All Chapters of Sang Penguasa : Chapter 351 - Chapter 360

Fugaku Meteor tercengang mendengar ucapan Aprilia. "Untuk apa pergi ke Arena Entertainment?""Hari ini adalah hari video promosi dimulai, dan sutradara film telah tiba."Mendengar ini, barulah Fugaku Meteor teringat ingin syuting iklan promosi untuk produk baru dari YNetwork yang diberi nama Esdeath. Sebenarnya, tidak mungkin bagi Fugaku Meteor untuk berpartisipasi dalam hal semacam ini. Tetapi tidak ada pilihan, Aprilia pun sudah bergabung sebagai gimmick, dan dia juga hanya bisa menjadi pemeran pria nomor satu."Untuk apa kalian pergi ke Arena Entertainment, apakah ingin membuat film?" Tiba-tiba Nova datang dsn bertanya.Fugaku Meteor memberitahu isi pekerjaan iyu pada Nova, Nova segera bertepuk tangan dan berseru kaget. "Aku sudah tumbuh besar begini belum pernah pergi ke tempat syuting, bisakah aku ikut?"Fugaku Meteor segera memandang Aprilia, Aprilia mengerutkan kening, baru saja akan berbicara, Nova segera langsung memeluk Nurul. "Nurul, Ayah dan Ibu akan pergi ke kru untuk syu

Begitu kata-kata ini keluar, tidak hanya raut wajah Adnan yang membeku, orang-orang juga memandang Fugaku Meteor dengan tatapan kosong, anak muda ini memang benar-benar berani mengatakan apa pun."Salah memahami temanya? Kamu mengerti apa, sebenarnya kamu yang sutradara atau aku yang sutradara?" Adnan kembali ke akal sehatnya, menatap Fugaku Meteor dengan wajah marah, berkata dengan marah."Kamu itu bekerja di bidang ini, kamu itu sutradara, tetapi ini tidak bisa mewakili apapun," Ekspresi Fugaku Meteor masih tenang. "Justru karena aku tidak memiliki pengalaman dalam berakting, oleh sebab itu aku adalah penonton yang sebenarnya. Kamu, dengan penilaian seorang sutradara melihat syuting kali ini, sementara aku dari sudut pandang seorang penonton? Tidak boleh mencampurkan hal-hal yang berbeda bersama dan menjadikannya hal yang sama untuk dibahas? Konyol sekali!"Adnan masih memandang Fugaku Meteor dengan jijik, dia benar, dia hanya bisa melihat syuting kali ini dari sudut pandang penonto

Fugaku Meteor langsung meletakkannya di pangkuannya. "Oke, Ayah akan mengajakmu makan makanan lezat sebentar lagi."Tindakan inilah yang membuat Fugaku Meteor langsung tercengang.Kemudian dia memandang semua orang. "Aku sudah memiliki idenya.""Apa yang kamu pikirkan?" Ivone memandang Fugaku Meteor dengan heran dan bertanya.Adnan dan yang lainnya memandang Fugaku Meteor dengan wajah tidak percaya. "Ide bagus apa yang bisa kamu pikirkan dalam waktu sesingkat ini?"Melihat Fugaku Meteor berkata dengan wajah serius. "Menurutku, batasan kita terlalu berat, tidak butuh dialog, hanya perlu tatapan mata … asalkan tatapan mata sudah benar, maka akan lebih efektif daripada dialog apa pun.""Bagaimana ini bisa dilakukan?" Mendengar ini, raut wajah Adnan menjadi muram lagi. "Mana ada iklan tanpa dialog?""Kenapa harus dialog?" Fugaku Meteor membalas dengan tenang. "Apa yang ingin kita wujudkan adalah cinta, tidak peduli betapa indahnya dialog-dialog itu, bisa mendeskripsikan cinta?""Itu…" Han

Setelah itu, Fugaku Meteor akan selalu menggunakan berbagai macam alasan untuk mencari kesalahan Miguel. Setiap aadegan selalu harus dimainkan ulang, yang juga berarti bahwa Miguel selalu akan dipukuli oleh Fugaku Meteor setiap saat.Dari perspektif Fugaku Meteor dan Miguel, mereka itu membantai dan dibantai secara sepihak. Tetapi dari perspektif Adnan, Ivone, Aprilia dan lainnya, mereka itu sedang syuting. Hanya saja, adegan syutingnya terlalu seperti hidup, kelihatannya seperti nyata saja.Secara bertahap, Jonath juga menyadari bahwa ada sesuatu yang salah, dia melihat darah di wajah Miguel. Dan melihat ekspresi ketakutan dan juga kemarahan Miguel. 'Ini mana ada sedang syuting? Jelas adalah pertarungan yang sengit!'"Jangan rekam lagi, jangan rekam lagi, Miguel saja sudah berdarah!" Jonath buru-buru datang ke depan kamera dan berkata dengan keras.Dan barulah saat ini Adnan berteriak untuk berhenti, semua orang bergegas kesana untuk melihat dan melihat bahwa wajah Miguel telah membe

Pertama kali, Adnan menggengam tangannya erat-erat dengan kedua tangannya, wajahnya penuh kegembiraan. "Selamat bekerja sama!"Setelah bersopan santun, syuting pun dimulai. Adegan dibagi menjadi dua adegan, Ivone adalah pemeran wanita utama di babak pertama, dan Aprilia adalah pemeran wanita utama di babak kedua. Mereka enguraikan kehidupan masa lalu dan kehidupan sekarang melalui masa lalu dan masa kini.Adegannya akan terus menerus berubah, yang sangat menguji dasar dalam keterampilan dasar si fotografer.Adnan bahkan berteriak dengan leher memerah dan tebal. "Pemeran utama pria dan wanita selangkah demi selangkah berjalan menuju pihak lawan. Pada saat itu, akan memberikan kalian masing-masing adegan close up, pemeran utama wanita harus memainkan tatapan terkejut dan kebencian, sangat menguji dasar dalam keterampilan dasar si aktor. Dan lagi, kalian menatap dengan penuh kasih sayang."Musik lembut terdengar, Fugaku Meteor mengenakan kostum dan berjalan menuju ke arah Ivone selangkah