" Ibuuu ...." Netraku terbuka setelah tak sadarkan diri. Tangisku pecah tak bisa dibendung lagi. Kejadian demi kejadian teringat, diri semakin terisak."Fa, sudah bangun ya, Nduk?" ucap ibu kaget.Entah berapa jam aku terbaring di ruangan ini, ibu nampak setia menemaniku."Bu..., bagaimana bayiku ini, Bu? Semalem darahnya banyak banget," lirihku."Ndak apa- apa ko Nduk. Bayinya masih sehat kata dokter, kamu cuma harus bedrest aja," ucap ibu.Kemudian pintu terbuka, sosok Mas Aksa seketika masuk ke ruanganku."Aksa ambil cuti ya? Ya wes Ibu pulang dulu aja ya biar Aksa yang nemenin kamu Nduk," Ibu seketika merapikan barang- barang yang akan dibawa pulang.Mas Aksa duduk disampingku tetapi wajahnya masih masam seperti kemarin- kemarin."Semalem kamu pulang jam berapa Mas?" Aku penasaran."Ya pas kamu jatuh itu dek. Dek kamu gimana sih janganlah apa- apa cerita ke Ibu. Aku kan jadi dimarahin sama Ibu gara- gara uang sepuluh ribu," Mas Aksa mencebik kesal."Ya Tuhan Mas, istrimu ini habis
Baca selengkapnya