Home / Romansa / Dijodohkan dengan Ipar Posesifku / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Dijodohkan dengan Ipar Posesifku: Chapter 131 - Chapter 140

151 Chapters

Musuh Tapi Menikah - 54

"Iya? Ada yang mau ditanyakan?" "Eh, nggak Pak, maaf," jawab Kinara salah tingkah. "Oke, setelah kelas kamu temui saya di ruang dosen." What, apa maksudnya? Seketika kelas riuh. Para mahasiswi nampak iri, ingin juga dipanggil Pak Dosen ke ruangannya, padahal Kinara sih ogah. Setelah kelas, teman-teman cewek Kinara pada mendekat, menawarkan diri untuk menemani, namun Kinara menolak. "Kaya anak SD aja dah, pake ditemenin segala." Padahal sebenarnya ia hanya takut teman-temannya tahu bahwa sang dosen adalah mantannya. "Siang, Pak," ucap Kinara dengan kepala tertunduk di hadapan Jagad. Bukan karena hormat atau merasa bersalah, dia hanya malas melihat rupa mantannya itu. "Oh, kamu." Jagad yang tadinya tengah menilai tugas mahasiswa menengadah menatap Kinara. "Ini." Jagad menyerahkan sebuah buku. "Tugas buat kamu. Baca ya." Kinara mengernyit. Apa-apaan. Tapi ia hanya dapat mengangguk mengiyakan lalu permisi keluar dari ruang dosen. "Kinara, temui aku di Resto Kemangi, pukul 12." Beg
last updateLast Updated : 2023-04-18
Read more

Musuh Tapi Menikah - 55

"Flo, status pacar kita memang cuma pura-pura, tapi sayangku ke kamu tuh beneran, nggak pura-pura." Sesaat Kinara melongo. Bingung mau merespon apa, ia memilih tertawa sambil bertepuk tangan. "Hahaha. Bagus-bagus!" Hah? Kini gantian Galang yang bengong, apa maksudnya. "Ya-ya sudah cukup menjiwai, keren." Kinara mengacungkan ibu jari. "Lagi latihan dialog sinetron kan?" Tak menunggu Galang menjawab pertanyaannya, ia langsung masuk ke dalam mobil. Daripada salting. Galang menarik napas panjang sembari mengepalkan tangan. 'Kinara ini, benar-benar tidak paham atau hanya berpura-pura, sih!' geramnya dalam hati. Ia lantas mengikuti Kinara masuk ke dalam mobil dan membanting pintu, membuat gadis di sampingnya menoleh. "Sekarang, akting marah?" tanya Kinara dengan wajah polosnya. Tak menjawab, Galang hanya memukul kemudi dengan tangan kiri, lantas melajukan mobil menuju rumah. Tiga jam lagi syuting, namun karena lokasinya cukup jauh ia harus berangkat lebih awal. Sepanjang perjalana
last updateLast Updated : 2023-04-19
Read more

Musuh Tapi Menikah - 56

Kinara buru-buru membuka tas ketika ia merasakan ponselnya bergetar. Dengan menahan senyum ia menempelkan telunjuk ke bagian sensor sidik jari agar ponsel menyala. Tak pernah sebahagia ini ia menunggu balasan pesan dari Galang. "Ke ruangan saya sekarang." Gadis itu menghela napas, ternyata bukan Galang yang mengirim pesan, melainkan Jagad. Mau apa lagi dia? "Permisi, Bapak memanggil saya?" tanya Kinara begitu ia sampai di depan meja Jagad. Ruang dosen saat ini tidak terlalu ramai. Selain Jagad, hanya ada dua dosen lainnya, yang menghuni ruangan. Satu di pojok kanan, sedang memeriksa berkas entah apa. Satunya lagi di pojok sebelah kiri sepertinya sedang melayani konsultasi skripsi mahasiswa, sementara meja Jagad berada di tengah-tengah. Jagad menengadah, menatap gadis yang tengah berdiri di depan mejanya. "Silakan duduk, Kinara." Dengan satu telapak tangan terbuka, ia menunjuk kursi di hadapannya. "Cantik sekali kamu hari ini," ujarnya sembari membereskan berkas yang berserak di at
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

Musuh Tapi Menikah - 57

"Kak Arash?" gumam Kinara begitu melihat Arash turun dari mobil sedan merahnya. Seharusnya ia senang. Ya begitu biasanya yang ia rasakan tiap kali melihat Arash, idolanya dari jaman SMA yang kini malah menjadi orang yang bisa dibilang cukup dekat dengan kehidupannya, namun kali ini ada rasa yang berbeda. Ia kecewa, mengapa bukan Galang yang datang. "Hai Kinara!" sapa Arash begitu melihat sosok Kinara di depan pintu. "Mana barangmu? Biar kumasukkan ke mobil." "Hah?" Kinara heran, apakah Arash tau dia mau pergi? Bahkan ia belum sempat memberi tahu Andini perkara hal ini. "Galang bilang, kamu mau pulang Jogja. Ia tidak bisa mengantarmu ke bandara, jadi minta tolong padaku." Kekecewaan Kinara bertambah. Biasanya Galang akan marah bila Kinara dekat dengan Arash, tapi kali ini malah minta tolong Arash menjemput? Sejujurnya ia lebih senang jika yang diutus Galang menjemputnya adalah Pak Said. "Kinara, hei!" Arash menjentikkan jari di depan wajah Kinara. "Eh, iya Kak, sorry. Tunggu seben
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

Musuh Tapi Menikah - 58

Kinara sudah tiba lagi di rumah sakit. Ia kini duduk di kursi samping brankar sambil memeluk tubuh ibunya. “Gimana kondisi Ibu sekarang?” “Alhamdulillah, sudah enakkan, Nduk,” jawab Ibu sambil mengusap kepala si anak sulung. “Mugkin karena Ibu nyaman di sini, kamarnya enak, kayak kamar hotel.” Kinara tersenyum getir. Padahal ia sudah berencana mengajak Ibu pindah kamar. Ke kamar standar saja. Nanti kalau sudah keluar rumah sakit, akan diajak sang ibu menginap di hotel. Sepertinya lebih masuk akal dari segi biaya. “Pertama masuk rumah sakit, Ibu nggak betah, Nduk. Lha kamarnya isinya empat orang. Kalau jam besuk berisiik banget. Satu pasien, yang besuk bisa satu kampung. Untung aja, besoknya ibu dipindahkan ke kamar ini.” Kinara menelan ludah, bingung bagaimana cara yang tepat mengatakan bahwa ia tak sanggup membayar kamar semewah ini, nanti disangka pelit sama orang tua sendiri. Pfiiuh. “Bu, Kavin beli motor!” Ia akhirnya memilih melaporkan kelakuan Kavin yang menurutnya tidak per
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

Musuh Tapi Menikah - 59

Jangan senyum, jangan senyum, jangan sampai kelihatan bahwa kau senang bertemu dengannya, Kinara! “Ngapain lo di sini?” Kinara bertanya ketus. “Nengokin calon mertua, dong!” What, Kinara melotot, di depan orang tua bisa-bisanya Galang bercanda begini. Nggak sopan! “Sekalian minta ijin,” sahut Galang lagi. “Minta ijin apa?” tanyanya seraya berjalan mendekat. “Minta ijin mencintai anak gadisnya!” Spontan Kinara menginjak kaki Galang hingga lelaki itu mengaduh kencang. “Bercanda kamu nggak lucu dan nggak sopan!” hardiknya. “Nak Galang nggak bercanda, lo Nduk!” Ibu angkat suara. “Dia memang bilang begitu sama ibu tadi, dan jawaban ibu sih … iyes.” “Aku juga yes! Halo kakak ipar.” Tiba-tiba Kavin muncul di ujung pintu yang sedari tadi sedikit terbuka. “Makasih motornya, ya!” Kinara melongo, jadi motor itu dari Galang. “Permisi,” seorang berpakaian seragam rumah sakit memberi salam dan melangkah masuk ke dalam kamar. “Ibu bisa langsung pulang ya,” kata petugas wanita itu seraya
last updateLast Updated : 2023-04-20
Read more

Musuh Tapi Menikah - 60

Kinara shock mendengar ucapan Galang."Tunggu-tunggu, Lang!" Ia berjalan mengekori langkah Galang yang meninggalkan balkon. "Maksud kamu gimana, sih?""Kurang jelas?" Galang menoleh. "Besok kita nikah!""Hah? Kenapa harus besok juga?" Kini Kinara sudah berada di hadapan Galang, menghadang langkah lelaki itu."Flo, Ibu nggak mau kita pacaran, dia minta kita langsung nikah.""Itu kan bisa dibicarakan Lang, kita bisa bilang sama Ibu kalau kita belum siap.""Tapi aku sudah siap, Flo," tukas Galang. "Aku sudah siap menikahi kamu. Sudah kupikirkan, bahkan sebelum Ibu meminta. Permintaan Ibu semakin menguatkan tekadku.""Ya ampun, Lang!" Kinara mengusap wajahnya. "Tapi kan, aku-""Wait-wait!" Tiba-tiba ponsel Galang berbunyi. "Aku terima telpon Kak Diandra dulu.""Lang! Udah lo apain anak orang sampe mau lo nikahin, ha?" semprot Diandra begitu Galang menekan tombol terima panggilan dan loud speaker. Kakak perempuan satu-satunya itu kaget saat membaca pesan chat dari Galang yang mengatakan ba
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

Musuh Tapi Menikah - 61

Akhirnya kata cinta terucap juga dari bibir Kinara untuk yang pertama kalinya. Acara pernikahan sederhana itu dilanjut dengan makan malam bersama. Galang sudah memesan makanan di salah satu resto ternama kota Jogja secara delivery. "Nduk, suamimu mbok diambilkan makannya," ujar ibunda Kinara setelah Kaila dan Kavin menata rapi makanan di atas meja. "Ih, diambilin segala. Ambil sendiri juga bisa!" Sebenarnya bukan karena keberatan mengambilkan makanan, Kinara hanya merasa malu saja, apalagi melihat ekspresi kedua adiknya yang saling kode dan mesam-mesem ke arahnya. "Iya, Mbak, biar romantis gitu loh," celetuk Kavin. Tuh, kan! "Nggak usah Bu, saya ambil sendiri saja." Galang mengambil sedikit nasi dan beberapa jenis lauk, meletakkan di atas piringnya. "Aku suapin, Sayang?" tanyanya pada Kinara. "Cieeee," koor kedua adik bikin Kinara melotot. "Galang, ih, norak banget di depan orang-orang juga!" sembur Kinara. "Sabar, Lang, nanti kalau kita udah pulang, kamu bisa mesra-mesraan se
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

Teaser Cerbung Baru

Dear reader, ini adalah teaser cerbung baru. Terbitnya kapan? Nunggu review editor yaa, jd gabisa langsung publish. So, sy kasih teasernya dulu. Ntar kalo dah terbit jgn lupa ikutin bukunya 💖💖 . . Judul: TERPAKSA MENIKAHI IBU GURUKU “Apa lagi ini Arka?” murka Papa. Dilemparnya selembar kertas yang baru ia baca ke depan mukaku. Aku hanya bisa menunduk. Memandang surat itu melayang lalu mendarat di atas lantai ruang kerja Papa. Surat yang dikirimkan guru BK sekolah, melaporkan kelakuan burukku pada Papa dan meminta beliau datang ke sekolah. Untuk kesekian kalinya. “Papa tidak mau datang ke sekolahan!” putusnya. “Biar saja kau dikeluarkan dari sekolah. Papa tidak akan mencarikan sekolah baru untukmu!” Papa beranjak, lalu jalan menuju pintu, meninggalkanku. “Dan satu lagi ....” Langkahnya terhenti. “Jabatan CEO yang Papa siapkan untukmu, akan Papa berikan pada orang lain.” Aku menelan ludah, dapat kurasakan otot-otot wajahku menegang mendengar keputusan Papa ini. Kalau aku t
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

Musuh Tapi Menikah - Ekstra Part 1

Setelah menyelesaikan salat sunnah dua rakaat bersama Kinara, Galang meraih ponselnya yang sedari tadi berdering. "Sayang, ini Bang Joel," ucapnya usai melihat layar gawai. "Aku terima sebentar, ya?" Ia meminta ijin pada Kinara. Gadis itu mengangguk lantas lanjut berdoa. "Woy Lang, lagi ngapain lo, dari tadi gue telpon nggak diangkat!" tembak Bang Joel, padahal Galang saja belum sempat mengucapkan halo. "Napa sih Bang? Ngegas amat nanyanya?" Lelaki itu melangkah keluar kamar, lalu duduk di sofa depan TV. "Lo lagi apa?" tanya Bang Joel lagi tanpa peduli ucapan Galang. "Bang, lo kayak nggak pernah nikah aja, sih. Dulu lo, malam habis akad ngapain, emang? Maen gundu?" canda Galang yang tak dipedulikan oleh Bang Joel.Manajernya itu tetap fokus pada pertanyaan yang sedari awal dilontarkannya. "Jangan bilang, lo udah malam pertama, ya!" "Harusnya gitu Bang." Galang berdecak. "Kalo lo kagak nelpon. Ah elah, lupa gue kagak matiin hape, tadi!" gerutunya. "Jadi ... lo belom? Ah, syukur
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more
PREV
1
...
111213141516
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status