.. "Masih muda ya, Nduk?""Ya nggak lah, Bu. Bu Dian itu sudah cukup umur. Ya kira-kira umurnya empat puluhan lebih. Empat puluh tigaan lah. Sudah tua, dia kan sudah punya cucu. Sudah dipanggil nenek.""Nenek? Kalau sama Ibu?""Ya beda lah, Bu. Ibu kan pakaiannya tertutup, badan ibu juga kecil. Kalau Bu Dian itu masih seksi, dia suka pake daster kalau di rumah. Pokoknya Bu Dian itu m
Last Updated : 2022-12-14 Read more