Wajah selir kelima menjadi buruk saat mendengar kata-kata dari Permaisuri, dia sadar sifat permaisuri begitu tidak terkendali. Jika permaisuri itu berani menyebut seperti itu, dia pasti akan melakukannya tanpa peduli apa resiko yang akan terjadi pada dirinya sendiri. Selir kelima sudah pernah melihat bagaimana permaisuri berani melawan para petinggi dan bagaimana dia hanya mau melakukan apa yang dia inginkan. “Ibu, kamu tidak apa-apa?” Tanya anak dari selir kelima.“Aku tidak apa-apa, terima kasih tetua atas bantuanmu. Jika tidak tadi mungkin aku…”“Jangan dibahas lagi! Aku tadi menolongmu karena tempat ini adalah istana, jika itu di luar mungkin aku tidak dapat menolongmu meskipun aku mau!” Ucap Tetua menatap selir kelima dengan wajah serius. Mungkin tadi permaisuri terlihat berhenti, tapi alasan dia berhenti bukan karena kemunculan tetua itu. Hal yang paling penting adalah karena permaisuri memiliki prinsipnya sendiri terhadap istana iblis yang tidak mungkin mau dia langgar. Karena
Terakhir Diperbarui : 2023-08-07 Baca selengkapnya