"Lho, ada Tyas di sini?" sapa pria berkaca mata itu. Dia langsung menghampiri Sekar, dan mencium kedua pipinya. "Ya iya, dong," sahutku penuh percaya diri. "Kamu nggak praktek hari ini?" tanyaku kepada suaminya Sekar. "Ini baru mau berangkat. Pamit dulu sama istri tercinta," godanya meledekku."Yaelah. Sok mesra banget. Aku juga udah punya suami kali, Yan. Nggak usah sok paling bahagia deh," pamerku dengan menggoyang-goyangkan kepala. "Nah, aku baru mo nanya. Suami kamu mana, Yas? Sori ya, kemarin aku dan Sekar nggak bisa hadir ke pernikahan kamu. Soalnya nggak diundang," sindirnya. Sekar ikut tertawa mendengar celoteh suaminya. "Hem.. nyindir terusss," balasku. "Iya, soalnya kita bukan dari keluarga ningrat ya kan, Sayang?" Ryan mengedipkan sebelah mata ke arah istrinya. Sekar geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya, yang kebetulan juga teman sekelas kami waktu dulu. Jadi bisa dibilang, kami cukup akrab. Hanya saja waktu itu, pesta pernikahan mewahku memang banyak diisi
Last Updated : 2022-09-03 Read more