Home / Romansa / Pesona Janda Kembang / Chapter 1 - Chapter 5

All Chapters of Pesona Janda Kembang : Chapter 1 - Chapter 5

5 Chapters

Pemuda Aneh

“Jadilah kekasihku!”Ariel mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia merasa ada yang aneh dengan pria di depannya ini. Laki-laki tampan itu tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saja menyatakan cinta kepadaya. Mereka bahkan tak saling mengenal sebelumnya.“Maaf ... apa saat ini anda sedang ingin berlatih menyatakan cinta dengan saya?” tanya Ariel. Hanya hal itu yang masuk dalam logikanya saat ini, karena tak sedikit anak-anak muda yang menjadikan cafenya ini tempat untuk menyatakan cinta.Bukannya menjawab kini laki-laki itu malah mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ariel. Melihat Arie yang hanya menatap tangannya, laki-laki tersebut langsung meraih tangan Ariel untuk menerima jabatan tangannya.“Perkenalkan, namaku Samuel! Kamu bisa memanggilku Sam,” terang laki-laki yang mengaku bernama Samuel tersebut.Ariel hanya tersenyum kaku mendengar apa yang dikatakan oleh Samuel. Entah dari mana laki-laki itu bisa mengenalnya dan berakhir menyatakan cinta kepadanya.“Aahh ... da
Read more

Kembali Datang Dengan Janji Manis

"Good Morning ...."Ariel dikejutkan dengan penampakan setangkai bunga yang ada di hadapannya. Ia kemudian menoleh dan mendapati pemuda yang kemarin menembaknya sudah berdiri di belakangnya sambil tersenyum lebar."Bunga cantik untuk wanita paling cantik!" kata Samuel. Ia menyodorkan setangkai bunga mawar kepada Ariel.Ariel menghembuskan nafas panjang. Ia kira ucapan uang dikatakan oleh laki-laki itu kemarin hanyalah sebuah bualan belakan. Namun, nyatanya laki-laki itu datang kembali membuktikan ucapannya."Kenapa? Tidak suka?" tanya Samuel ketika Ariel hanya diam menatap bunga pemberiannya tanpa berniat untuk mengambilnya."Baiklah, aku akan memberikan yang paling bagus untukmu, besok pagi. Sekarang terima ini dulu!" kata Samuel sambil menyodorkan bunga yang dibawanya.Ariel mengerenyitkan kening. Ia menatap Samuel dengan tatapan penuh tanya."Apa kamu selalu ke mari di pagi hari?" tanya Ariel.Samuel menganggukkan kepalanya dengan cepat. Tak lupa ia membuka mulutnya lebar-lebar da
Read more

Di Antara Dua Laki-laki

"Loh ... kamu tidak ke cafe, Ril?" tanya Dina–mamah Ariel.Ariel tersenyum menatap mamahnya. Hari ini dia sedang tak ingin pergi ke cafe. Entah kenapa hari-harinya terasa sepi sejak beberapa minggu ini. Lebih tepatnya sejak Samuel tak lagi berkunjung ke cafenya, setelah memberikan janji manis. "Ariel sedang malas, Mah! Lelah juga setiap hari ke cafe," terang Ariel.Dina mengulas senyum mendengar jawaban dari putrinya. Ia cukup senang karena sekarang Ariel tak lagi murung seperti 5 tahun yang lalu. Putrinya itu juga lebih banyak memiliki teman saat ini, dari pada dulu."Bagaimana kalau kamu ikut Mamah?" ajak Dina."Ke mana?" sahut Ariel yang masih asik menikmati senja di sore ini. Seharian tadi dia hanya rebahan di atas ranjang sambil memikirkan sesuatu yang tidak penting."Acara pertunangan anaknya teman, Mamah!" terang Dina. Dia berharap jika putrinya bisa ikut bersamanya. "Kamu mau ya ...?" imbuh Dina saat putrinya hanya diam saja."Siapa tahu nanti kamu bisa bertemu dengan panger
Read more

Salah Paham

"Ariel!"Ariel memutar bola matanya jengah. Ia malas melihat laki-laki penipu seperti Samuel. Mengucap kata-kata manis nan memabukkan tapi nyatanya kosong dan tak bertanggung jawab.Ya ....Laki-laki memang sama, suka menuai janji indah tapi pada akhirnya menyakitkan hati. "Ril, kita perlu bicara!" kata Samuel.Ariel menatap tak suka tangan Samuel yang saat ini mengenggam pergelangan tangannya. Setelah berminggu-minggu hilang dan ditemukan bertunangan dengan wanita lain, kini dia kembali seolah tanpa dosa."Bicara? Bicara apa, Sam? Apa kita saling mengenal sebelumnya. Jangan membuatku tertawa dengan sikapmu saat ini." Ketus Ariel.Samuel menghela nafasnya. Entah apa yang terjadi pada wanita di depannya saat ini. Semalaman ia dibuat tak bisa tidur hanya karena kata-kata menusuk yang diucapkannya tadi malam. "Apa kamu marah karena aku tak datang ke mari hampir 2 minggu ini?" tanya Samuel yang mencoba menebak penyebab kemarahan Ariel.Ariel menarik sudut bibirnya. Merasa lucu dengan ap
Read more

Salah Tingkah

"Loh ... tumben Ril, jam segini sudah pulang."Uhuk .... Uhuk ....Ariel yang sedang menenggak air mineral seketika tersedak saat mendengar suara sang mamah yang tiba-tiba saja muncul seperti hantu.Dengan mata menyipit Ariel, menatap mamahnya yang membawa barang belanjaan di tangan kanan dan kirinya."Mah, Ariel carikan pembantu ya?" tawar Ariel yang saat ini sudah mengambil alih barang belanjaan mamahnya lalu mengeluarkan segala isi yang ada di dalam kantong plastik merah besar itu."Kamu ini mirip sama papah kamu. Dengar ya, Mamah ini masih kuat jalanin semua tugas ini. Buat apa ada pembantu kalau tidak benar-benar dibutuhkan!" sahut Dina. Ia juga mulai mengeluarkan semua belanjaan yang dia beli dari pasar. Dipisah-pisahkannya barang yang perlu dicuci dan tidak.Ariel hanya mendesah pasrah mendengar jawaban dari sang mamah. Wanita berusia 56 tahun itu memang selalu menolak keinginannya untuk mencarikan pembantu. "Kemarin kamu ke mana? Mamah cariin muter-muter kamu tidak ada." Dina
Read more
DMCA.com Protection Status