Home / Romansa / BUKAN RAHIM SEWAAN / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of BUKAN RAHIM SEWAAN: Chapter 21 - Chapter 30

88 Chapters

MEMBUTUHKAN RAHIM

Alex keluar dari kamar mandi dengan handuk terbalut menutupi tubuh bagian bawahnya. Rambutnya yang masih basah membuat pria itu terlihat jauh lebih hot dan seksi dengan otot besar serta roti sobek yang selalu dia jaga.Sheila yang baru saja selesai memakai lingerie-nya sontak membalikkan badan. Menelusuri setiap bagian yang ada pada tubuh suaminya. Memang tidak salah Sheila melampiaskan gairahnya pada Alex, pria itu sungguh membuatnya kecanduan."Sayang, malam ini jadwalku tidur sama Rachel. Kamu nggak masalah 'kan tidur sendiri di sini?" tanya Alex.Sheila berdehem kecil lantas mendekati Alex yang sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Kemudian memeluknya dari belakang, tangannya spontan memainkan roti sobek milik Alex yang sedari tadi menggoda imannya."Kamu mau tidur sama Rachel?" Bukannya menjawab, Sheila malah balik bertanya membuat Alex sontak menghentikan kegiatannya.Alex melempar handuk kecilnya dan tepat melesat di punggung sofa, lalu berbalik badan agar bisa berh
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

FOTO

Alex membuka matanya perlahan, cahaya matahari mulai mengusik tidur nyenyaknya. Sontak dia terbangun karena Sheila membuka jendela kamar mereka membuat udara segar dan sinar mentari menyapa kulitnya yang tak terlapis apa pun.Tanpa ada niat untuk beranjak dari tempat tidur, Alex memilih melamun sebentar karena hari masih terbilang cukup pagi untuk bersiap pergi ke kantor. Melihat Sheila yang sudah mandi dan bersih-bersih membuat Alex menyernyit heran. Biasanya, Sheila bangun setelah Alex selesai mandi. Namun, sekarang istrinya itu justru bangun lebih pagi daripada Alex. Bahkan penampilannya sudah rapi dan cantik.Sheila tersenyum tipis kala menyadari Alex yang sudah terjaga dari tidurnya. Dia mendekati sang suami yang masih sibuk melamun sembari memperhatikan dirinya. Sheila tahu Alex pasti penasaran karena tumben sekali dia mau bangun pagi, padahal keduanya baru bisa tertidur pukul 1 tengah malam."Baby, malah melamun. Nggak mau mandi? Sebentar lagi 'kan kamu harus ke kantor," tegur
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more

FITNAH

Alex menghampiri Rachel yang sedang menata makanan di meja makan. Dengan cepat ia mencekal tangan wanita yang menjadi istri keduanya itu dan menatap dengan berang.“Siapa ini? Bisa kamu jelaskan dia siapa?” tanya Alex.Rachel memicingkan mata dan menatap layar ponsel milik Alex. Kemudian, wanita itu pun dengan berani menepiskan tangan sang suami.“Apa kamu lupa? Dia itu adalah Elang. Bukankah dia pernah ke rumah ini?” Rachel menjawab dengan tenang.Alex terdiam, dia baru menyadari jika lelaki di dalam foto itu adalah Elang. Kenapa dia bisa lupa?“Bukankah kamu kemarin mengizinkan aku keluar rumah untuk membeli barang yang aku inginkan dan berkunjung ke makam ayahku?” kata Rachel lagi.Alex hanya bisa diam, dalam hati ia merasa sangat malu karena sudah marah-marah sekaligus juga merasa kesal dengan pengirim pesan itu. Sial! Tetapi, bukan Alex namanya kalau mau mengalah begitu saja."Tapi, kamu pegangan tangan sama dia. Kamu asyik ngobrol sama dia, senyum-senyum nggak jelas bagaimana a
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

HASUTAN SHEILA

Alex menutup pintu ruangan khususnya cukup keras, napasnya masih memburu membuat Rafly yang hendak masuk mengurungkan niatnya. Rafly tahu betul tabiat Alex.Pria itu paling tidak suka diganggu ketika sedang marah atau suasana hatinya sedang tidak baik. Jika diganggu, dia bisa melampiaskan amarahnya kepada Rafly yang tidak tahu apa-apa.Tak lama kemudian, Sheila datang dengan sebuah paper bag di tangannya. Rafly yang masih berdiri di depan ruang khusus Alex pun mengerutkan dahinya. Selama bekerja untuk Alex, Rafly jarang sekali melihat Sheila datang menemui sang suami. "Nyonya, ada apa? Tumben sekali Nyonya datang ke sini?" tanya Rafly."Saya mau bertemu suami saya. Dia ada di dalam?"“Ada, Nyonya. Tapi-““Minggir!” kata Sheila. Wanita itu memang paling tidak suka jika ada yang menghalangi langkahnya.Rafly sendiri tidak bisa melarang istri pertama bosnya itu. Akhirnya dia membiarkan Sheila masuk ke dalam ruangan Alex.Sheila menghela napasnya panjang saat melihat Alex yang tengah me
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

AKU TIDAK MAU MENGGANGGU

Rachel memainkan ujung kakinya, menggigit kuku sembari menduga-duga siapa dalang dari pertengkarannya dengan Alex. Rachel tidak terima dirinya diadu domba oleh mereka yang tak bisa Rachel lihat keberadaannya. Dia juga kewalahan sendiri menghadapi Alex yang diselimuti kemarahan terhadapnya.Tidak biasanya Alex marah sampai sebesar itu pada Rachel, apalagi di saat kondisi Rachel yang tengah hamil muda. Ingin rasanya Rachel balik marah pada Alex, tapi di sisi lain dia juga harus memikirkan nasib calon anaknya. Dia tidak mau hal buruk yang terjadi padanya membuat kondisi kesehatannya kembali memburuk.Rachel terdiam sejenak kala matanya tak sengaja menangkap kalender berukuran mini yang terletak di atas nakas. Melihat benda berbentuk kotak itu membuat perasaan Rachel mendadak gelisah, entah karena apa. Seakan-akan ada yang Rachel lupakan, tapi dia tidak ingat betul apa yang sudah dia lewatkan."Jadwal?" gumam Rachel tiba-tiba. Dirinya kembali terdiam membuat suasana kamarnya semakin sepi.
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

SEBENARNYA MEMANG CEMBURU

Alex terdiam sejenak membuat suasananya kembali hening. Dia sebenarnya masih marah pada Rachel, tapi dia juga tidak tenang kalau Rachel pergi tanpa pamit padanya. Terlebih lagi, Rachel ke luar dalam keadaan hamil. Alex takut hal buruk terjadi pada istri dan calon anaknya. “Maafkan aku, Papi. Aku terlalu fokus dengan pekerjaanku jadi-“ “Fokus pekerjaan atau cemburu? Aku sudah tahu apa yang terjadi pagi tadi,” kata Mahendra sambil melirik ke arah Sheila. Sejak awal, Mahendra memang tidak terlalu menyukai Sheila. Terlebih saat Sheila dinyatakan sakit dan tidak bisa mengandung. Tetapi, sang istri selalu mendukung menantu pertama mereka itu. “Papi, bukankah Rachel juga salah karena bertemu dengan lelaki lain di belakang Alex? Seharusnya dia-“ “Tidak usah kamu pojokkan Rachel. Aku tau betul siapa keluarganya. Itu sebabnya aku mengizinkan Alex menikahi dia. Lagipula saat ini dia sedang mengandung cucuku.” Mahendra hanya menggelengkan kepala kemudian ia pun melangkah pergi tanpa mengin
last updateLast Updated : 2023-08-19
Read more

ALEX KESAL

“Kalau suamimu marah apa lagi sampai berani berbuat kasar, aku akan menghadapinya.”Rachel menarik napas panjang, dia tidak bisa bercerita panjang lebar kepada Elang soal ini. Dia tidak mau membuat kakak angkatnya itu khawatir.“Aku baik-baik saja,” kata Rachel berusaha meyakinkan.“Ibu dan almarhum ayahmu menitipkan kamu kepadaku. Dan apa kamu lupa jika kamu belum menjenguk ibumu?”Rachel menghela napas panjang. Saat ini Bu Zahra-ibunda Rachel sedang berada di rumah sakit karena koma. Satu bulan setelah Rachel dan Alex menikah kedua orang tua Rachel mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan ayah Rachel meninggal sementara sang ibu koma.Selama ini Mahendra-ayah Alex yang sudah campur tangan membiayai pengobatan Zahra. Awalnya, pernikahan mereka pun karena Mahendra dan Hutama-ayah Rachel saling mengenal dan Hutama memiliki hutang budi kepada Mahendra.Awalnya Rachel juga tidak mau, hanya saja Alex dengan pintar membuat Rachel jatuh cinta dan akhirnya menerima pernikahan itu.“Jika aku
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

MAAF

"Sayang, kamu sudah makan siang?" tanya Sheila, beranjak dari sofa lalu menghampiri Alex yang tengah menyisir rambutnya."Nggak usah, Sayang. Aku sudah makan di kantor sama Rafly tadi," jawab Alex datar.“Hmm ... asisten kamu itu aku kurang suka.” “Dia orang baik, Sayang. Pekerjaannya pun cukup baik dan dia juga cukup kompeten,” jawab Alex. “Hmm, baiklah. Yang paling penting sekarang kamu harus tersenyum dulu untukku. Aku tidak mau suamiku yang paling tampan ini cemberut terus,” kata Rachel. Alex memeluk Sheila sambil mengusap puncak kepalanya sayang. Di saat dirinya tengah dikuasai amarah terhadap Rachel, Sheila selalu ada untuknya.**Rachel mengambil sisa tisu yang tergeletak di atas kasur, kemudian dia gunakan untuk mengeringkan wajahnya yang basah karena baru saja dibersihkan. Sepertinya, malam ini Rachel harus menepikan waktu sebentar untuk merawat matanya yang bengkak dan sembap akibat terlalu lama menangis.Mbok Markonah sampai harus mengantarkan makan malam Rachel ke kamar
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

KEMBALI BERTENGKAR

“Aku? Cemburu? Yang benar saja. Aku hanya tidak mau orang mengira kamu ada main dengan lelaki lain di belakangku.”Rachel menghela napas panjang. Jujur saja dia merasa kecewa. Tadinya dia berharap Alex akan cemburu karena Elang. Tetapi, ternyata ... ah, sudahlah.“Ya sudah, kalau begitu aku mau ke kamar dulu.”“Tunggu,” kata Alex. Meskipun dia masih merasa kesal pada Rachel, tapi jujur saja Alex tak bisa marah lebih lama lagi pada istrinya yang sedang hamil itu. Alex tidak mau kesehatan Rachel drop lagi karena dia terlalu banyak memikirkan masalah di antara mereka berdua."Apa kata dokter Risa?" tanya Alex."Kondisi ibu sama bayinya baik, kita sama-sama kuat. Dan, tidak ada masalah," jawab Rachel seadanya."Syukur kalau begitu," ucap Alex turut senang. Namun, dia tiba-tiba saja terkejut saat melihat Rachel menangis terisak.“Kamu menangis?”Rachel mengusap pipinya sambil menggeleng pelan, "Enggak.""Kenapa? Hm?" Alex mendekat pada Rachel, lalu memeluknya guna menenangkan perasaan sang
last updateLast Updated : 2023-08-21
Read more

TIDAK MAU KALAH

Rachel keluar dari dalam kamarnya, matanya lagi-lagi sembap karena menangis terlalu lama. Dia baru saja memblokir nomor tidak dikenal yang amat mengganggu itu, bahkan Rachel sendiri tidak tahu siapa yang mengiriminya pesan. Gara-gara pesan kurang ajar itu, Rachel dan Alex kembali bertengkar membuat kepalanya semakin pusing memikirkan banyak masalah yang tidak ada ujungnya. Helaan napas keluar dari mulut Rachel ketika melihat Alex dan Sheila yang sedang sarapan pagi tanpa menunggunya lebih dulu. Rachel memilih langsung duduk dan mengambil nasi goreng buatan Mbok Markonah. Tak memedulikan tatapan Sheila yang terkesan aneh saat Rachel balas menatapnya. Alex meneguk habis minumannya, lantas beranjak dari kursi karena makanannya sudah habis. Tak berbeda jauh dari Alex, Sheila pun melakukan hal yang sama membuat Rachel sontak memperhatikan keduanya disela sarapannya. "Sayang, aku antar sampai ke depan, ya," ucap Sheila yang langsung dibalas anggukan oleh Alex. Rachel hanya terdiam meliha
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status