Mas Raihan akhir-akhir ini sangat cerewet. Biasanya aku yang selalu cerewet, akan tetapi setelah aku masuk rumah sakit karena kecelakaan kereta api, aku merasa jika Mas Raihan berubah. Ditambah sekarang aku sedang hamil, perhatian dari lelaki itu bertubi-tubi kudapatkan. Kaget? Tentu saja! Biasanya dia hanya bersikap dingin seperti beruang kutub. Jika. Diajak bicara baru bicara, itu pun sekadarnya saja. Seakan-akan jika dia mengeluarkan banyak kata-kata maka akan jatuhlah harga dirinya. Namun, sekarang semuanya berbalik 180 derajat. "Aira, sudah makan belum? Ayo, buruan, sini Mas suapin!""Iya, bentar lagi, Mas. Aku masih kenyang." Dua jam lalu aku baru selesai makan siang. Ditambah roti juga buah yang tak henti masuk mulut."Ngga bisa, Sayang. Nanti kamu sama calon bayi kita lapar.""Ngga gitu juga kali, Mas. Aku sudah kenyang, beneran."Aku menolak ajakan lelaki tersebut secara halus. Bukannya mendengarkanku, Mas Raihan justru menggendongku dan mendudukkan pelan di atas sofa. "
Last Updated : 2022-11-07 Read more