Sebelum Richard memberi respon, Hazelle menatap adiknya lagi dengan sorot mata tajam. “Lihat ke arah sana!” Hazelle menuding ke sisi barat daya lalu kembali menatap Richard. “Kita memiliki waktu dua jam sebelum pertandingan, tapi, mereka mengagendakan pengumpulan alat komunikasi saat ini. Itu artinya, tetap saja kau tak mungkin bisa berkoordinasi dengan Rock. Lalu, apa yang membuatmu cukup percaya diri?”Richard menggeleng sembari tersenyum tipis. “Kau keliru, Hazelle. Aku memang optimis, tapi bukan untuk keselamatanku. Semenjak mengetahui orang yang kukasihi sedang diincar oleh Red Skull, satu-satunya yang menjadi kekhawatiranku adalah keselamatannya. Sekarang dia sudah aman bersama Rock. Jika kali ini aku ditakdirkan untuk mati, setidaknya aku telah berhasil menyelamatkan orang yang kukasihi.”Kali itu, Hazelle menelan ludah karena jawaban Richard benar-benar berada di luar dugaannya. Jika seseorang sudah bersiap untuk mati dalam sebuah pertarungan, Hazelle yakin orang tersebut tak
Last Updated : 2023-06-02 Read more