“Nar, soal bulan madu, bagaimana?” tanya Kenzo dengan hati-hati.Kinara terkesiap mendengar pertanyaan Kenzo. Entah, pikirannya sedang campur aduk. “Eungh … itu … aku ….”Kenzo menepikan mobilnya, lalu menggenggam kedua tangan Kinara. “Saya tahu, kalau kamu masih belum mempercayai saya. Saya minta maaf karena selama ini menjadi pasangan yang manipulatif. Saya benar-benar sangat menyesal. Saya mengira, jika kamu hanya mencintai Keny dan harta yang menyilaukan kamu. Nyatanya, yang saya lihat, kamu tidak silau dengan harta saya.”Kinara menghela napas panjang, lalu mengebuskannya begitu saja. “Mas, bisa-bisanya kamu berpikir seperti itu mengenai aku.”“Mohon ampuni saya, Nara. Sungguh … saya hanya takut, jika pikiran saya itu benar, makanya sebelum saya terlanjur mencintai kamu, saya mengantisipasinya terlebih dahulu. Kamu boleh marah sama saya, pukul saya jika perlu. Tapi, saya mohon, bersikaplah seperti Kinara yang sebelumnya. Saya merindukan itu.”Kinara menatap manik mata Kenzo. Menc
Baca selengkapnya