“Nggak! Ini pasti salah! Aku akan bertanya pada Bapak, Mas!” Perempuan itu bangkit dari ranjang. Mengusap air matanya kasar dan melangkah ke luar kamar.“Lia! Tunggu!” panggilku. Namun, Azalia seolah tak peduli dan terus berjalan, sampai aku yang tak mau dia ke luar mengejar dan menarik lengannya.Dia tak boleh bicara pada Bapak mertuaku, karena jika ini tidak benar aku –lah yang akan sangat malu, punya orang tua single seperti Mama. Mereka bahkan tak saling mengenal satu dengan yang lain. Mereka juga tak pernah saling bicara, jadi mana mungkin ini benar.Meski ada sedikit keyakinan sekaligus ketakutan bahwa ucapan Mama benar, rasa tak percaya itu jauh lebih besar. Ini terlalu tidak mungkin.“Tunggu!” Kucengkeram lengannya kuat.“Auh.” Perempuan itu mengaduh, dan barulah aku sadar kalau perbuatanku telah menyakitinya.Segera kulepaskan genggaman itu dan memeluknya. Kembali menguncinya, bukan hanya agar pikiran Azalia tenang, tapi juga untuk mengunci tubuhnya agar tak bisa bergerak ke
Last Updated : 2023-01-16 Read more