Sejenak aku dan Hana saling tatap. Dia semakin memperlihatkan rasa tidak sukanya terhadapku. Entah apa yang jadi alasannya, tapi yang jelas, dia seperti membenciku. Sebentar kemudian Bu Lili berdehem. Sepertinya dia mencium aroma pertengkaran antara aku dan keponakannya. “Ve, istirahat dulu sana. Kamarmu masih yang biasa. Ajak adikmu juga. Setelah itu ada yang mau Ibu bicarakan,” ucap Bu Lili. Aku mengangguk. Lalu mengajak semuanya beranjak, meninggalkan Hana dan Bu Lili. Langkah kami terhenti di depan sebuah kamar. Bapak membuka pintu lalu menoleh pada Ela dan Rizal. “Ini kamar kalian,” ucap Bapak. “Terima kasih, Pak! Maaf merepotkan,” sahut Ela. Meski terlihat sungkan, Akhirnya Ela dan Rizal masuk ke kamar, sedangkan kami menuju kamar sebelah. “Istirahat dulu, Ve. Satu jam lagi kami tunggu di ruang tengah,” ucap Bapak. Aku mengernyit sembari menerka apa yang ingin mereka bicarakan. Namun, sama sekali tak terlintas apa pun di pikiranku. “Memangnya bicara apa, Pak?” tanyaku
Last Updated : 2023-01-14 Read more