Home / Rumah Tangga / RAHASIA SUAMIKU / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of RAHASIA SUAMIKU: Chapter 141 - Chapter 150

171 Chapters

Keyakinan Kinan

"Jadi kalian sudah berbicara semalam, Nan?" tanya Dinda saat bertemu dengan Kinan di parkiran sepeda motor sekolah. Keduanya memang datang lebih awal karena tugas piket yang harus mereka lakukan hari ini. Baru mereka berdua yang ada di area sekolah saat penunjuk waktu yang ada di pergelangan tangan kiri Kinan menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Belum tampak ada anak yang diantarkan oleh orang tua membuat mereka punya waktu untuk berbincang sembari menunggu kedatangan para siswa."Sudah, Kak," sahut Kinan dengan nada yang sendu. Semalaman dirinya tak dapat tidur nyenyak. Sebentar-sebentar terbangun dan mendadak pilu saat sepasang netranya menatap mata sang putera yang sedang terpejam. Bocah kecil itu tak berdosa tapi harus ikut terlibat dalam pusaran pelik masalah orang tuanya. Rasa bersalah menyelinap dalam hatinya, mengapa bukan kebahagiaan yang diberikan Kinan untuk putera semata wayangnya itu? Apakah dirinya menjadi seorang ibu yang ego
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Mengapa Lelaki Itu Menemuinya?

Wanita itu lantas menolehkan kepalanya ke samping, menatap Kinan yang sedang melepaskan pandangan jauh ke depan. Entah apa yang ada di benak Kinan saat ini, Dinda pun tak paham. Matanya lurus tanpa berkedip menatap ayunan yang sedang dimainkan Galuh, satu-satunya anak yang baru diantarkan orang tuanya tadi."Kinan sudah pergi dari rumah Bang Ardi sejak sore kemarin, Kak. Walaupun ikrar talak yang Kinan minta tak diberikannya, tetap saja perpisahan kami menjadi keputusan Kinan saat ini. Biarlah Kinan yang akan menggugat Bang Ardi. Semalam Kinan dan Rafif menginap di rumah Yuk Diana. Karena itu Kinan ingin hari ini langsung mendapatkan rumah kontrakan untuk kami berdua," tutur Kinan dengan arah pandangan mata yang tetap sama, tak berpindah arah. Dinda menghela napasnya. Sadar betapa rumitnya masalah rumah tangga Kinan ini."Kamu yakin dengan keputusanmu?" tanya Dinda dengan hati-hati.Kinan menganggukkan kepalanya. Tak ragu sedikit pun.
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

Kedatangan Arman

"Bang Arman? Mau apa ke sini? Menemui Kinan ya?" Lirih Kinan melontarkan pertanyaan saat laki-laki itu tampak berjalan mendekati gerbang sekolah.Tampak sekali jika laki-laki itu tergesa-gesa mematikan mesin kendaraan roda duanya tak jauh dari gerbang sekolah. Untung saja anak-anak sudah masuk semua.Dinda yang hendak menutup gerbang mengurungkan niatnya. Melemparkan pandangan ke arah Kinan untuk menunggu reaksi dari wanita itu. Sedikit banyak Dinda sudah mengenal sosok Arman sebagai orang terpandang di wilayah mereka. Siapa yang tak mengenal bos sawit di kampung mereka? Keluarga pembeli tandan sawit segar turun-temurun sejak dulu."Kakak masuk saja duluan. Aku menyusul," pinta Kinan sembari tersenyum kepada Dinda. Dan Dinda pun menganggukkan kepala tanpa berkata apa-apa.Melihat gelagat Arman, Kinan menduga ada hal penting yang ingin disampaikan laki-laki itu kepadanya. Jika tidak, tak mungkin sepagi ini Arman akan menemuinya. Di lokasi tempat
last updateLast Updated : 2022-10-25
Read more

Telepon Dari Wina

Kinan menghela napas saat mulai mengerti tujuan laki-laki ini dan arah pembicaraan yang akan terjadi. Walaupun sebenarnya Kinan sudah menebaknya sejak tadi. Tetap saja, kalimat Arman itu mempertegas semuanya."Abang tahu darimana?" tanya Kinan dengan nada datar.Tak menyangka jika nyali Ardi begitu kecil sehingga memilih untuk menceritakan apa yang sedang terjadi dalam rumah tangganya kepada orang lain. Padahal baru kemarin sore Kinan melakukannya. Bagaimana jika Ardi berada dalam posisinya dulu yang bertahun-tahun tak mendapatkan haknya sebagai seorang istri?"Ardi menemui Abang semalam. Wajahnya sangat kusut. Dan Abang pun tak menyangka jika kamu akan mengambil keputusan seperti ini, Nan," tutur Arman dengan wajah yang bingung."Tapi itu yang harus aku lakukan, Bang. Aku tak ingin Bang Ardi lebih berdosa dengan mengabaikan wanita itu lebih lama. Wanita itu istrinya, walaupun tak ada cinta itu di hati mereka. Saat akad terucap, saat itulah t
last updateLast Updated : 2022-10-25
Read more

Ancaman Ardi

"Maksudmu?" balas Ardi dengan cepat. "Belum jelas apa yang aku maksud, Bang? Bagaimana jika aku menolak permintaan Abang itu? Apa yang akan Abang lakukan padaku?"Kinan memberanikan diri untuk menantang suaminya kali ini. Tak dapat lagi bersabar dengan segala sifat dan perangai laki-laki ini. Mungkin sudah tiba saatnya bagi Kinan untuk melakukan perlawanan. Mungkin dirinya salah Semoga Allah tak murka atas semua yang dilakukannya ini. Semua ini dilakukan oleh Kinan agar tak terus-menerus dianggap lemah oleh suaminya sendiri."Apa kamu lupa dan tak paham bahwa kewajiban istri adalah mematuhi suaminya?" seru Ardi dengan tegas. Tatapan matanya tajam memandang ke arah Kinan."Jelas aku paham, Bang. Tak usah Abang ingatkan lagi!" tukas Kinas dengan cepat."Dan apakah Abang paham, bagaimana seorang suami yang wajib ditaati oleh istrinya itu? Suami boleh menuntut untuk ditaati jika sudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan benar. Tak usah sok paham ilmu
last updateLast Updated : 2022-10-26
Read more

Luruh

Kinan menangis tersedu di samping gundukan tanah merah yang masih basah. Tujuh hari sudah laki-laki itu pergi tanpa sempat mengucapkan talak yang pernah dimintanya. Ingatan Kinan berputar saat telepon dari wanita yang menjadi kakak iparnya itu diangkat olehnya. Panggilan telepon yang berkali-kali masuk namun sempat diabaikan oleh Kinan "Assalamu'alaikum. Nan, kamu dimana? Kamu dapat menyusul ke sini, Nan? Ardi kecelakaan. Kondisinya parah. Kakak minta tolong, kamu susul ke sini!"Kalimat beruntun dengan nada panik dan cemas itu terdengar di telinga Kinan saat panggilan telepon tersambung dan salam diucapkan olehnya. Tubuh Kinan terasa lemas seketika, tak mampu berkata apa-apa. Hanya deraian air mata yang luruh membasahi pipinya. Sempat merasakan tubuhnya kaku, sampai akhirnya Kinan tersadar ketika Dinda menepuk tubuhnya. "Nan, ada apa? Mengapa kamu menangis?" tanya Dinda yang tiba-tiba sudah berdiri di samping Kinan dan merangkul tubuhnya. Masih tak
last updateLast Updated : 2022-10-27
Read more

Kepergiannya

Laki-laki itu pergi tepat di hadapan Kinan. Bukan pengadilan yang memisahkan mereka. Tapi kematian karena ajal yang tiba-tiba. Apakah ini juga bagian takdir-Nya? Kinan sungguh tak percaya jika Sang Pencipta memisahkan mereka dengan cara yang seperti ini.Kinan tersentak saat Rafif merangkul punggungnya dari belakang. Meraih beberapa helai tisu yang ada di tas kecilnya, Kinan mengusap pipinya yang kembali membasah.Bukan hanya cara kepergian laki-laki yang masih menjadi suaminya itu yang menyakitkan. Tangis histeris kembali tercipta saat memegang secarik kertas yang ada di dalam tasnya itu. Secarik kertas yang ditemukan di dalam dompet laki-laki yang sudah terbujur kaku di dalam tanah ini benar-benar membuat siapa pun akan meneteskan air mata. Kertas itu ditulis tepat di hari kepergian Kinan dari rumah, sehari sebelum kepergian laki-laki itu untuk selamanya. Sepertinya Ardi menuliskannya di malam hari. Dan Wina yang menemukan kertas itu di hari ketiga kematian adikn
last updateLast Updated : 2022-10-28
Read more

Niat Kinan

"Mengapa kamu berniat mencari pelakunya, Nan? Bukankah semua itu tak lagi berguna? Kejadian itu sudah bertahun-tahun berlalu. Ardi pun sudah tak ada. "Dinda mengernyitkan dahi. Menampakkan ketidakpahaman atas kalimat yang baru saja didengarnya tadi. Tatapan wanita itu tajam menghujam Kinan yang duduk tepat di hadapannya. Kinan sejenak menundukkan kepala walaupun akhirnya mencoba tegak menatap lawan bicaranya. Kinan menghela napas panjang. Mencoba memberi kekuatan pada dirinya sendiri untuk menjelaskan semuanya. Deretan aksara itu jelas menyiratkan banyak makna. Secarik kertas yang tak pernah diungkapkan Kinan kepada siapa pun hingga saat ini. Tiga puluh hari kepergian lelaki yang memberikannya banyak kejutan tak diduga. "Mengapa Kakak bilang tak berguna? Karena Bang Ardi sudah tak ada?"Dinda cepat menganggukkan kepalanya. Cukup sebagai jawaban atas tanya yang terlontarkan. "Justru karena Bang Ardi sudah tak ada, aku ingin membersihka
last updateLast Updated : 2022-10-29
Read more

Siapa Yang Akan Kau Temui?

Dinda menurunkan nada suaranya. Menurunkan kembali posisi tubuh yang tadinya berdiri tegak dengan mata membara. "Karena itu aku ingin meminta bantuan Kakak. Aku ingin Kakak menemaniku untuk mencari kebenaran itu. Aku mohon! Lakukan untuk Rafif, bukan untukku!"Kinan menangkupkan kedua telapak tangannya. Sepasang mata indah itu berkaca-kaca. Bahkan genangan bulir bening itu terlihat jelas menumpuk di kelopak mata. Dinda memejamkan matanya. Membuang sesak yang membuncah di dada. Menghela napas panjang sebelum akhirnya membuangnya dalam satu kali hembusan. "Jika memang nantinya semua bukti tetap mengarah kepada Ardi sebagai pelakunya, apa yang akan kamu lakukan?""Aku akan menerimanya dengan lapang dada. Seperti yang selama ini sudah aku lakukan. Lagipula Salsa sudah tak ada. Ini tak lebih sebagai usahaku untuk membuktikan semuanya. Walaupun aku tahu, semuanya tak akan mengubah apa-apa lagi. Paling tidak aku lega. Aku puas."Kali
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Tamu Tak Diduga

"Bang Hanif."Sontak saja sepasang mata Dinda membulat saat mendengar nama yang disebutkan Kinam itu. Tak salahkah Kinan menyebutkan nama? "Kamu serius, Nan?" tanya Dinda tanpa dapat menyembunyikan keterkejutannya."Kakak pikir aku main-main? Aku serius, Kak."Kinan menjeda kalimatnya. Memberi ruang pada paru-parunya untuk menyediakan stok oksigen kembali. "Langkah pertama yang akan aku lakukan adalah bertemu dengan Bang Hanif. Ada banyak hal yang harus aku tanyakan kembali kepadanya."Kinan sudah memikirkan semua langkah yang akan dilakukannya. Di sepertiga malam saat bermunajat kepada-Nya, deretan aksara dalam surat itu seolah terus terngiang di kepalanya. Entah mengapa, ada sesuatu yang mengusiknya. "Hanif? Kakak Salsa?"Lagi-lagi Kinan menganggukkan kepalanya. "Paling tidak, aku berharap ada informasi tambahan yang aku dapatkan darinya. Ada cerita yang lebih lengkap mungkin aku dengarkan darinya
last updateLast Updated : 2022-10-31
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status