"Ayo duduk dulu aja di depan, biar enak ngomongnya," sahut Kak Tuti. Ia berusaha membawaku ke depan.Kami akhirnya duduk, tak kecuali Lusi ia juga ikut duduk di sampingku walau kedua tangannya tak mau lepas dari lenganku."Jadi gini San, sebetulnya istri kamu itu mulai gila sejak anakmu meninggal." Kak Tuti mulai bicara lagi.Teg. Bagai ditebas parang tajam, hati dan persendianku langsung lemas dan ngilu, sejurus kemudian detak jantungku langsung naik frekuensinya."Apa? Anakku meninggal? Yassir maksud Kakak?" Setengah tak percaya aku bertanya.Kak Tuti menganggukkan kepala, wajah dan sorotnya kini terlihat sangat sedih, sementara itu ibuku yang bicara."Iya Sandi, Yassir udah meninggal, maaf kami gak kasih kamu kabar soal ini karena kami takut kamu syok dan malah gak fokus kerja di sana, karena Ibu pikir kamu masih akan 3 tahun lagi kerja di Taiwan."Aku menggeleng tak percaya, bisa-bisanya ibuku berpikir demikian."Ibu ini ngomong apa? Mungkin Ibu juga tahu gak ada yang lebih pentin
Last Updated : 2022-09-21 Read more