“Sering seperti ini?” Suara bariton Andri mengagetkannya dan membuatnya membuka mata.“Ehh, maaf," sahut Rini kaget. “Pak Andri nggak ke kantor?” tanyanya.“Aku menyuruh Eko yang menangani pekerjaan hari ini. Aku tadi melihatmu memijat kakimu sepanjang jalan di mobil. Apa kakimu sakit? Apa sering seperti itu?” Andri mengulangi pertanyaannya.“Ngg--nggak, Pak, hanya sesekali,” jawab Rini terbata-bata, dia masih kaget melihat Andri menyapanya dan terlihat mengkhawatirkannya.“Ini, Bu, susunya. Oiya ini stok terakhir, Bu. Susunya sudah habis,” kata Bi Sum sambil meletakkan segelas susu di atas meja.“Terima kasih, Bi.”Andri hanya diam kemudian berjalan menuju kamarnya. Sesaat kemudian lelaki itu sudah kembali menghampiri Rini sambil membawa botol minyak pijat yang kemarin dibelinya.“Berikan kakimu, aku akan membantu memijat kakimu,” perintah Andri dengan suara datar.Rini terbelalak tak percaya dengan apa yang didengarnya. Namun matanya menangkap keseriusan dari lelaki itu yang sudah
Last Updated : 2022-11-05 Read more