Mobil yang mengantar Alya sudah sampai di depan rumah sakit. Refan seketika turun dan membukakan pintu untuk nonanya itu. Alya berjalan perlahan masuk ke dalam rumah sakit diikuti oleh Refan. Hingga sampai di sebuah ruangan ia berhenti sejenak. Beberapa saat kemudian melangkah masuk. Seorang wanita dengan wajah keibuannya menoleh ke arah pintu. Sri dengan air mata berlinang yang tadinya menatap televisi kini beralih pada Alya yang berdiri sembari menatap sang Mama dengan lekat. "A--alya," ucap Sri dengan terbata, ia mengerjap, dengan langkah pelan menuju Alya yang kini juga berkaca-kaca. Seperti yang dikatakan Refan, seperti yang diharapkan Alya juga. Sang Mama mengingatnya, walau dengan wajah berbeda, walau dengan tampilan berbeda. Insting Ibu memang tidak pernah salah. "Ma," ucap Alya dengan suara parau. Ia menahan tangis, sebisa mungkin menahan air matanya tak menetes. Namun, apa daya, air mata itu lolos begitu saja hingga ia mulai terisak. Tiga tahun lamanya ia menunggu, dal
Last Updated : 2023-10-02 Read more