Semua Bab Jatuh Cinta Dengan Ranjang Presiden: Bab 21 - Bab 30

82 Bab

Bab 21 Tidak Boleh Bercerai

Keluarga Wijaya yang tidak percaya juga khawatir tercengang saling bertukar pandang saat mendengar suara tertawa dari dalam kamar.Kakek yang memiliki sifat aneh ternyata takluk kepada gadis yang penuh dengan trik seperti itu? Apa maksudnya ini? Seharusnya Kakek marah pada dia."Tidak disangka ternyata kamu begitu pandai memask juga? Daging merah ini enak sekali!" Kakek memuji Dela sambil memasukkan daging merah ke dalam mulutnya."Haha, makanlah lebih banyak kalau Kakek suka." Dela yang duduk di samping ranjang tersenyum lalu mengambil semangkuk bubur untuknya."Dela, apa maksudmu dengan memberikan Kakek makan daging merah?" Fredy yang penasaran langsung masuk lalu menarik pergelangan tangannya."Uh." Dela merintih kesakitan.Bram yang sedang sakit berteriak keras, "Hei bocah bajingan apa yang kamu lakukan?"Fredy yang kesal menarik Dela lalu bertanya dengan suara rendah, "Apa tujuanmu memberikan daging merah kepada orang tua yang me
Baca selengkapnya

Bab 22 Permainan Saat Menstruasi

Dela membawa termosnya lalu berjalan keluar mengikuti Fredy menuju mobilnya. Dela merasa sangat ketakutan serta gugup juga rasa senang karena tidak jadi bercerai.Setelah pintu mobil ditutup, wajah dingin Fredy memperlihatkan senyum sinis pada wajah yang terpantul pada kaca spion, "Tidak buruk juga? Menyebutmu sebagai orang licik tidak berlebihan, bukan?"Dela sudah menebak Fredy akan berkata seperti itu jadi dia sama sekali tidak sedih. Dela mengedipkan mata lalu menjawab, "Walaupun sekarang kita sudah bercerai, aku tetap akan datang menjenguk Kakek. Bagaimanapun juga aku yang membuat Kakek marah, aku akan merasa sangat bersalah kalau tidak melakukan sesuatu!""Jangan ucapkan lagi kata-kata indah! Tentu saja kamu juga tidak perlu menjelaskan, aku sepenuhnya sedang merasa kagum padamu. Haha, sepertinya waktu dua hari sudah terlalu banyak untukkmu, aku masih harus berpura-pura menjalani hubungan suami istri denganmu bahkan masih harus melahirkan anak."Del
Baca selengkapnya

Bab 23 Permainan Saat Menstruasi 2

"Uh." Dela mendongakkan kepala menerima tekanan di bibir merahnya lalu membuka giginya saat menerima tekanan terus-menerus dari Fredy untuk membiarkannya masuk ke dalam mulut Dela dengan sangat mendominasi.Gerakan Fredy perlahan menjadi lambat, ciuman Fredy menjadi lebih lembut juga sensitif. Ujung lidahnya menyusuri setiap inci mulut Dela lalu melilit lidah Dela dengan lincah, mempermainkannya seperti hewan peliharaan. Gerakan yang santai itu membuat Dela tidak bisa menyembunyikan diri.Ciuman yang awalnya hanya untuk mempermainkan Dela malah membuat Fredy terpancing juga tenggelam ke dalam.Fredy tiba-tiba memeluk tubuh Dela ke dalam pelukannya.Tangan besar yang berada di tubuh Dela dengan perlahan menyusuri punggung Dela dengan penuh antusias. Tangan yang berada di pinggang Dela juga masuk ke dalam roknya lalu membelai lembut bagian dalam pahanya."Uh." Dela berusaha keras untuk bergerak, tidak ingin dia melanjutkan.Namun Fredy malah m
Baca selengkapnya

Bab 24 Berikan Padaku, Tinggalkan

Dela menggeleng meraih kemejanya, "Aku sudah katakan aku akan tetap menjenguk Kakek walaupun kita bercerai." "Hentikan, aku malas mendengar penjelasanmu!" Fredy memotong ucapan Dela dengan dingin. Melihat ekspresi Dela yang seperti sudah difitnah, Fredy semakin merasa dia sangat licik bahkan semakin ingin melukainya. Dia berbalik dingin lalu merapikan pakaiannya, "Karena beberapa hari ini kamu tidak bisa maka aku tidak perlu kembali ke kamar lagi, aku rasa orang di sebelah sangat bersedia memuaskan keinginanku!" "Tidak boleh, kamu tidak boleh pergi!" Dela mengejar Fredy dengan cepat. Tidak disangka Dela memeluk Fredy dengan erat dari belakang, pipinya menempel pada punggun Fredy yang kokoh lalu berteriak, "Tidak peduli bagaimanapun juga kamu adalah suamiku. Aku adalah istrimu, kamu tidak boleh pergi mencari wanita lain! Aku sudah merasakan sakit hati saat malam pernikahan, kali ini aku tidak mau merasakannya lagi. Aku mohon jangan pergi mencari dia!"
Baca selengkapnya

Bab 25 Hebat Sekali

"Kakak Ipar, apakah Kakak Sepupu membuatmu marah lagi?" Angel yang mencuri dengar di depan pintu memeluk lengan Fredy.Fredy yang ingin membuat Dela kesal sama sekali tidak menghindar dari Angel."Lepaskan, dia adalah suamiku!" Dela yang sudah memakai pakaiannya kembali keluar dari kamar lalu berteriak keras, dia juga mendorong Angel lalu memeluk lengan Fredy seperti sedang mengumumkan wilayah kekuasaannya.Angel yang didorong merasa tidak senang lalu bersikap imut kepada Fredy, "Kakak Ipar, lihatlah Kakak Sepupu sangat galak!"Dela menahan emosinya lalu berkata tenang, "Angel kamu sudah boleh pulang. Tubuhku sekarang sudah pulih, aku sudah bisa mengurus rumah sendiri jadi tidak membutuhkan bantuanmu lagi!"Angel mengernyit lalu membuka mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu!"Pulang kamu!" Dela berteriak sekali lagi."Kakak Ipar apakah kamu ingin aku pulang?" tanya Angel dengan manja.Sikap sombong Dela tidak membuat Fredy
Baca selengkapnya

Bab 26 Pergi Ke Toilet Umum

"Siapa yang menyuruhmu masuk? Keluar!" Dela duduk lalu berteriak sambil menunjuk ke arah pintu.Angel yang memakai sepatu hak tinggi berjalan menuju tempat tidur dengan ekspresi bangga, "Kakak Sepupu lihatlah wajah penuh emosimu itu, benar-benar menyedihkan juga mengerikan sekali. Pantas saja Kakak Ipar tidak mau denganmu lagi.""Tutup mulutmu!" teriak Dela keras sambil menyeka air matanya. Tidak peduli bagaimanapun juga, dia tidak boleh memperlihatkan sisi lemahnya kepada wanita ini."Haha, aku beri tahu kamu kemarin aku bersama dengan Kakak Ipar sepanjang malam. Dia terus menyiksaku bahkan masih mengatakan sangat menyukaiku karena aku muda, cantik, postur tubuhku pun juga bagus! Dia bilang dirinya sangat puas kepadaku!" Angel menahan emosi dalam dirinya untuk menceritakan kebohongan. Dia sangat kesal karena kemarin malam Fredy meninggalkan dia sendirian di hotel.Dia yang seorang wanita cantik di universitas bergengsi ternyata malah berakhir sebagai ala
Baca selengkapnya

Bab 27 Perhatikan Majikan Sebelum Memukul Orang

Dela langsung bergerak menuju arah kotak emas itu tanpa mempedulikan apa pun. Saat dia mengulurkan lengannya untuk meraih kotak itu, kakinya tersandung dengan ujung ranjang sehingga dia terjatuh.Dela yang terjatuh di atas lantai memeriksa kotak emas di tangannya dengan teliti, pipinya sudah basah dipenuhi dengan air mata.Melihat Dela yang begitu menyayangi kotak itu, Angel tersenyum sinis lalu menginjak tangan Dela, "Kakak Sepupu, apa yang disimpan dalam kotak ini? Kamu terlihat sangat menyayanginya, coba biarkan aku lihat!""Sakit sekali, angkat kakimu!" Rasa sakit yang luar biasa membuat Dela merintih kesakitan."Siapa suruh kamu memaki aku sebagai toilet umum, rasakan ini!" ujar Angel dengan kejam.Dela menggunakan tenaga yang besar untuk bisa menarik keluar tangannya dari bawah kaki Angel, jari-jarinya yang putih juga ramping berubah menjadi merah, bahkan masih ada tanah juga pasir melekat di sana yang membuat orang bisa merasakan kesakitan w
Baca selengkapnya

Bab 28 Tangan Mana Yang Memukul

Dela yang tidak berbalik menjawab sambil memegang kotak emasnya, "Kamu bilang dia adalah wanitamu? Lalu aku siapa? Aku bukan wanitamu?" Dia berhenti untuk beberapa detik tapi tidak memberikan Fredy kesempatan untuk menjawab, "Maaf sekali, kamu bahkan tidak pernah menganggapku sebagai wanitamu tapi secara hukum aku adalah wanita yang paling dekat denganmu!""Itu semua berkat kecerdikanmu juga trik licikmu!""Haha terima kasih kamu sudah menganggapku pintar tapi aku tidak menganggapnya seperti itu. Kalau saja aku benar-benar pintar, aku tidak akan sampai dibenci seperti ini olehmu! Sebuah pernikahan yang tidak disukai oleh suami juga tidak dihargai oleh suami, hal apa yang membuatku tertarik untuk melakukan trik?"Fredy mengangkat alis lalu tersenyum, "Jadi sekarang kamu sangat menyesal, benar?""Kamu tidak akan pernah percaya padaku apa pun yang aku katakan!" Dela menundukkan kepala, air matanya jatuh bercucuran di atas kotak emas itu. "Maaf aku sudah memu
Baca selengkapnya

Bab 29 Segera Pergi

BrakAngel yang mencuri dengar di luar langsung menerobos masuk lalu menghampiri Fredy sambil berteriak keras, "Kakak Ipar, Kakak Sepupu memukulku dengan tangan kanannya. Kamu harus memberi keadilan untukku, dia terlalu menindas orang!"Fredy mengernyit lalu terlihat kesal, "Kamu keluar dulu, tidak ada urusanmu di sini. Aku ingin dia menjawab dengan sendirinya, kalau tidak bagaimana dia bisa mengingatnya? Kalau begitu kelak dia akan memukulmu lagi!"Ucapan Fredy menusuk hati Dela dengan sangat dalam. Siapa pun bisa melihat bahwa Angel sekarang sedang berpura-pura merasa tertindas, tapi Fredy malah menyalahkan Dela tanpa peduli dengan kebenarannya."Kakak Ipar, Kakak Sepupu sudah menghina aku, bahkan masih memukulku. Lihatlah tanganku sudah terluka!" Angel memperlihatkan luka yang dia buat sendiri kepada Fredy."Angel, kamu cepat keluar saja!" Dela tiba-tiba menunjuk pintu kamar lalu berteriak keras, dia bersikeras ingin agar Angel sadar siapa pemer
Baca selengkapnya

Bab 30 Perputaran Aset

Fredy menatap Ayah mertuanya dengan tenang seolah-olah dia tidak mengerti dengan pembicaraan ini dan membiarkan Ayah mertuanya untuk tetap berbicara.Fredy ingin mendengar bagaimana Ayah mertuanya membahas masalah ini? Menarik sekali, Ayah mertuanya ternyata menggunakan 'wanita penggoda' untuk mengatasi menantunya.David semakin canggung menatap putrinya, "Dela, Fredy biasanya sibuk bekerja. Kamu harus bisa maklum kepadanya. Oh ya, kamu ambilkan ginseng yang sudah aku simpan bertahun-tahun di atas, biarkan Fredy memulihkan tubuhnya!""Baik!" jawab Dela dengan nada datar.Fredy menatap tajam ke arah David, "Terima kasih Ayah mertua tapi aku sangat pemilih. Benda seperti itu tidak bisa diberikan sembarangan kepadaku, aku juga malas untuk menyentuhnya karena akan sulit untuk diurus nantinya!"Seharusnya David tahu bahwa dirinya sama sekali tidak menyentuh Angel, bukan! Maaf sekali walau dirinya sangat serakah, dia juga belum sampai ke tahap tidak meno
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
9
DMCA.com Protection Status