Home / Rumah Tangga / Terjebak Suami Bohongan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Terjebak Suami Bohongan: Chapter 21 - Chapter 30

131 Chapters

Terjebak Dengan Suami Bohongan

Terjebak Suami BohonganMisella membiarkan suaminya pergi lebih dahulu untuk kembali ke kantornya, karena pekerjaan yang diberikan Jayid jauh lebih banyak dari biasanya. Namun, Jonu tidak mengeluh karena di perusahaan itu dia hanyalah direktur biasa, maka, dia tidak bisa berbuat seenaknya.Sementara Misella, pergi beberapa saat kemudian setelah membayar makanan, dia ke kantor Jayid dengan maksud untuk membicarakan sesuatu yang belum tuntas di telepon kemarin. Namun, kedatangannya di suguhi pemandangan mengejutkan, karena wanita yang akan menjadi topik pembicaraan mereka, justru menempati salah satu ruang yang dekat dengan adiknya itu.Dia ingat dahulu, pernah ada seorang sekretaris cantik yang bekerja di ruang yang kini digunakan oleh Nawa, tapi dengan tidak hormat Jayid justru mengusirnya, karena berpenampilan dan bersikap menggoda. Menurut Misella, Jayid terlalu berlebihan padahal dia bisa memanfaatkan wanita seperti itu untuk bersenang-senang.“Apa yang dia lakukan di sini, Jay?
last updateLast Updated : 2022-12-04
Read more

Pekerjaan Baru

Pekerjaan Baru Misella membiarkan suaminya pergi lebih dahulu untuk kembali ke kantornya, karena pekerjaan yang diberikan Jayid jauh lebih banyak dari biasanya. Namun, Jonu tidak mengeluh karena di perusahaan itu dia hanyalah direktur biasa, maka, dia tidak bisa berbuat seenaknya, pada adik ipar sekaligus bos-nya.Sementara Misella, pergi beberapa saat kemudian setelah membayar makanan, dia ke kantor Jayid dengan maksud untuk membicarakan sesuatu yang belum tuntas di telepon kemarin. Namun, kedatangannya di suguhi pemandangan mengejutkan, karena wanita yang akan menjadi topik pembicaraan, justru menempati salah satu ruang yang dekat dengan adiknya itu.Dia ingat dahulu, pernah ada seorang sekretaris cantik yang bekerja di ruang yang kini digunakan oleh Nawa, tapi Jayid justru mengusirnya dengan tidak hormat, karena berpenampilan dan bersikap menggoda. Menurut Misella, adik laki-lakinya itu terlalu berlebihan padahal dia bisa memanfaatkan wanita seperti itu untuk bersenang-senang.“Ap
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Dia Berlebihan

Dia BerlebihanNawa langsung berdiri dan terlihat gugup dia pun berkata, “Maafkan saya, Nyonya ... waktu itu saya pergi tanpa pamit!”“Kau tahu kesalahanmu? Itu bagus! Tapi, ingat! Kau tidak akan bisa bersikap seenaknya seperti itu di sini! Apa kau mengerti?”“Baik, Nyonya!” kata Nawa sambil membungkuk hormat.“Jawab pertanyaanku dengan jujur, apa kau menyukai Jay, adikku?”Nawa mengangkat wajahnya dan menatap Misella heran, sebab pertanyaannya sama sekali tidak masuk akal. Dia melirik Jayid sekilas dan pria itu pun tengah menetap ke arahnya.“Maaf, Nyonya. Mana berani saya melakukannya, saya cukup tahu diri siapa saya!” kata Nawa, padahal dalam hati dia kesal setengah mati pada keluarga Solomon sedangkan Misella adalah salah satunya. Perasaannya seperti berperang, dalam hati, apakah harus tetap mencintai atau menuruti nurani untuk membenci.“Apa kau tidak tertarik sama sekali dengan adikku itu, dia tampan, kan?”“Ya! Anda benar!”“Lalu, apa yang menghalangimu untuk tidak meny
last updateLast Updated : 2022-12-05
Read more

Siasat Rizal

Siasat RuzalNawa merasa tidak bisa menggunakan kekerasan pada pria itu seperti sebelumnya sebab saat dia bersikap tegas, justru membuatnya semakin terdesak. Lalu, dia mengendurkan perlawanan.“Tuan, Jay!” Katanya penuh penekanan, “Aku minta maaf kalau memang terjadi kesalahan soal kejadian di hotel waktu itu. Aku yang ceroboh sudah mengira dirimu gigolo ... Jadi, biarkan aku menebusnya, dengan bekerja padamu, tapi bukan untuk menjadi istrimu! Maaf!” Katanya.‘Ya, harus begitu sebab aku tidak bisa dan tidak mungkin menjadi bagian dari keluarga pembunuh orang tuaku!’ pikirnya.“Apa kau tidak tahu kalau kedua Kakek kita punya sebuah perjanjian?”“Aku tidak tahu, sebab Kakek meninggal saat aku masih remaja, aku belum tahu apa-apa waktu itu!”“Lalu, tidak ada yang menceritakan padamu soal perjanjian itu?”“Tidak, perjanjian apa misalnya?”Jayid diam, dia melepaskan pegangan tangan Nawa begitu saja, karena merasa percuma memaksakan sesuatu yang Nawa tidak tahu menahu tentang perjodo
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Tidak Menginap

Tidak Menginap “Bukankah sudah ada dalam perjanjian kau harus datang ke rumah Bos sebelum berangkat ke kantor?”“Maaf, aku tidak bisa!”“Kalau begitu, kau harus melakukan pekerjaanku!”“Baiklah, apa itu?”“Bawa dokumen ini ke Gedung Bayaba, berikan pada Pak Leo dan, suruh dia untuk segera mengisi semua data dan bawa ke sini secepatnya, kalau sampai jam makan siang kau belum sampai ke sini lagi, maka, kau harus menginap di apartemen Tuan Jay malam ini! Apa kau paham?”“Apa?”“Apa masih kurang penjelasanku?”“Oh! Tidak ... terima kasih, Tuan Rizal. Sudah sangat jelas, saya akan segera ke sana sekarang juga!”Nawa segera memesan taxi dan dia melihat semua isi dokumen yang sangat banyak. Dia hanya bisa berharap Pak Leo mau bekerja sama dan bisa menyelesaikan data tepat waktu, hingga dia tidak harus menginap di rumah Jayid. Apalagi dia tidak ingin terus berbohong pada Rasyid—kakaknya.Sesampainya di lokasi, dia baru tahu jika ternyata gedung itu adalah proyek yang belum selesai
last updateLast Updated : 2022-12-06
Read more

Menahan Diri

Menahan DiriJayid menarik napas dalam sebelum menjawab, “Aku pikir percuma, saja kau begitu keras berusaha untuk menunjukkan bahwa kau tidak suka, nyatanya kau kembali ke sini ... ya sudah, habiskan saja makananmu!”Nawa tidak napsu untuk menghabiskan makanannya lagi, hingga dia biarkan saja di atas meja. Lalu, dia bersandar sambil melihat Jayid dengan kesal.Sementara Jayid dan Rizal meneruskan pekerjaan mereka, berdiskusi dan menunjukkan beberapa gambar di laptop, menerima telepon seseorang, kemudian kembali mengerjakan berkas pada laptop masing-masing. Kedua pria begitu sibuk seolah dalam ruangan itu tidak ada Nawa.Waktu berlalu hingga hampir dua jam lamanya mereka dalam kesibukan, sedangkan Nawa yang duduk tak jauh dari dua orang itu, seperti melihat sebuah film dokumenter yang sangat menarik. Dia terlena dengan keindahan yang tersaji di depannya. Dua pria bekerja, terutama Jayid, tampak lebih tampan dari biasanya dan rasa kagum itu tidak berhenti begitu saja sebab gadis itu
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

Nawa Sakit

Nawa SakitNawa seketika berpikir ulang keputusannya untuk memberikan nomor telepon Rasyid pada Jayid sebab dia khawatir jika pria itu akan merayu sang kakak agar mau menuruti keinginannya. Biar bagaimanapun, dua keluarga tidak mungkin bersama, dia tidak akan menikahi orang yang sudah terlibat dengan kematian kedua orang tuanya.Dasar licik! Pikir Nawa.“Tidak perlu!” sahut Nawa pada akhirnya.Dia memilih keluar kamar dan berniat melakukan pekerjaan yang bisa dia lakukan, di sana. Namun, beberapa saat lamanya dia hanya diam dan tidak melakukan apa-apa, lalu, berjalan berkeliling area apartemen untuk melihat-lihat.Setelah puas puas berkeliling, hal pertama yang dilakukan adalah pergi ke dapur melihat isi kulkas yang ternyata cukup penuh dengan segala macam bahan makanan di dalamnya dan, semua barang yang ada di sekitar ruangan itu pun tersusun dengan rapi dan bersih, membuat wanita itu bingung hendak memulai pekerjaannya dari mana.Tak lama dia mulai mengambil pakaian kotor dan m
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

Kebohongan Soyu

Kebohongan Soyu“Kenapa harus curiga padaku?” Jayid balik bertanya dari kursi penumpang belakang.“Ya, karena Tuan mengaku tidak tahu rumahnya! Tapi sekarang, Anda ke sana.”“Biarkan saja, pikirkan satu alasan kalau begitu!”Rizal menarik napas dalam, karena dia sendiri yang harus memikirkan jawabannya tiba-tiba dia jadi menyesal mengapa dia harus bertanya.Sesampainya di rumah keluarga Nawa, Rizal mendapati pintu rumah tidak terkunci. Dia langsung mempersilahkan Jayid untuk masuk dengan perlahan dia mengikuti dari belakang dengan membiarkan pintu tetap terbuka lebar, untuk memasuki kamar Nawa.Betapa gelisah nya Jayid saat menyentuh kening Nawa yang tertidur dalam balutan selimut itu sangat panas.“Telepon rumah sakit, siapkan kamar perawatan sekarang juga!” kata Jayid sambil mengangkat tubuh Nawa dengan hati-hati ke dalam gendongannya. Lalu, berjalan keluar dengan segera.Rizal mematuhi perintah majikannya untuk menghubungi seseorang sambil membuka pintu mobil, setelah menutu
last updateLast Updated : 2022-12-07
Read more

Melempar Cincin

“Jay! Aku tidak mencoreng nama keluarga tapi, justru melindungi aset yang kita miliki dari rongrongan pihak luar! Aku sudah menutupinya selama ini dengan baik! Jangan rusak semua yang sudah aku usahakan!” Misella berkata dengan penuh penekanan.Dia tidak akan membiarkan adiknya merusak keadaan yang sudah kondusif demi keinginan, untuk mematahkan sumpah sang kakek, hanya bisa dilakukan dengan cara membuat kedua keluarga salah paham. Setidaknya dia pikir itu perbuatan yang paling aman.Namun, apabila sekarang Jayid menemukannya sebagai orang yang bersalah, itu adalah resikonya. Dahulu, Misella memang berniat untuk mencelakai kedua orang tua Rasyid yang tidak bosan-bosannya mendatangi serta membujuk, membuatnya kesal dan benci. Alasan kedua orang tua itu hanya karena janji pada kakek Deono untuk menikahkan Rasyid dengannya.Namun, siapa sangka jika kecelakaan itu terjadi bahkan sebelum Misella sempat berbuat sesuatu. Disaat itu, otak cerdasnya memikirkan cara, untuk membuat kesalahp
last updateLast Updated : 2022-12-08
Read more

Sikap Misella

Sikap MisellaNamun setibanya di sana, Misella mendapati rumah itu kosong dan informasi yang dia terima dari orang-orang sekitar adalah, pemilik rumah itu, baru saja meninggal beberapa hari yang lalu. Dengan demikian, dia tidak bisa mengajukan permintaan agar tidak melibatkan namanyak, ketika seseorang meminta kesaksian darinya suatu saat nanti. Maksud Misella, seseorang itu adalah Jayid—adiknya.Tanpa Misella ketahui, Jayid sudah menyelidiki dan mendapatkan keterangan dari saksi mata itu jauh-jauh hari sebelumnya. Dari orang itulah, dia mengetahui jika kemungkinan kakaknya terlibat sebab saat kejadian walaupun, dia terluka parah, dia masih bisa melihat keadaan termasuk melihat Misella yang justru bersikap berbeda.Karena tidak ada orang di rumah itu, akhirnya Misella pulang dengan langkah lunglai karena usaha untuk menutupi kesalahan dengan cara membungkam saksi mata tidak berhasil. Namun, di lain sisi dia bisa bernapas lega setidaknya dia tidak perlu kuatir lagi kalau-kalau orang
last updateLast Updated : 2022-12-09
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status