"Ummi, banyak sekali yang dibawa. Segala ada asinan buah, ada sandal, ada mukena, ada kue, terus ini di dalam kotak isinya apa? Mi, kita baru melamar, bukan mau menghantar menikah," tegur abah saat melihat di atas karpet, begitu banyak hamparan barang yang akan dibawa ke rumah Hani."Bukannya biasanya hanya cincin dan kue?" tanya abah lagi memastikan. Bu Umi yang tengah membantu Rukmini menempelkan pita, langsung menoleh pada suaminya."Bah, itu kalau melamar anak perawan. Cukup cincin dan kue. Kalau melamar janda, harus lebih heboh lagi. Biar itu janda yakin, kalau anak kita bisa membahagiakanya," jawab Bu Umi begitu semangat. Abah hanya bisa menggelengkan kepala. Lalu ia melirik jam dinding yang sudah berada di angka sembilan."Ini kita berangkat jam sepuluh ya. Ummi belom mandi loh. Syam juga tuh, masih main bola di lapangam sama Syamil. Biar Abah aja deh yang susulin, suruh siap-siap. Rukmini, kalau kamu mau ikut diajak pikni ngelamar anak saya, cepet beresin semuanya," kata abah
Last Updated : 2023-01-25 Read more