"Mana ada ya, Darma. Untuk apa coba aku melepaskan cincin pernikahan kita," sanggah Intan dengan emosi membludak memenuhi ruang hati."Buktinya, aku masih setia memakai, dirimu melepaskan, sekarang hilang begini. Cari sampai dapat …!""Kok memaksa, ya. Ini namanya musibah, kehilangan, bukan pun aku sengaja untuk menghilangkan cincin itu.""Tidak sengaja, tidak sengaja?" Darma mengulang dua kali perkataannya, mendekati Intan yang masih kaku berdiri."Aku tidak habis fikir, mengapa cincin itu hilang dari hatimu, apa kau sengaja, Intan!" Teriakan Darma keras, membuat hati wanita imut berparas cantik itu terkejut."Ya, Tuhan. Untuk apa pula aku berdusta. Sungguh aku sudah jujur dengan sejujurnya. Apa pun yang aku katakan benar adanya, Darma.""Aku tidak percaya …!""Terserah, percaya atau tidak bukan urusan aku lagi. Yang penting aku sudah jujur kepada suamiku!"Intan menghentakkan kaki sebagai tanda marah dan protes. Bergegas ke ranjang dan masuk di bawah selimut, "Kau benar-benar beruba
Last Updated : 2022-10-27 Read more