All Chapters of Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya: Chapter 81 - Chapter 90

"Ada apa?" tanya Ardi pada lelaki yang duduk di depannya itu. Dimas menghela napas, senyum menyeringai ia seolah dapat menebak ketakutan yang hadir dalam diri Ardi. Wajar jika Ardi merasa terancam oleh kahadiran Dimas, belum usai soal Fahri kini Dimas, kenapa rasanya lelaki masa lalu Riri hadir secara berurutan seperti ini? Kenapa ujian pernikahan mereka tidak lepas dari orang ketiga berupa wanita atau lelaki lain? Tuhan tak mungkin memberikan ujian di luar batas kemampuan manusia, ketangguhan dan kelapangan jiwa mereka menerima ujian hadirnya orang ketiga sudah dapat dibuktikan dengan kedekatan antara Rianti dan Ardi di masa itu, meski akhirnya berpisah saat itu Riri hanya sekedar ingin membuat jera pada suaminya. Usaha Riri berhasil setelah bercerai dari Riri, Ardi berubah bahkan kedatangan Rianti ditolaknya dengan tegas. Lalu kini ketika semua sudah baik-baik saja mereka seolah bersiap menggoyahkan perahu itu dari sisi lain. "Kamu takut dengan kedatanganku?" tanya Dimas."Untuk

"Senang bisa bertemu kamu lagi di sini apalagi anak kita satu sekolah ya," ucap Rianti saat tak sengaja kembali bertemu dengan Riri yang mengantar anaknya sendiri tanpa Ardi. "Ya, aku pun."Sejujurnya Riri ingin menghindar tapi tak ia lakukan, Riri memang melihat perubahan yang terjadi dalam diri Rianti, sahabat suaminya itu ah tepatnya mantan sahabat begitu Ardi menganggapnya. Karena kini bagi Ardi pernah bilang pada Riri bahwa sahabatnya hanyalah istrinya, yang tak lain ada Riri. "Oh, ya. Bagaimana kabar ibu dan keluarga Ardi lainnya?"Riri mulai mencium ketidakberesan, sikap Rianti yang seperti ini justru membuat sinyal curiga Riri kian mengencang dan dia tak boleh lengah, sekali penjahat tetap penjahat, mungkin bertobat tapi jika melihat masih ada kesempatan bisa saja kejahatan itu terjadi lagi bukankah kejahatan itu terjadi bukan karena ada niat pelakunya tapi karena ada kesempatan dan Riri sadar ada kesempatan untuk Rianti mendekati suaminya kembali, mereka kini berada di kota

Lagi dan lagi, rumah tangga Ardi dan Riri tak pernah lepas dari ujian, kekuatan cinta dari keduanya membuat banyak orang sepertinya ingin menguji hal itu, setelah Fahri yang datang lalu Dimas ikut-ikutan menghantui kini perempuan yang dulu pernah bersinggungan dengan mereka pun kembali merongrong kehidupan mereka, Setelah kemarin bersikukuh dengan Lita, hari ini keduanya mencoba memperbaiki komunikasi antara keduanya. Ardi dan Riri semalaman saling berdiam diri, Riri merasa Ardi tak menganggap serius kehadiran Rianti di antara mereka sementara Riri menanggapi serius penuh kekhawatiran. Melihat Ardi yang santai seperti itu membuat Riri semakin khawatir karena bagaimanapun bayangan kelam masa lalu akan terus membayang dalam ingatan. Ya, itulah perempuan kalau sudah pernah terluka bisa memaafkan tapi tak bisa melupakan. "Ayah sama bunda lagi marahan ya," ucap Qilla, putri sematawayang mereka yang baru berusia empat tahun itu tampak lucu. Riri dan Ardi saling menoleh lalu kembali menga

Tak ada yang paling membahagiakan ketika kita bisa kembali dengan orang yang dicintai, orang yang disetiap helaan napas selalu ada namanya, bahkan di setiap doa hanya namanya yang terpanjat. Masih ingat ketika perpisahan itu tak bisa ku hindari karena kebodohan diri ini, hanya karena napsu sesaat aku mendapat kesedihan yang panjang. Ya, perpisahan dengan Riri membuat hidupku hancur, aku menyendiri, memisahkan diri dengan waktu yang terus berjalan, memisahkan diri dari siapapun termasuk Rianti. Perempuan itu aku abaikan bahkan aku berjanji tak akan menemuinya lagi. Sungguh hatiku sudah tak bisa menerimanya lagi, harusnya aku menyadarinya sejak dulu, bahwa aku bisa hidup dan maju tanpa perempuan yang sering mengancam itu. Setiap kejadian apapun yang dihadirkanNya, tentu tak akan lepas dari hikmah dan hikmahnya adalah aku jadi bisa lebih semangat untuk buktikan bahwa aku bisa tanpa perempuan yang sombong itu. Aku melupakan Rianti dan bak gayung bersambut Rianti pun seolah insyaf hingga

"Kamu benar-benar buat aku malu, Lita. Salah Mas Ardi dan Mbak Riri itu apa, hah?"Baru tiba di rumah Rudi sudah langsung membombardir Lita, pengakuannya tadi di depan Ardi membuat Rudi malu, bagaimana tidak Ardi adalah kakak tertua di keluarga mereka. Ardi rela hanya sekolah sampai SMP demi Rudi dan dua adik perempuan mereka yang sekarang sudah memiliki keluarga masing-masing dengan kemampuan yang luar biasa. Rasa hormat Rudi dan ketiga adiknya pada Ardi sangat tinggi terlebih saat bapak mereka sudah meninggal, maka Ardi menjelma menjadi sosok ayah bagi mereka bertiga. "Kamu tahu kan? Bahkan usaha suami mu ini modal darinya, aku bisa ngerti urusan mesin bekerja di bengkel ternama itu semua karena Mas Ardi, beliau gak pernah minta apapun bahkan menghitung berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk aku dan kedua adiknya. Tapi lihat kelakuan mu, aku benar-benar malu."Rudi menghempas bobot tubuhnya di atas sofa, masih terbayang pertemuan tadi yang sudah ia curigai sejak awal, karena Mas