Sica merasa seperti kejatuhan durian runtuh. Tadinya, dia merasa sudah tidak ada harapan, dia bahkan sudah berencana untuk mengundurkan diri. Namun, tidak disangka, dalam sekejap mata, dia berhasil mendapatkan omzet sebesar ini.Nicholas menoleh dan menatap pakaian yang tergeletak di lantai. "Sayang sekali, padahal baju itu lumayan bagus. Tapi aku nggak niat membelinya, sudah kotor.""Tuan, aku bisa mencucinya sekarang juga. Tunggu sebentar, aku akan mengurusnya sekarang juga ...." Lea terbangun dari lamunannya, lalu memungut pakaian yang ada di lantai dan memberikannya kepada Nicholas. "Silakan diperiksa ....""Pergi!" Nicholas memelototi Lea sambil berkata, "Kamu bau banget, sama seperti kedua orang itu. Masih berani mendekatiku?"Seketika, Lea langsung mematung dan terdiam di tempat."Nic, apa katamu? Siapa yang bau?" Felita sangat marah, dia terlihat seperti orang gila.Sama seperti Felita, Colin juga memelototi Nicholas. Rasanya, dia ingin menghajar Nicholas.Nicholas tersenyum si
Read more