Home / Pendekar / Mimpi Buruk Dunia Persilatan / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Mimpi Buruk Dunia Persilatan: Chapter 311 - Chapter 320

491 Chapters

No 36. Pertemuan Raja-raja

No 36. Pertemuan Raja-raja Angsi sudah meletakan bola emas di dalam patung Lan Shi, ia juga memasangkan formasi untuk mendapatkan energi menyebar keseluruh tempat, semua orang dari tiga kerajaan di dunia persilatan tersentak kaget saat merasakan banyak energi berlimpah dimana-mana, disisi lain semua orang dari beberapa pihak juga melakukan perjalanan menuju istana kerajaan Zhi Xiang.Di halaman istana semua orang berkumpul untuk menyambut kedatangan tokoh-tokoh penting, di sana terlihat Angsi, Zhi Xiang, Kaisar Langit, dan beberapa prajurit pengawal, tidak lama setelah itu terlihat rombongan dua kerajaan, semua penduduk berlutut melihat kedatangan dua sosok."Zhi Xiang…. Lama tidak bertemu!""Hoi Li, Asen Xiang!""Kakak Zhi Xiang, senang bisa bertemu denganmu lagi!"Hoi Li melihat ke arah Angsi "Paman Ang, bagaimana kabarmu!""Baik saja, dimana ayahmu?""Mungkin sebentar lagi datang!"Asen Xiang mengamati Angsi "Wah… seorang Kaisar Petarung, pasti sangat kuat!" "Haha…!" Tidak lama
Read more

No 37. Bermalas-malasan

No 37. Bermalas-malasanAngsi dan Helena sudah berangkat menuju benua kaisar, semua orang juga mempersiapkan semuanya untuk membangun kekuatan lebih besar, semua orang juga terlihat sangat senang saat kehadiran energi kaisar di dunia persilatan, saat itu juga semua petarung melakukan kultivasi untuk bisa mendapatkan energi kaisar, di tambah lagi energi murni yang membuat energi kaisar bisa diserap dengan cepat. Di tengah hutan, empat sosok berbaring bermalas-malasan, Dewi Yu memainkan kecapi untuk menghibur tiga sosok di sampingnya, alunan melodi indah terdengar di tengah hutan, keadaan terasa damai meskipun hati tidak tenang, Lan Shi berbaring di pangkuan istrinya, dua sosok terlihat romantis membuat Jia Jilin menghela nafas panjang."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Semua orang di buat terkejut, baru saja menikmati kedamaian, sekarang terjadi ledakan beruntun, empat sosok melesat terbang untuk melihat situasi, setelah berada di atas pohon, terlihat pertempuran besar antara pangeran Ro
Read more

No 38. Pulau kecil tak berpenghuni

No 38. Pulau kecil tak berpenghuniLima hari berlalu di kota gunung suci, pangeran Rong King berjalan menuju kediaman, ia membawa sebuah peta yang memberitahu tempat kayu besi berada, ia juga dibuat bingung karena racun yang diberikan tidak berfungsi, Lan Shi dan yang lainnya melihat kedatangan Rong King, mereka memberikan hormat secara terpaksa."Hormat pangeran!""Kurang ajar, awas nanti kalau bertemu lagi!" gumam Lan Shi."Oh iya, ini peta untuk menuju pulau itu, tidak terlalu jauh dari benua kaisar, berhati-hatilah!""Baiklah, kami akan segera pergi!""Em!"Empat sosok melesat terbang meninggalkan kota gunung suci, setelah keluar gerbang mereka berhenti di tengah hutan untuk memastikan keaslian peta yang diberikan.Dewi Yu mengamati Peta "Peta ini sudah lama dibuat, tapi sepertinya bukan peta untuk mencari kayu besi!" "Iya, aku juga berpikir begitu?""Tapi ini sebenarnya peta untuk apa ya?" "Entah!""Awalnya pangeran itu ingin membunuh kita, pastinya dia masih ingin kita mati…
Read more

No 39. Berusaha melarikan diri

No 39. Berusaha melarikan diriDi pulau kecil terjadi kejar-kejaran antara beberapa kelompok mengejar satu orang, disana juga terlihat seekor monster batu ikut mengejar, pria berambut putih melesat kesana-kemari menghindari serangan semua orang, burung putih bergidik ketakutan melihat kekuatan musuh, di pesisir pantai tiga sosok sudah bersiap untuk membuat formasi pelindung.Kaisar obat muncul dihadapan "Lan Shi, berhentilah lah nak!""Maaf guru, jalan kita berbeda!" jawab pria berambut putih melewati sosok tua. "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan keras terdengar, formasi mulai membungkus tempat sekitar, pria berambut putih terbang dengan kecepatan maksimal keluar dari pulau."Sekarang!" ucap Dewi Yu."Formasi Pelindung!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Formasi pelindung menghentikan langkah semua orang, namun tidak untuk Leluhur Wu, ia muncul di hadapan pria berambut putih."Tendangan ganda!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pria berambut putih terlempar mundur, Lan Shi menoleh ke samp
Read more

No 40. Gabungan Delapan Buah Pedang

No 40. Gabungan Delapan Buah PedangDi dalam gua, Lan Shi sudah melakukan penempaan, pria berambut putih dikendalikan oleh Roh pedang Sou Yu, disisi lain empat sosok duduk bersandar di dinding gua, mereka mendengar cerita perjalanan hidup manusia batu, raut wajah berubah-ubah mendengar cerita begitu menyedihkan, Luna dan Dewi Yu menyapu air mata mendengar cerita Tong Tong, mereka tidak percaya kalau ada orang yang lebih menderita di dunia ini."Begitu, tuanku menghidupkanku dengan cara mengorbankan dirinya dan meninggalkan aku sendiri… sampai sekarang aku sangat terpukul, dia terbunuh hanya melindungiku dari semua orang… aku di hina, di benci, di usir, karena itulah aku tinggal di pulau itu selama satu ribuan tahun!"Jia Jilin dan Dewi Yu tersenyum hangat, Tong merasa sudah memiliki saudara kembali."Tong, aku juga sudah sangat lama hidup didunia ini, aku berasal dari Nirvana… tempat yang paling jauh!""Jia Jilin, aku bisa melihat jiwamu begitu tua, begitu juga denganmu? Dewi Yu!""Ka
Read more

No 41. Bertemu kakek kaisar Dou Zhi

No 41. Bertemu kakek kaisar Dou ZhiAngsi dan Helena sudah tiba di benua kaisar, mereka juga sudah menemukan keberadaan Lan Shi dan yang lainnya, pedang kaisar baru saja selesai di tempa, di pagi yang cukup cerah terlihat pria berjubah putih dengan corak gerbang dosa, di punggung belakang sebuah pedang besar dari gabungan delapan buah pedang, Lan Shi berdiri di atas pucuk."Hoi… aku melihat sesuatu!""Apa yang kamu lihat?" tanya Tong."Ada kakek tua berjalan sendirian!" sahut Lan Shi.Semua orang menghampiri Lan Shi, mereka melihat kakek tua berjalan sendirian, semua orang langsung menghampiri untuk bertanya."Kakek, mau kemana? Kenapa sendirian di hutan?""Makanan, aku lapar sekali… berikan aku makanan!" ucap sosok tua."Ini, ada sedikit makanan!""Terimakasih?"Sosok tua duduk bersandar di pohon, setelah itu menikmati makanan yang di berikan Lan Shi."Kakek siapa namamu?""Tunggu sebentar? Aku lupa namaku? Aku lupa..""Bagaimana bisa kamu melupakan namamu sendiri!"Luna berdiri di s
Read more

No 42. Membagi tugas

No 42. Membagi tugasSemua orang sudah tiba di kota logam, mereka berada di penginapan sambil menikmati makanan hangat, Helena juga sudah mendapatkan satu desa yang mau bekerja di bawah kendalinya, sekarang ia harus membagi tugas untuk semua orang, Tong duduk di meja melihat piring lebih besar dari tubuhnya, sedangkan Angsi menikmati arak bersama Jia Jilin."Sekarang kita membutuhkan pasukan untuk bertempur habis-habisan, siapa yang akan menjalankan tugas ini?"Angsi berdiri "Biar aku saja!" "Aku akan menemani Jia Jilin!""Baiklah, kumpulan para pengemis di benua kaisar, dan perampok atau orang-orang yang suka berbuat onar, bentuk sebuah kelompok dan berikan pelatihan secara rahasia… jangan sampai kelompok yang sudah terbentuk ketahuan orang luar!" ucap Helena meletakan cangkir teh."Tenang saja!"Jia Jilin berdiri "Oke, kalau begitu aku akan memulainya dari kota ini… Angsi, ayo berangkat!"Dua sosok berjalan meninggalkan penginapan, Ratu Wu Yun melihat ke arah Helena."Nona, aku?""
Read more

No 43. Ikut menyerang kota pedang

No 43. Ikut menyerang kota pedangHelena berhasil membuat Pangeran Yao Lin berlutut, Ratu Wu Yun memaafkan kesalahan putranya, namun tidak sepenuhnya karena masih begitu dipenuhi amarah, pangeran Yao Lin menyimpankan tempat tinggal untuk Helena dan yang lainnya, kakek tua bisa melihat kalau pangeran Yao Lin terkena serangan mental dari sosok cantik Helena, kehilangan semangat hidup adalah hal terburuk yang pernah ada.Sebelum itu Angsi dan Jia Jilin bertugas mengumpulkan orang-orang untuk dijadikan prajurit, sedangkan Lan Shi dan Luna mencari informasi, sepasang kekasih berhenti di tengah hutan melihat rombongan pasukan, Luna mengetahui rombongan siapa yang sedang melakukan perjalanan."Sayang, apakah kamu mengetahui siapa mereka?""Rombongan pasukan pangeran Xen Xen, mungkin mereka mau menyerang kota pedang yang ditempati pangeran Wu Ming!""Jumlah pasukan yang sangat besar!" "Apa yang harus kita lakukan?" tanya Luna."Sayang, kembalilah untuk memberitahu Helena… aku akan bergabung
Read more

No 44. Pertempuran Kota Pedang

No 44. Pertempuran Kota Pedang Kilatan cahaya menghiasi langit malam, pertempuran terjadi di kegelapan kota pedang, kecepatan terbang meninggalkan garis cahaya, di tengah pertarungan Lan Shi mengalami kesulitan untuk melarikan diri, ia terkurung di dalam akar yang membentuk kubus, kaisar obat memperlihatkan wajah serius bertarung meskipun yang dilawan adalah mantan muridnya sendiri. "Apakah cuma ini kemampuanmu!" teriak kaisar obat mundur di atas kepala."Trak-!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Serangan kaisar obat meleset, pria berambut putih muncul di samping mengayunkan pedang kayu besi."Yeaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Kamu pikir aku adalah muridmu hah… kamu hanya ingin aku jadi boneka perang!" teriak Lan Shi."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Kaisar obat menahan serangan Lan Shi "Aku juga tidak butuh murid sepertimu!""Jangan merasa senang, guruku tidak hanya satu? Bahkan ada yang lebih kuat darimu!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Lan Shi terdorong mundur, kaisar obat
Read more

No 45. Jiwa tahap akhir

No 45. Jiwa tahap akhirDewa Lou sedang melakukan terobosan tahap jiwa terakhir, puncak kekuatan akan merubah jiwa menjadi tubuh jiwa seperti Roh kitab, tingkat yang akan di terobos adalah jiwa langit pertama, sekarang Lan Shi hanya menunggu ayahnya terbangun dari tidur, energi masih melakukan proses penyatuan.Suara ledakan memecahkan telinga terdengar, semua orang keluar dari rumah untuk melihat apa yang terjadi, Lan Shi melihat ke atas langit, dua sosok bertarung secara gila tanpa memperdulikan tempat sekitar, Kaisar buta melawan Kaisar Wang Xin, saat itu juga kaisar Yang Ji dan kaisar Dou Zhi merapalkan segel tangan untuk membuat formasi pertahanan."Tusukan Pedang Tingkat Akhir!" teriak kaisar buta menusukkan pedang dengan kecepatan maksimum.Kaisar Wang Xin memutar tombak menahan serangan "Angin puyuh ribuan tombak!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" ledakan keras di atas kota logam."Petarung mereka sampai ke kota ini, puncak kekuatan menang sangat mengerikan!" gumam Lan Shi mengep
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
50
DMCA.com Protection Status