Home / Rumah Tangga / NODA DI MALAM PERTAMA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of NODA DI MALAM PERTAMA : Chapter 41 - Chapter 50

74 Chapters

BAB 41 - SATU ATAP?

Mulai sekarang Rissa menata hatinya lagi untuk mencoba ikhlas berbagi suami, meski dia sebenarnya tidak bisa menerima kenyataan yang terlalu pahit seperti ini. Dia menyiapkan hidangan makanan teruntuk suaminya, kali ini dia memesannya bukan hasil buatannya. Karena kalau dicicipi lagi rasa masakannya memang terkesan asin. "Aku harus menjadi istri yang baik buat dia. Tidak boleh kalah dong sama Keyla."Nina melihat putrinya yang begitu semangat memberikan kenyamanan teruntuk suaminya membuat sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk senyuman. "Rajin banget nih istri sholehah." Nina merayu putri tirinya, dia melongok sajian makanan yang dihidangkan Rissa satu persatu. Rissa terkekeh-kekeh mendengar rayuan ibunya, senyumannya kini sudah seperti dulu lagi mengembang bagai bunga mawar. Padahal baru saja beberapa hari lalu wanita itu memasang wajah murung karena kebohongan suaminya terbongkar. "Aku pengin jadi istri yang terbaik teruntuk Kang Alvin, Mah."Wanita paruh baya itu menganggu
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 42 - PERKARA RISSA

"Kalian berdua harus menghargai keputusanku yang sudah menjadi ketetapan untuk selamanya." Kang Alvin memandangi dua wanita yang tengah terduduk berhadapan dengannya. Mereka saling menenggelamkan semua pertanyaan yang terkumpul dalam kepala mengenai kenapa, dan bagaimana? Keyla membatin, "bagaimana caranya aku menyingkirkan Rissa dalam hidup Mas Alvin?"Tidak hanya wanita itu saja, karena Rissa pun menggerutu dalam hati. "Kenapa Kang Alvin memutuskan keputusan yang sangat sulit bagiku?""Mengenai keadilan nafkah batin dan lahir aku berjanji akan memberikannya rata. Jadi, kalian enggak perlu khawatir mengenai hal itu." Kang Alvin mencoba meluruskan semuanya. Nina juga berada di sana, tapi jaraknya berjauhan beberapa langkah dari mereka. Dia hanya ingin memastikan jika putri tirinya mendapatkan keadilan. Dia tidak akan rela jika Rissa dibiarkan begitu saja, apalagi kalau saja keadilan yang disebutkan Alvin tidak seimbang malah terlalu mengarah pada Keyla. "Untuk kamu Keyla, tidurlah
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 43 - PERKATAAN KEYLA

"Kesembuhan teruntuk Bu Rissa kemungkinannya sangat tipis." Wanita berjas putih itu menatapnya dengan sangat lekat. Semua keterangan dokter membuatnya tidak tenang, ucapannya terus terngiang di telinganya. Rissa menunduk menenggelamkan segala resah, apalagi mengenai keturunan yang sangat di nantinya. "Sayang ...," panggil Kang Alvin yang baru saja pulang kerja, membuka knop kamar. "Kang, sudah pulang?" tanya Rissa, dia mengusap air matanya dengan kasar seolah tidak ingin dipertanyakan sang suami mengenai tangisannya. "Sudah, Sayang. Kamu kenapa?" tanya Kang Alvin. Tetap saja kedua matanya terlihat memerah seperti orang yang sudah menangis pada umumnya. "Tadi cuman kelilipan, Kang." Rissa membohongi. Dia belum siap jika harus mengatakan yang sebenarnya pada Kang Alvin. Wanita itu akan menanggung masalah itu seorang diri, hingga tidak ada satu orang pun yang merasa kasihan padanya. "Yakin? Enggak ada masalah kan, Sayang?" tanyanya. Mengusap lembut puncak kepala istrinya. Rissa me
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 44 - PERTIKAIAN KETIGA WANITA

Nina menyiapkan segala persiapan untuk acara pernikahan putrinya dengan Delon. Rissa sudah mengatakan berulang kali jika keputusannya harus kembali dipikirkan, karena pria itu sudah membuat adiknya ketakutan setiap bertemu dengan lawan jenis karena trauma akut yang merenggut kehormatannya. Salah Nissa sendiri terlalu mudah mempercayai Delon hingga dia selalu saja memberikan keinginan kekasihnya tanpa berpikir ulang. Sudah terjadi permasalahan yang amat sulit untuk dipecahkan baru kepalanya terbuka lebar berpikir bahwa perlakuannya tidak pantas untuk dilakukan. "Mah ... Nissa enggak mau menikah sama Delon." Wanita itu menutup wajahnya dengan kedua tangan, dia terisak dalam diam. "Nissa! Kalau kamu enggak mau menikah dengannya, lalu siapa lelaki yang siap menikahimu dan menerima calon bayi juga masa lalumu?" tanya ibunya dengan nada suara yang tinggi, lebih tepatnya membentak. "Aku akan mengurus bayi ini sendirian. Aku tidak membutuhkan siapapun, apalagi Delon! Pria itu bejat, Mah."
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 45 - APAKAH ANUGERAH?

Tubuh Rissa yang lunglai direbahkan ke atas kasur berukuran king size oleh suaminya. Tampaknya wanita itu seperti kelelahan setelah banyak drama yang disajikan Kang Alvin dalam hidupnya. Beberapa saat kemudian Rissa mengerjapkan kedua matanya, begitu pandangannya kembali jelas pertama kali yang dilihatnya sang suami berada di hadapannya. Mengecup punggung tangannya beberapa kali seolah ketakutan jika harus kehilangan wanita itu. "Kamu sudah bangun, Sayang?" tanya Kang Alvin mengusap lembut puncak kepala sang istri yang tertutupi hijab panjang. Perut Rissa tiba-tiba terasa seperti dikocok hingga kerongkongannya terasa mual seperti ada dorongan suatu hal yang menjadi penyebabnya. Wanita itu tidak kuasa menahan rasa ingin memuntahkan apapun yang telah dimakannya. Dia beranjak dari petidurannya, berlari ke arah kamar mandi yang letaknya tidak jauh dari tempatnya saat ini. "Rissa, kamu kenapa?" tanya Kang Alvin cemas pada sang istri. Pria itu berlari cepat mengikuti Rissa yang masih b
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 46 - KABAR BAHAGIA

"Bagaimana hasilnya ya?" Kang Alvin terus mondar-mandir seperti setrikaan ke kiri kanan tiada henti. Sudah lebih dari enam puluh menit dia berdiri di depan pintu kamar mandi menunggu kemunculan sang istri yang sampai saat ini tidak saja kembali. Setahunya hasil dari tespact tidak terlalu lama sampai berjam-jam menunggu. Hingga pada akhirnya dia memutuskan mengetuk pintu. "Rissa ... kamu sudah dapat hasilnya?" tanya Kang Alvin cemas karena sedari tadi tidak terdengar suara sang istri di dalam kamar mandi tersebut. Masa iya Rissa ketiduran? Dia menggeleng pelan mencoba menjauhkan pemikiran tentang hal itu. "Sayang ... kamu masih di sana?" tanya Kang Alvin, berulang kali dia mengetuk pintu. Pria itu mendekatkan telinganya tepat pada balik pintu mencoba mendengarkan jawaban dari sang istri, tapi tidak ada seseorang yang menimpali perkataannya. Hanya ada suara isak tangis yang membuatnya bertanya-tanya. Rissa kenapa? Apa dia kecewa dengan hasilnya? Seharusnya dia tidak memintanya untuk
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 47 - PERTIKAIAN KEDUA ISTRI

"Apa? Dipercepat?" Nissa membulatkan kedua matanya begitu Nina mengatakan pada semua anggota keluarganya jika pernikahannya dengan Delon akan disegerakan. Nissa tidak mau hal itu terjadi, bagaimana mungkin dirinya bisa melalui kehidupan bersama orang yang tidak tahu diri. Delon sudah menghancurkan hidupnya begitu saja, bahkan dia sudah mendapatkan surat dari sekolah jika murid yang bernama Nissa Khairunnisa sudah dikeluarkan dari sekolah. Padahal tinggal satu langkah lagi dia mencapai ijazah SMA, tapi rumor yang beredar hingga sampai di telinga kepala sekolah membuat mereka menggeleng pelan tidak mempercayai dengan perilaku gadis polos sepertinya akan berlaku tindakan yang senonoh. Dia mengendap mendengar pembicaraan ibunya di ruang tamu. Di sana ada Delon juga yang tengah menyesap secangkir kopi, lelaki itu tampaknya senang karena rencananya akan segera berhasil. Wanita itu kembali menutup pintu kamarnya, tidak ingin keberadaannya diketahui Delon. Dia harus menyelamatkan dirinya,
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 48 - ROMANTISNYA KANG ALVIN

Rissa memijat pelipisnya yang terasa pening setelah banyak permasalahan yang dilaluinya. Teruntuk sekarang wanita itu tampak ingin menyudahi segala pertentangan dengan sang suami, dia hanya ingin hidup tenang apalagi kini janinnya mulai berkembang di dalam rahimnya. "Aku percaya jika tidak ada lagi kebohongan yang disembunyikan Kang Alvin." Rissa perlahan mengelus perutnya yang masih rata karena baru saja beberapa minggu janin itu berada di rahimnya. Dia sangat senang dengan alur hidupnya sekarang yang sudah mulai indah begitu Sang Khalik memberikan kebahagiaan yang tiada tara. Kang Alvin melihat dari kejauhan, senyuman istrinya yang begitu memukau. Akan tetapi, hal itu malah membuat ulu hatinya terasa nyeri. Tidak kuasa pria itu melihat Rissa menitikkan air matanya lagi, cukup saat permasalahan mengenai noda juga istri pertamanya yang akhirnya terbongkar juga. Mungkin, setelah ini hidup mereka akan jauh lebih bahagia. Menyadari keberadaan suaminya yang tidak jauh dari tempatnya,
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

BAB 49 - SKANDAL RISSA DAN KEYLA

"Ngapain kamu di sini?" tanya Keyla mengejutkannya. Begitu Bi Ratih berbalik, kedua matanya terbelalak mendapati istri pertama Kang Alvin berdiri tepat di depannya. Keyla melongok ke dalam ruangan kamar, nyatanya di sana ada Rissa dan Kang Alvin. Pertanyaannya terlupakan kini terganti dengan kepalan di tangannya. Dia tampaknya marah begitu melihat suaminya berduaan dengan madunya. Sedangkan dirinya, sedari tadi dibiarkan begitu saja mengurusi Lea. Ekspresinya marah karena dia cemburu dengan kedekatan suami dan madunya. Kedua tangannya mengepal erat, dia pun berlalu begitu saja meninggalkan Bi Ratih yang masih mematung di tempat. Begitu juga dengan Bi Ratih yang cepat pergi dari tempat itu, karena dia takut jika tertangkap tengah mengintip majikannya yang berduaan. Dia segera memasuki kamarnya merenungkan diri sejenak. Ekor matanya melirik ke arah Zidan yang tengah tertidur pulas. Kali ini wanita berambut pendek itu meraih laci meja nakasnya. Di sana ada sebuah foto tanpa berbingka
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

BAB 50 - DUA PILIHAN

Kendaraan beroda empat melaju cepat membelah jalanan, tapi terpaksa harus terhenti begitu lampu merah menyala itu artinya dia harus menghentikan lajunya. Suaminya sesekali melirik sang istri yang masih merasakan kesakitan. Dia takut terjadi sesuatu terhadap Rissa juga calon bayinya. Entah apa yang terjadi, hal itu membuatnya gelisah. Bahkan keadaan di jalan pun macet membuatnya tidak bisa cepat sampai di rumah sakit. Dia harus menunggunya beberapa saat lagi. "Sakit, Kang.""Sabar ya." Beberapa saat kemudian perjalanan pun kembali normal, Alvin melajukan mobilnya dengan cepat karena dia ingin segera sampai di tempat yang dituju. Hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk menempuh jarak yang dituju, Alvin menghentikan deru mobilnya. Cepat menggendong sang istri sambil memanggil suster untuk segera membawanya ke atas brankar. "Cepat bawa istri saya untuk segera diperiksa." Wanita yang mengenakan seragam berwarna biru itu mengangguk pelan mengiyakan perintah Alvin. Dia cepat me
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status