“Kamu belum jawab loh, kenapa sama sekali enggak pernah balas pesanku?” cecarku padanya yang hanya diam dan tersenyum simpul. Senyuman yang mengandung sejuta arti.“Aku setelah sakit itu, sibuk kerja La. Ada kerjaan penting, dan kebetulan ponselku tertinggal di rumah. Aku malas bolak-balik Jakarta-Australia, itu melelahkan,” jawabnya yang tidak terdengar logis.“Eh, kita hidup di jaman moderen ya, ada jasa pengiriman barang Yan,” sahutku penuh penekanan karena jawabannya yang terdengar hanya mengada-ada.“Aku tidak percaya, kamu pasti bohong,” desakku dengan tatapan memicing.Dia tertawa dan itu sungguh menyegarkan mata. Terakhir kali aku melihatnya dengan wajah pucat. Saat itu jangankan untuk tertawa seperti ini, untuk tersenyum saja dia berat.“Yan, banyak yang terjadi setahun ini dan kamu enggak mau tanya apa-apa sama aku?” pelanku mengharapkan pertanyaan darinya.Kami terdiam beberapa saat. Tanpa melihat wajahnya, aku bisa merasakan dia yang berpindah duduk di sampingku. Pada saat
Last Updated : 2023-01-10 Read more