Home / Romansa / Dinikahi Ustadz Tampan / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Dinikahi Ustadz Tampan : Chapter 121 - Chapter 130

280 Chapters

Bahagianya Hidupku Saat Ini

Awalnya dapat nasehat yang menenangkan, tapi akhirnya malah ditutup oleh ultimatum yang aneh dari ibu mertua.Untung saja aku sudah pernah berbicara ini sebelumnya sama Akang, jadi dia tidak perlu panjang lebar lagi mengingatkan aku untuk tidak usah mendengarkan apa yang diucapkan ibunya.karena sekali lagi, dia sudah tekankan bahwa memiliki anak itu terserah Allah saja, mau cepat atau lambat kami akan menerimanya dengan ikhlas."Duh cantiknya istriku, sini di samping saya." Aku tersenyum sambil merebahkan tubuhku ke dalam pelukannya. Menemani dia membaca kitab sebentar untuk bekal mengajarnya esok hari."Akang ganteng deh!""Uhm, makasih istriku!" Dia mencubit pipiku persis pasangan yang baru aja menikah. Gemes gimana gitu!Sekarang, aku juga bisa menikmati keindahan daru laki-laki ciptaan Tuhan dengan leluasa, karena melihat Husein hanya dengan kaos lengan pendek berwarna putih dan celana pendek yang saja sudah mampu membuat aku kesemsem sampai ulu hati. Sangat kontras dengan war
last updateLast Updated : 2022-09-18
Read more

Kesalahan Kesekian kalinya

"Akang ih, nanti diliat orang!" Aku sangking kagetnya, secara spontan mendorong tubuhnya sedikit agar lebih menjauh."Kan sudah saya pastikan gak ada orang sayang! Sebentar, lipstik kamu berantakan tuh!" celoteh laki-laki berwajah tak berdosa itu. Spontan lah aku terbelalak, "hah?" Aku segera merapikan lipstik dari pantulan layar ponsel seperti apa kata Husein tadi."Sembarangan ih Akang, gak tau tempat!" Dia nyengir, setelah itu malah berjalan masuk lebih dulu ke dalam kelas.Sedangkan aku cuma bisa menggerutu di tempat semula sambil menetralkan kembali degup jantung."Bahaya dah dia!""Yang di luar segera masuk, pelajaran akan dimulai!" "Iya Ustadz!"Buru-buru aku juga masuk ke dalam kelasnya dia, dan duduk di bangku paling belakang sesuai pertama aku datang ke sini.Dia mulai menerangkan mata pelajaran yang dia baca tadi malam, bab perihal pembagian najis dalam islam."Ada tiga klasifikasi najis di dalam hukum fiqih islam, yakni 1. Mughalladhah (najis berat) : najis sentuhan d
last updateLast Updated : 2022-09-18
Read more

Dilarang Mengumbar Aib

Husein tetap menarik tanganku sampai kita berdua tiba di kamar. Sebentar dia keluar dan mengunci pintu ruang tamu, lalu kembali dengan mengunci pintu kamar."Akang, aku bisa jelasin!" Hanya itu yang bisa aku ucapkan, tapi melihat ekspresinya yang marah, aku jadi kehilangan kata-kata dan jadi gak tahu mau jelaskan apa."Kamu pasti paham kan apa yang dimaksud oleh Retno tadi?"Iya, aku paham banget sayang. Itu karena aku menceritakan hal yang terjadi di hotel kemarin. Betapa bodoh lah otakku ini!"Maafin Rey ya, Akang!" Aku hanya bisa meminta maaf dengan tulus.Dia?? Pertama kalinya dia membuka mata lebih lebar dan wajah memerah daripada saat tahu hubungan aku dengan Reza. "Astaghfirullahhal'adzim Rey! Kamu tahu tidak, hal yang terjadi pada saat terjadinya hubungan suami-isteri maka itu menjadi rahasia kita berdua. Kamu dengarkan hadist ini! Paling buruknya kedudukan manusia di sisi Allah nanti di akhirat adalah orang laki-laki yang berhubungan badan dengan istrinya atau sebaliknya, l
last updateLast Updated : 2022-09-18
Read more

Semoga Bisa Istiqomah

Waktu salat dzuhur sudah tiba dan alhamdulillahnya, kita berdua juga sudah selesai menunaikan hajat di ranjang dengan tepat waktu. Yang tadinya bertengkar saling adu urat dan air mata, tapi sekarang kita berdua lagi tetap-tatapan dengan senyuman manis yang memabukkan. Kayaknya aku tuh enggak bakal bisa kalau nolak permintaan dia dalam hal berhubungan begini, apalagi dia mintanya dengan wajahnya yang ganteng dan roti sobeknya yang menawan, ayok terus lah pokoknya!Mau tiap hari juga ayok, selain ibadah dan menambah pahala, menatap wajah orang tampan juga sangat baik untuk psikologi kita. Enggak perlu lagi deh melihat tokoh yang tidak real di drama Korea, karena di depanku juga sudah ada laki-laki nyata yang ganteng dan bertanggung jawab untuk dunia dan akhiratku.Walaupun aku nggak bakal nolak kalau misalkan diajak foto bareng sama Kim Seon Ho!"Saya sholat Dzuhur dulu ya, kamu juga segera mandi wajib. Tidak baik menunda hal itu Ay!" kata suamiku dengan suara serak nan manjanya.Tang
last updateLast Updated : 2022-09-18
Read more

Figur Suami Ustadz

"Assalamualaikum...."Aku mendengar suara Husein yang sepertinya sudah selesai salat berjamaah di masjid. Dengan penampilan baruku ini, mudah-mudahan dia akan takjub dan menyukainya."Waalaikumsalam!" Lalu aku berjalan ke ruang depan untuk membukakan pintunya. "Hai Akang!" kataku sambil senyum-senyum menatap dirinya.Tapi bukannya merespon penampilan baruku ini, dia malah ternganga di depan pintu. Sedang wajahnya celingukan dan justru dia keluar lagi dari pintu dan mengelilingi area teras."Akang cari siapa sih?" Aku mulai menggerutu di depannya."Maaf sepertinya saya salah rumah deh, ini siapa ya?"What's? Dia lagi cosplay jadi aktor apa gimana nih, pinter banget aktingnya."Akang ih, jangan kayak gitu dong, aku kan jadi malu sendiri!" timpalku kesal."Enggak, maksudnya saya pikir ini adalah pintu surga, soalnya kok saya disambut sama bidadari yang cantik banget, gini ya?"Gubrak deh! Ini dia lagi menggombal, tapi versi yang alimnya kali ya?"Ini konsepnya mengarah ke mana sih Kang?
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Mulut Ibu-ibu Julid

"Jadi sekarang kamu mau makan siang di mana? Pilih deh tempatnya terserah Ayang!""Akang maunya di mana?" tanyaku balik padanya.Dia tetap fokus memainkan kemudi mobil sambil sesekali berbicara menatapku, karena dia tidak pernah menghilangkan kontak mata ketika kita sedang terlibat percakapan."Enaknya di mana ya? Bagaimana kalau kita makan di restoran Padang yang waktu itu, mau?""Kayaknya enggak deh, soalnya aku lagi gak mau duduk di ruangan yang terbuka, enggak suka sama asap rokok. Nih ya, aku tuh bersyukur banget memiliki suami yang jauh dari rokok.""Kenapa gitu?""Ya soalnya mulut orang yang merokok itu tu nggak enak, bau, dan pahit."Seketika suasana hening."Oh ya? Memangnya kamu pernah makan mulutnya laki-laki yang perokok ya, kok bisa tahu banget sih rasanya?"OMG kenapa aku bisa keceplosan selancar itu sih? Artinya, secara tidak langsung dan sukarela dong aku bilang kalau pernah berurusan dengan mulut cowok yang perokok. Ini namanya memancing keributan part 2, mana gak bi
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Jodoh, Maut, Rezeki Sudah Diatur

"Tenang Ay, baca istighfar ayok, gak boleh marah-marah begitu dong. Dalam kehidupan bersosial, ucapan yang menyakiti seperti itu biasa, pasti selalu ada. Sabar ya!" ujar suamiku, saat kita sudah dalam perjalanan pulang dari masjid yang tadi.Entah kenapa, ngedumel atau ngadu ke ustadz Husein itu bukannya meringankan masalah, justru malah bikin aku semakin kesal. Dia itu bilang ke aku untuk sabar, tapi dia nggak tahu seberapa kesalnya hati aku sekarang.Kalau untuk ngomong sabar, anak kecil juga bisa bilang kayak gitu, coba dengan kata-kata yang lain, misalnya jangan di dengerin, lawan aja, atau apa kek!"Akang nyuruh aku sabar terus loh, sedangkan sebenarnya aku itu marah. Jadi kalau misalkan bukan dari kalangan pesantren, aku nggak pantes buat kamu gitu?"Husein sebetulnya pengen banget ketawa, tapi dia rasa timingnya gak tepat, jadi dia coba tahan tawa sambil mengusap rambutku supaya aku lebih tenang."Kata siapa? Semua orang itu sudah ditulis siapa jodohnya, seberapa banyak rezekin
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Jangan Ngebut!

Shalat magrib tiba, dan aku pun keluar kamar sebentar untuk mengambil wudhu, tapi aku sudah gak menemukan Husein di rumah. Mungkin dia sholat magrib atau mengajar, aku kurang tahu. Soalnya aku lagi nggak peduli sama orang yang satu itu.Gak tahu ya! Pengen aja nyari kambing hitam yang harus aku salahkan akibat ucapan ibu-ibu tadi, karena aku enggak tahu harus marah sama siapa.Tapi setelah menunaikan salat Maghrib, aku memutuskan untuk baringan di kasur, tapi akhirnya aku malah ketiduran di sana. Dan waktu membuka mata, jam dinding kamar sudah menunjukkan pukul 11 malam."Astaga! Ini lagi gladi resik kematian apa gimana sih? Tidur kok sampai gak ingat waktu!" Beberapa detik setelah menggeliat, aku langsung sadar bahwa aku sedang mengunci diri di kamar dan membiarkan suamiku tertidur di luar.Buru-buru aku bangun dan mengecek keadaan dia di luar sana. Begitu aku sampai di ruang tamu, aku melihat Husein sedang meringkuk di sofa."Akang? Akang kenapa tidur di sofa, kenapa gak bangunin
last updateLast Updated : 2022-09-19
Read more

Suami Manjaku

Setelah cek darah laboratorium dan hasilnya keluar, maka Husein dinyatakan sakit gejala tifus dan katanya harus mendapat tiga kali suntikan antibiotik karena darah putihnya tinggi sekali.Mungkin penyakit itu muncul dari semua rasa lelah dia yang ditahan selama berhari-hari dan akhirnya keluar menjadi satu sekarang. Maka dari itu, dokter menyarankan pasien untuk rawat inap selama dua hari ke depan.Awalnya Husein menolak dan bersikeras bahwa rawat jalan di rumah saja sudah cukup, tapi berhubung aku yang menjadi wali dia sekarang, maka aku yang berhak memutuskan metode apa untuk penyembuhannya, dan aku memilih rawat inap."Silakan ke instalasi rawat inap untuk memesan kamar dan pembiayaan,"kata bagian informasi lalu menyarankan aku pergi ke tempat yang baru dia sebutkan.Baru pertama kali, first time buat aku ngurusin keluarga di rumah sakit dan memang melelahkan sekali.Harus bolak-balik dan mengelilingi seluruh area rumah sakit untuk sampai di tempat tujuan, belum lagi nyasarnya.Da
last updateLast Updated : 2022-09-20
Read more

Harusnya Tidur Di Sofa

Aku merasakan seperti ada yang menciumi pipiku berkali-kali dengan sangat lembut.Meskipun aku ada di alam bawah sadar alias ngorok, tapi karena sistem kesensitifan tubuhku sangat bagus, makanya aku langsung membuka mata perlahan-lahan."Hai bangun Sayang, udah kedengeran azan subuh saya mau tayamum, habis itu mau melaksanakan salat subuh." Suaranya lembut banget, nafasnya yang wangi seakan menjadi alarm tersendiri buat aku."Akang udah bangun?" Mungkin beda lagi sama aku, napas bangun tidur seperti asap karburator baginya.Karena terhalang oleh jarum infus, maka Akang Husein menggunakan tayamum sebagai alternatif kedua untuk syarat sahnya sholat, yaitu suci dari dua hadas. Seperti yang kita tahu bahwa hadas itu terbagi menjadi dua, hadas besar dan hadas kecil, dan yang dimaksud hadas kecil di sini adalah yang mengharuskan kita berwudhu sebagai syarat bersucinya, dan hadas kecil yang membatalkan wudhu salah satunya adalah tidur.Panjang deh kalau bahas soal fiqih itu, aku pun baru ta
last updateLast Updated : 2022-09-20
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
28
DMCA.com Protection Status