Beberapa hari berlalu, Agatha terlihat semakin terkunci dalam pikirannya sendiri. Matanya yang dulunya penuh cahaya kini tampak redup, dan setiap kali Rafka melihatnya, perasaan khawatir semakin merasuki hatinya. Rafka mencoba mendekati Agatha, mencari cara untuk mendengarkan apa yang ada dalam pikiran wanita itu, tetapi sepertinya semakin sulit untuk mendapatkan jawaban.Pada suatu malam, Rafka membawa makanan ke dalam kamar, berharap bahwa mungkin dengan berbicara dan makan bersama, Agatha akan sedikit membuka hatinya. “Aku nggak mau makan, Rafka.”"Tolong, Agatha, makanlah sesuatu. Itu baik untukmu dan juga untuk bayi kita," pinta Rafka dengan suara lembut.Agatha hanya menggelengkan kepala dan menatap ke hampa. Rafka semakin cemas melihat kondisi Agatha yang semakin lemah dan terpuruk. Dia terus berusaha membujuk, mencoba untuk membantu Agatha melewati masa sulit ini.Namun, kata-kata Agatha tiba-tiba terlontar dengan keras, "Aku mau sendiri."Rafka terkejut mendengar kata-kata i
Last Updated : 2023-08-29 Read more