Sepekan sudah Mayang menetap di Sungai Piyasa. Bisa dikatakan, ia masih mengandalkan Midan. Lelaki itu, tak seperti yang Mayang Kira, untungnya lelaki itu masih mau menepati janji. Memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebab, mencari pekerjaan tak semudah yang wanita itu bayangkan.Hari-hari Mayang selama seminggu ini hanya ia habiskan untuk merenung dan memikirkan cara untuk menyakiti Midan pelan-pelan. Mayang sudah berjanji, ia tak akan melibatkan Liyah, kecuali perempuan itu melahirkan anak laki-laki. Ah, selain itu. Beberapa hari lalu, Mayang juga meninggalkan tubuhnya tanpa kepala di rumah kontrakan ini. Benar, ia sudah melakukannya sekali. Dan hal itu benar-benar tak bisa Mayang hindari. Beruntungnya, tak ada desas-desus setelah bayi yang didapatkannya kala itu meninggal. Kali ini, saat malam kian larut, Mayang yang berbaring sambil menatap langit-langit kamar, masih tenggelam dalam pikiran-pikiran tak menentu mulai merasakan hal yang paling ia benci. Hal yang sama sekali tak ing
Last Updated : 2022-11-24 Read more