All Chapters of MANTAN YANG INGIN KEMBALI SETELAH MELIHATKU SUKSES: Chapter 11 - Chapter 20

33 Chapters

BAB. XI POV RANIA

Akhirnya hari ini tiba juga, sebuah peristiwa bahagia yang selalu diimpikan oleh banyak anak dara dalam hidupnya tak terkecuali diriku, bersanding dengan lelaki yang tampan dan mapan serta mencintai Tuhan. Namun bagiku pernikahan ini kuanggap sebagai sebuah malapetaka karena aku harus menikah dengan seorang duda yang sama sekali tak ku kenal demi menyelamatkan maruah keluarga besarku yang telah tercoreng oleh fitnah keji yang sangat kejam yang dilontarkan oleh orang yang tak bertanggung jawab padaku hingga pada akhirnya fitnah itu memporak porandakan impian dan cita - citaku untuk membangun sebuah maghligai rumah tangga indah yang penuh bahagia dan berlumur cinta dengan lelaki yang telah menguasai hati dan fikiranku selama beberapa tahun ini, Faisal. Dia satu – satunya lelaki yang mampu membuat hatiku berbunga hanya dengan kerlingan mata dan senyumannya. Sopan santun dan adabnya telah menawan hatiku, kelembutannya memenjarakan cintaku hingga tak sanggup lagi untuk berpaling pada lela
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

BAB. XII SIAPAKAH PELAKUNYA?

Aku termenung sendiri di dalam kamar, sesekali ku hidu aroma pengharum linen yang menguar dari Gamis hijau wardahku yang sedari tadi ku timang - timang. Kepalaku begitu penuh dengan ribuan tanda tanya yang tak kunjung kutemukan jawabannya. Siapa yang telah membawa gamis ini keluar dari lemariku lalu mengembalikannya kembali melalui jasa laundry. Siapapun dia, pasti orang yang sangat dekat denganku hingga dia bisa menjebakku dengan mudah. Membuat aku tak memiliki lagi alibi untuk mengelakkan diri dari fitnah keji itu. Gamis dan hijab itu kupakai pertama dan terakhir kali saat proses lamaranku. Selain itu Faisal juga tahu kalau mustahil ada yang menyamainya karena gamis itu ku pesan khusus dari pejahit kenamaan yang merupakan teman dekatku semasa kuliah dulu sekaligus sepupu Faisal. Adalah wajar jika semua menuduhku sebagai pelaku utama di video yang membuatku mual itu. Aku memejamkan mata berusaha mengingat – ingat siapa saja yang pernah memasuki kamarku dan patut kucurigai
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

BAB. XIII TITIK TERANG

Pagi ini aku terbangun dengan hati resah. Sejenak rasa resah itu hilang saat aku menunaikan kewajibanku di awal fajar. Namun kini rasa gelisah itu kembali datang. Bahkan untuk bernafas pun jadi terasa begitu berat. Kuperbanyak zikir dan istighfar untuk mengurangi sedikit sesak di dada. Perlahan namun pasti rasa gelisah yang menyelinap di hati mulai sirna berganti dengan rasa damai dan lega. Hari ini, sesuai rencana yang telah aku atur bersama ibu semalam, aku akan pergi ke laundry untuk menanyakan tentang siapa yang membawa gamis itu kesana untuk di laundry. Aku keluar kamar dengan rasa malas, khawatir akan kembali bertemu dengan kerabat yang masih menginap disini atas permintaan ibu. Beliau masih sangat berharap pernikahan tetap digelar apapun yang terjadi. Aku segera menuju ke ruang makan. Nampak beberapa kerabat jauh dari ayah masih berkumpul di sekitar meja makan. Para sepuh duduk di atas meja sementara anak – anaknya yang masih muda duduk lesehan di
last updateLast Updated : 2023-01-01
Read more

BAB. XIV SIAPA WANITA ITU?

            Jantungku berdegub dengan amat sangat kencang seolah menggedor ingin keluar dari dadaku saat aku mengekori zaffran menuju ruang control CCTV yang ada di ruangan pimpinannya. Harusnya aku tak perlu cemas, namun kenyataan bahwa sebentar lagi aku akan mengetahui makhluk yang telah berhasil memporak porandakan mimpi – mimpiku tak urung memacu adrenalinku.               “Saya sudah minta izin sama papa tadi, Mbak. Dan papa gak keberatan kalo Zaff ambil rekaman CCTV nya untuk Mbak.” Lelaki yang berwajah bocah itu menjelaskan tanpa kuminta.               ‘Ah… Jadi Laundry ini punya Papamu ya, Zaff.” Aku menanggapi seadanya karena sibuk menenangkan jantung yang berdetak tak terkendali.       &n
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

BAB.XV AKU KALAH

Fitnah sungguh lebih kejam daripada pembunuhan, sebuah kata bijak yang sangat mengena dengan kondisi yang aku alami saat ini. Semua kehancuran yang kualami terjadi karena sebuah fitnah jahat yang ditujukan padaku. Karena fitnah itu rencana pernikahanku jadi porak poranda, hingga meninggalkan malu yang tak terperi. Karena fitnah itu juga aku dicampakkan oleh lelaki yang telah berjanji akan membersamai langkahku hingga ke surga nanti. Dan fitnah itu pula yang telah membunuh karakter dan nama baik yang selalu ku jaga dengan segenap jiwa, Saat ini dihadapanku, dengan hati yang remuk tak berbentuk aku harus menerima kenyataan bahwa calon suamiku telah memiliki pengantin penggantiku. Lebih tepatnya pengantin yang akan menggantikan posisiku di hati dan di sisi Mas Faisal. Miris bukan, dia yang seharusnya berada di garda terdepan untuk melindungiku dan menjadi sandaran bagiku di saat aku jatuh seperti saat ini, malah dengan ringannya melangkah pergi lalu menggamit perempuan lain untuk dinika
last updateLast Updated : 2023-01-02
Read more

BAB. XVI DIPECAT

Aku tiba di rumah saat jarum jam menunjukkan angka jam dua tepat. Demi mendengar suara motorku yang memasuki garasi, ibuku segera berhambur keluar untuk menyambutku dengan mimik wajah khawatir dan cemas. “Alhamdulillah, Nduk kamu sudah pulang. Kamu kemana aja? Mas Adjiemu dari tadi nelponin ibu terus, nanyain kamu sudah sampai atau belum. Syukurlah kamu udah pulang dengan selamat. Kamu gak apa – apa kan, Nduk” Ibu memelukku dengan penuh rasa lega. Aku hanya tersenyum getir. Jiwaku masih tergoncang hebat sehabis pertemuanku dengan Mas Faisal tadi. “Rania Gak apa – apa koq, Bu. Rania baik – baik saja.” Namun buliran kristal bening yang tiba – tiba mengalir dari kedua netraku membuat ibu faham apa yang terjadi. Wanita paruh baya yang mencintaiku dengan sepenuh jiwanya itu merengkuhku ke dalam pelukannya. Pertahananku runtuh, dalam pelukan ibu aku menangis tersedu. Tangisku terhenti kala Netraku menyapu ke sekeliling ruang tamu dan terpaku saat menatap bunga – bunga plastik hiasan pe
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

XVII. BANGKIT

“Ini dimana, yah? Kenapa aku bisa ada di sini? Siapa yang membawaku kemari?” aku bergumam sendiri saat mendapati diriku tengah duduk di sebuah lapangan yang amat sangat luas. Netraku menyapu keadaan sekitarku. Sejauh mata memandang yang tampak hanya hamparan rerumputan hijau yang menyejukan mata dan membuat hati damai. Semilir hembusan angin membelai wajah dan hijab putihku mengibarkannya sesaat lalu berhenti. Aku memejamkan mata menikmati tiap desiran hembusan angin di wajahku yang menghadirkan ketenangan. Tempat ini begitu nyaman dan damai. Aku suka.Aku berdiri hendak mengitari tempat yang masih terasa begitu asing bagiku. Lagi dan lagi aku terpesona dengan keindahan tempat ini.“Tempat ini cantik sekali? Ah, ternyata aku berada di tengah hutan sabana hijau. Luas sekali tempat ini,” Batinku. Sejauh mata memandang yang nampak hanya rerumputan hijau, lalu di ujung batas sabana ini, tampak bukit- bukit dengan tinggi yang beragam berwarna kebiruan mengelilingi tempat ini serupa pagar b
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

XVIII. ADA APA DENGAN MIRANDA?

Aku kembali mengamati tiap inchi wajah lelaki yang fotonya ada di gawaiku itu berkali – kali, meyakinkan diri bahwa dia adalah orangnya. Lelaki yang ku temui di alam bawah sadarku saat aku koma kemarin. Begitu mirip, apa maksud ini semua, bagaimana dia bisa muncul di sana padahal aku sama sekali belum mengenalnya. “Ehem… Ganteng ya, Nduk.” Goda ibu dengan senyum di kulum. Aku tak menjawab, tapi rona merah di kedua pipiku telah cukup memberikan jawaban. “Bu, Bagaimana kalau dia menolak menikahi Rania karena termakan fitnah itu?” aku menscroll layar di gawaiku hingga foto itu tertutup dan lampu di layar gawaiku padam. “Ya seperti yang ibu bilang tadi, Nduk. Pesta akan tetap berjalan, hitung – hitung kita syukuran karena kamu selamat.” Ujar ibu ringan Aku tersenyum kecut. Terbayang sudah tatapan iba para undangan yang akan ditujukan padaku nanti. Pesta itu akan menjadi sebuah siksaan psikis bagiku karena aku harus tampil baik – baik saja sementara hatiku hancur lebur. Sorot iba dar
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

BAB XIX. RENJANA

Pesan salah kirim dari Miranda membuat hatiku bertanya - tanya, apa mungkin Miranda ikut terlibat dalam kasus fitnah yang menimpaku. Ah.. tidak mungkin, Dia saudaraku, kami memiliki pertalian darah yang kuat, lagi pula kami berdua saling mengasihi. Miranda selalu ada di saat aku terjatuh begitupun sebaliknya. Selain sebagai sepupu kami juga akrab sebagai sahabat. Jadi sangat tidak mungkin jika dia mengkhianatiku dengan melakukan hal yang rendah itu.Kalau begitu, apa yang terjadi pada Miranda? Apakah dia terlibat sebuah skandal? Skandal apa dan di mana? Haruskah ku tanyakan? Beribu tanya membuat fikiranku terbang menerawang.“Nduk.. Makan jangan sambil ngelamun, nanti keselek lho.” Bude Lina mengingatkan.“Pasti Mbak Rania deg – degan, Ma. Kan nanti malam mau ketemu calonnya, Cieeeeeee.” Sandra menggodaku yang akhirnya di sambut dengan riuh canda tawa kerabat yang lain hingga membuatku melupakan pesan salah kirim dari Miranda.“Orangnya ganteng lho, Nduk.” Pakde Radiman menimpali.“Pe
last updateLast Updated : 2023-01-07
Read more

BAB XX. PESAN DARI FAISAL

Lampu di gawaiku masih berkedip- kedip yang menandakan bahwa si penelpon masih berusaha untuk menghubungi. Aku memilih untuk mengabaikannya. Tak ada lagi yang harus dibahas dengan lelaki itu. Bukankah dia sendiri yang mengatakan bahwa aku adalah masa lalu yang ingin dihapusnya, lantas untuk apa dia kembali menghubungiku. Lagi – lagi lampu di gawaiku kembali berkedip. Si penelpon seolah tak bosan mencoba untuk menghubungiku. Kenapa ngotot sekali! Aku mendecih dan membanting gawaiku ke tempat tidur. Aku memilih menenangkan diriku dengan membersihkan sisa bedak di wajahku lalu mandi. Setelah mengguyur air ke seluruh tubuhku dengan air dingin aku merasa lebih segar, fikiranku lebih ringan. Ah.. benarlah adanya emak – emak sering bilang bahwa mandi adalah salah satu refreshing termurah. Sesegar itu memang. Setelah menyelesaikan mandiku dan berganti pakaian, aku melanjutkan aktifitasku dengan menyisir rambut. Tiba – tiba seseorang menghambur masuk ke da
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status