Home / Fantasi / Mad Blooming Queen / Chapter 41 - Chapter 44

All Chapters of Mad Blooming Queen: Chapter 41 - Chapter 44

44 Chapters

41. Tragedi

Tokoh laki-laki kedua yang ditulis dalam plot dunia bernama Zack Ernest, seorang pemburu vampir yang memiliki dendam dan kebencian kepada bangsa vampir. Kedua orang tua Zack mati di tangan seorang vampir berdarah murni yang mengamuk ketika Zack berusia lima tahun, kejadian itulah yang menjadi awal mula tragedi dalam hidup Zack dan mengubah hidupnya menjadi seorang tokoh laki-laki kedua yang pendendam dalam plot dunia.Fiona tidak bisa membayangkan sosok yang suram dan juga tidak pernah tersenyum dalam plot dunia disandingkan dengan anak laki-laki berusia lima tahun yang beberapa waktu lalu bertemu dengannya. Dalam ingatan Fiona, Zack adalah seorang anak yang lugu dan sedikit ceroboh, dia ceria serta memiliki keoptimisan yang begitu tinggi.Sesuatu yang bisa mengubah sifat orang dari yang ceria menjadi suram tidak bisa dikatakan sangat ringan, dan malam ini adalah awal pula petaka yang akan hadir dalam hidup Zack.Dalam penilaian Fiona, kesadaran dunia sedikit memiliki temperamental ya
Read more

42. Berhati Dingin

Beratus-ratus batu kristal dengan ujung runcing melesat ke arah Fiona dengan kecepatan tinggi. Mereka terlihat mengancam dan bisa menembus apapun dengan mudah, bahkan baja yang begitu tebal. Apabila seseorang terkena serangan itu, bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan orang tersebut, kemungkinan besar mereka akan langsung masuk dalam gerbang maut dan tidak bisa kembali lagi.Serangan yang Amelia lemparkan terlihat begitu mengancam, sayangnya serangan tersebut terhalang oleh sihir pelindung yang Fiona pasang ketika Amelia melakukan serangannya.Ratusan batu kristal berujung runcing menabrak selubung tidak kasat mata, mereka hancur lebur dan berubah menjadi abu ketika bertemu langsung dengan permukaan selubung tersebut.Ekspresi Amelia berubah, apa yang terjadi barusan pernah wanita itu lihat sebelumnya, tepatnya ketika Amelia berusaha membunuh Fiona setelah gadis itu dia lahirkan lebih dari seratus tahun yang lalu. Ada perasaan takut yang menggerogoti hati Amelia. Batu kristalnya te
Read more

43. Ikatan Darah

Kondisi Zack tidak lekas membaik setelah Fiona membawanya kembali ke vila tempat gadis itu tinggal. Sistem 007 dengan database yang dimilikinya juga tidak menemukan solusi untuk mengatasi masalah Zack, termasuk Fiona sendiri juga tidak bisa melakukan apa-apa.Setelah dua jam berlalu, kondisi Zack bertambah parah. Beberapa kali jantung anak itu berhenti berdetak, kalau bukan karena bantuan Fiona yang menginput Mana ke tubuh Zack maka anak itu pasti sudah mati dalam dua jam terakhir ini. Menggunakan Mana untuk menyuport vitalitas Zack bukanlah penyelesaian yang sebenarnya, hal ini hanya bisa menunda waktu kematian Zack sebentar saja, tidak mengatasi akar permasalahan yang ada.Fiona baru merasa lega ketika Ares kembali ke vila dan melihatnya. Gadis itu langsung menarik Ares untuk memeriksa kondisi Zack. Harapan satu-satunya adalah Ares, seorang progenitor vampir yang memiliki banyak pengalaman di dunia ini.“Bagaimana?” tanya Fiona.Gadis itu berdiri di samping Ares yang tengah memeriks
Read more

Final Chapter: Selamat Datang Kembali, Zack

Ketika Fiona membuka kedua matanya, hal pertama yang dia lihat adalah sosok Ares yang tertidur tepat di sampingnya. Mereka berdua ada di kamarnya, berbaring bersama di atas tempat tidur dengan posisi saling berhadapan satu sama lainnya. Kedua mata Fiona menatap wajah tertidur Ares dengan seksama, ekspresi pemuda ini kehilangan ketajaman serta aura dinginnya ketika dia tengah tidur, begitu berbeda saat pemuda ini terbangun. Meskipun demikian, Fiona harus mengakui kalau sosok Ares yang seperti ini sangat menarik, terkesan lugu dan juga lembut pada saat yang sama. Tanpa Fiona sadari, kedua matanya yang tengah menatap Ares melembut. Jemari Fiona membelai pipi mulus milik sang pemuda yang masih tertidur itu, tidak sekali maupun dua kali dia juga memainkan helaian halus rambut sang pemuda yang ada di sampingnya. Fiona masih bergeming di tempat dengan ekspresi yang kalem walaupun Ares membuka matanya, menatap sosoknya untuk sesaat. Tidak ada rasa malu ataupun canggung di antara mereka ber
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status