Share

Bab 35

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Setelah ditampar Lea, mata Sica pun berkaca-kaca. Perasaan malu sekaligus marah bercampur jadi satu.

"Bonus bulan ini akan dipotong! Kamu tidak akan mendapatkan sepeser pun," Lea berteriak di hadapan Sica.

Sica merasa sangat malu dan terhina, wajahnya tampak sangat pucat. Ketika hendak pergi, tiba-tiba Nicholas menahannya dan berkata, "Jangan pergi. Kami mau membeli gaun ini, kok."

Sica tercengang, lalu bertanya, "Kalian mau beli?"

"Mau beli? Nggak ngaca? Kamu punya uang?" Colin menyindir Nicholas.

Nicholas tersenyum sambil mengangkat kedua bahunya. "Tentu saja punya, memang kamu nggak punya? Pertanyaan bodoh."

"Kamu!" Colin sangat marah, dia menatap ke arah Lea dan berkata, "Aku sudah suruh kalian mengusirnya, tapi kalian masih membiarkannya di sini. Aku jijik membeli pakaian dari toko yang dikunjungi orang sepertinya. Aku mau pergi!"

Setelah marah-marah, Colin menarik tangan Felita dan melemparkan pakaiannya ke lantai.

Lea pun panik dan mengejar Colin. "Tuan, maaf, maaf, aku akan mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Malik
blh diterima memang the best
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 36

    Sica merasa seperti kejatuhan durian runtuh. Tadinya, dia merasa sudah tidak ada harapan, dia bahkan sudah berencana untuk mengundurkan diri. Namun, tidak disangka, dalam sekejap mata, dia berhasil mendapatkan omzet sebesar ini.Nicholas menoleh dan menatap pakaian yang tergeletak di lantai. "Sayang sekali, padahal baju itu lumayan bagus. Tapi aku nggak niat membelinya, sudah kotor.""Tuan, aku bisa mencucinya sekarang juga. Tunggu sebentar, aku akan mengurusnya sekarang juga ...." Lea terbangun dari lamunannya, lalu memungut pakaian yang ada di lantai dan memberikannya kepada Nicholas. "Silakan diperiksa ....""Pergi!" Nicholas memelototi Lea sambil berkata, "Kamu bau banget, sama seperti kedua orang itu. Masih berani mendekatiku?"Seketika, Lea langsung mematung dan terdiam di tempat."Nic, apa katamu? Siapa yang bau?" Felita sangat marah, dia terlihat seperti orang gila.Sama seperti Felita, Colin juga memelototi Nicholas. Rasanya, dia ingin menghajar Nicholas.Nicholas tersenyum si

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 37

    Ekspresi Colin langsung berubah, wajahnya terlihat agak masam.Hari ini, Colin memang tidak membawa dompet. Meskipun bisa transfer, dia tidak rela mengeluarkan uang sebanyak itu untuk Felita. Bagi Colin, menghamburkan uang sebanyak itu sama saja dengan pemborosan."Kak Colin, aku nggak mau direndahkan seperti ini!" Felita menarik pergelangan tangan Colin dengan manja.Nicholas tersenyum jijik, seolah menghina Colin yang tak mampu membeli baju semurah itu.Colin menarik napas panjang, lalu menjawab, "Aku masih ada urusan lain ....""Kak Colin, kok kamu gitu?" Felita pun kesal."Jangan ribut!" Colin menegur Felita, lalu membuka pintu dan pergi.Nicholas mengangkat kedua bahunya dan berkata kepada Sica, "Beri tahu manajemen tokomu untuk mencari manajer yang baru, manajer yang pintar dan bisa menilai orang. Jangan membiarkan orang yang hanya mau mencoba pakaian, tapi tidak mampu membelinya. Pembeli-pembeli sepertiku malas membeli pakaian yang sudah bekas dicoba.""Tuan, maafkan aku ...." L

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 38

    "Hahaha. Oh iya, aku merasa manajer toko kurang cekatan. Ada satu pelayan yang bernama Sica, dia lumayan pintar dan memberikan pelayanan yang bagus.""Baik, aku akan segera membereskannya," jawab Yasmine.Setelah menutup telepon, Nicholas menatap Karen yang berdiri tidak jauh darinya. Nicholas tertawa saat melihat Karen yang masih tampak cemas. Dia merasa sikap Karen sangat menggemaskan."Aku baru mendapatkan informasi, baju-baju yang dibeli terlalu banyak dan cukup mahal. Jadi, biaya pengirimannya juga cukup tinggi. Biaya pengantaran ke rumah sakit sekitar 40 juta," kata Nicholas."Hah? Mahal banget! Bagaimana kalau kita bawa sendiri? Tidak perlu diantar." Wajah Karen terlihat sangat pucat."Hah? Kita bawa sendiri? Bagaimana caranya? Sebenarnya, aku tidak masalah, tapi kondisimu masih lemah. Kamu yakin mampu menenteng belanjaan sebanyak itu?" Nicholas berjalan sambil menyeringai licik.Karen sangat cemas, dia tidak memiliki uang sebanyak itu. Untuk makan saja susah, bagaimana membayar

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 39

    "Aku tidak bisa membantumu, semua ini keputusan yang di atas. Sebaiknya kamu segera pergi. Kalau tidak, aku akan memanggil satpam," jawab Erina dengan ketus."Bu Erina ...." Lea menangis sambil menggenggam tangan Erina. Namun, Erina tidak memedulikan dan langsung mengempaskan tangannya.Lea jatuh tersungkur, dia terlihat seperti orang gila. "Tidak, tidak! Kenapa semua jadi seperti ini?"Sica berdiri di samping sambil berusaha menyembunyikan kegembiraannya."Bu, tolong segera tinggalkan tempat ini. Jangan sampai aku memanggil satpam," Sica berkata dengan arogan."Sica, wanita tidak tahu diri!" teriak Lea."Panggil satpam, usir dia!" Sica memerintahkan beberapa pelayan yang lain."Baik!" Beberapa pelayan yang lain langsung mengangguk. Walaupun terkejut, Sica telah menjadi manajer yang baru, sedangkan Lea sudah tidak memiliki kekuasaan.Tak berapa lama, beberapa satpam masuk dan langsung menyeret Lea.Melihat karma yang diterima oleh Lea, Sica merasa sangat puas. Akhirnya, Lea mendapatkan

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 40

    [ Mencintaimu? ]Nicholas penasaran, skenario apa lagi yang ingin dimainkan Felita?[ Nic, ternyata Colin bajingan, aku tidak bahagia bersamanya. Aku sangat sedih, apakah kamu mau menemaniku? Aku cuma mau ditemani jalan-jalan. ][ Boleh, di mana? ][ Aku menunggumu di Danau Rembulan. ][ Ok, aku segera ke sana. ]Setelah membalas pesan Felita, Nicholas menyimpan ponselnya sambil tersenyum licik.Danau Rembulan adalah tempat Nicholas dan Felita bertemu pertama kali. Sebelum Felita berkhianat, tempat itu memiliki kenangan yang spesial dan indah ....Namun, sekarang tempat itu bagaikan malapetaka, Nicholas bahkan enggan mengingat kenangan itu."Huh, tunggu saja sampai kucing bertanduk. Aku nggak akan pergi," Nicholas bergumam.Nicholas menoleh setelah menyadari Karen yang sedang mengamatinya. Karen memiliki bulu mata yang lentik, wajah yang mulus, kulit yang bersih, leher yang jenjang, dan mata yang bulat. Rambut yang terurai membuatnya terlihat semakin memesona.Nicholas tercengang seben

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 41

    Peter terkejut mendengar jawaban Citra.Berdasarkan informasi Yasmine, Nicholas memintanya untuk datang ke rumah sakit."Maaf, bisa tolong dicek lagi? Tuan Nicholas yang memintaku ke sini," Peter berbicara dengan lembut."Aku sudah bilang, nggak ada yang namanya Nicholas!" Citra marah dan memukul meja. "Ini rumah sakit, bangsal VIP! Memangnya ini rumahmu?"Wajah Peter terlihat sangat muram. Setelah melihat penampilannya, Peter pun mengerti kenapa perawat ini bersikap ketus. Dalam sekejap, wajah Peter langsung menjadi dingin, dia tidak lagi bersikap ramah seperti di awal."Tidak ada yang bernama Nicholas?" Peter kembali bertanya."Kamu sakit, ya? Aku sudah bilang, nggak ada!" Citra berteriak.Peter mengerutkan alis, ekspresinya terlihat sangat dingin. Sebagai salah satu orang paling berpengaruh di Kota Mano, Peter tidak terima diperlakukan seperti ini. Meskipun mengenakan pakaian yang biasa, kharismanya tidak bisa berbohong.Sebenarnya, Citra merasakan aura yang sangat mengintimidasi, t

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 42

    Sebagai perawat di lantai VIP, Citra tidak pernah memusingkan perawat yang bertugas di bangsal biasa. Namun, berbeda dengan Rudy, dia adalah wakil kepala rumah sakit!Bagaimana pria miskin itu bisa mengenal Rudy? Siapa dia? Kenapa Rudy begitu mematuhinya dan benar-benar datang menemuinya?"Kenapa membiarkannya menunggu di lorong?" Rudy tampak marah.Citra tersenyum kaku dan menjawab, "I ... ini kan bangsal VIP, sembarang orang tidak boleh masuk. Jadi, aku mengusirnya ke lorong.""Kamus udah gila? Kamu mengusirnya ke lorong? Cepat, cari dia!" Rudy terlihat semakin emosi. Dia menunjuk Citra dan berteriak, "Sepertinya kamu sudah bosan bekerja di sini. Kalau sudah tidak mau bekerja, pergi sana!"Sekujur tubuh Citra gemetaran dan matanya berkaca-kaca. Dia merasa tidak melakukan kesalahan, ini adalah bangsal VIP, dia harus menyaring setiap orang yang masuk."Cepat, cari orangnya dan minta maaf. Kalau Tuan Peter marah, tamatlah riwayatmu." Rudy merenggangkan dasinya. Dia sudah tidak dapat men

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 43

    Kamar Karen dipenuhi tumpukan baju yang berserakan. Kagetnya, baju-baju tersebut adalah pakaian yang sangat mahal. Kenapa pakaian semahal ini dibiarkan berantakan?Selain itu, penampilan Peter terlihat sangat sederhana. Dia tampak seperti penjaga kios yang berjualan di tepi jalan, sama sekali tidak ada tampang pengusaha. Yang paling mengejutkan, Peter membungkuk ke arah Nicholas, sedangkan Nicholas asyik berbaring di atas sofa sambil bermain game.Rudy terkejut melihat pemandangan ini. Dia membuka mulut tanpa tahu harus berkata apa.Nicholas melirik ke arah Rudy, lalu mengerutkan alis dan bertanya, "Ada apa?"Rudy menelan air liurnya, dia masih tidak dapat memahami apa yang terjadi."Hmm?" Nicholas mengulang pertanyaannya."Aku ... aku mencari Tuan Peter," Rudy menjawab secara terbata-bata."Oh, cari kamu tuh." Nicholas melirik ke arah Peter.Peter menjawab, "Tadi aku memang menghubunginya untuk menanyakan nomor kamar, tapi setelah Yasmine memberitahuku, aku langsung datang. Aku tidak

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status