Semua Bab BALAS DENDAM PRIA PENUH CINTA: Bab 11 - Bab 20

138 Bab

Wyatt Menemui Esme (1)

Sialnya Wyatt tidak bertanya waktu tepat pada Azzar tadi. Ini menyebalkan harus menunggu di dalam keambiguan yang tidak disenanginya. Ia telah bersiap untuk pergi ke keluar setelah makan siang bersama dengan kakeknya.“Kenapa kamu rapi sekali?” kakek Wyatt membawa secangkir kopi pahit dan meletakannya di meja santai dekat jendela besar yang menghadap ke halaman samping rumah.“Mau pergi keluar, Kek!”“Buat apa? Kamu jangan coba macam-macam ya Wyatt!” Pria tua itu khawatir kalau Wyatt akan meninggalkannya.“Apa yang Kakek katakan, aku sama sekali tidak mau macam-macam. Ingat temanku yang datang tadi, dia mengajakku keluar sebentar. Aku tidak akan sendirian.” Wyatt menjelaskan dengan bahasa yang paling baik tentang Azzar. “Ada Esme juga di sana,” tambahnya kepada sang kakek yang menjelaskan ada seorang wanita di sana.Ekspresi pria tua yang sudah membesarkan Wyatt tampak lebih baik setelah mendengar ada wanita dalam pertemuan yang dituju Wyatt. Apakah kakeknya berharap kalau ia akan mel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-07
Baca selengkapnya

Menemui Esme (2)

Wyatt memakai motor untuk pergi ke Kafe Rose yang terletak di tengah kota. Walau terletak di tengah kota dan di jalan utama, kafe itu dikelilingi taman beraneka jenis bunga, terutama jenis mawar.Saat Wyatt parkir, ia melihat mobil yang selalu digunakan Esme bepergian dan sopir yang biasa membawanya. Selain itu juga ada Azzar dan Domini. Sialan. Wyatt merasa terjabk. Harusnya ia bertanya pada Azzar kemarin siapa saja yang akan ditemuinya di sini.Ia berniat kembali menyalakan motor dan pergi saja. Namun, niat tersebut tinggal niat karena Azzar sudah menyadari kedatangannya dan menunduk memberitahukan itu semua pada para majikan. Sekali lagi yang bisa dilakukan Wyatt hanya memaki di dalam hati saja.“Kenapa kamu tidak masuk?” tanya Azzar pada Wyatt.Karena Wyatt masih berdiri saja di luar, jadi Azzar menghampirinya.“Aku sedang menyiapkan hatiku!”Sebab Wyatt tidak tahu apa yang akan dilakukan untuk bisa bertemu saling berhadapan dengan Dominic dan Esme. Bisa saja, bukan mulutnya yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-08
Baca selengkapnya

Yulia (1)

Rumah itu tidak mewah, malah sederhana, tetapi rapi dan beraroma melati. Asal bau itu akhirnya diketahu berasal dari jendela dengan terasli yang meliuk-liuk dengan cantik. Ada serumpun melati di sana, tumbuh besar dan tengah berbunga.“Duduklah! Kenapa melamun!” Pria yang tampaknya adalah teman kakeknya menepuk pundak Wyatt menekannya sehingga jatuh terduduk di kursi rotan dengan bantalan busa.Setelah Wyatt duduk dengan nyaman, seorang gadis yang lebih muda dari Wyatt berkulit kuning langsat keluar dari pintu yang berhadapan dengan pintu masuk. Sepertinya itu dapur. Di tangannya selalu ada piring berisi makanan setiap kali keluar dari sana.“Makanlah! Makanlah! Cucuku sangat pintar memasak!” kata teman kakeknya sambil tertawa.Wyatt yang memang belum sarapan, tentu saja tidak menolaknya. Begitu juga dengan kakek Wyatt. Mereka bersantap dan menghabiskan hidangan di atas meja bersama-sama.“Enak sekali!” seru kakek Wyatt puas.“Tentu saja! Cucuku itu yang terbaik jika memasak!” Ia bers
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-13
Baca selengkapnya

Yulia (2)

Ini hal konyol yang dilakukan kakeknya. Bukan berarti pria tua yang mengasuh Wyatt dari kecil itu akan melakukan hal semacam ini tanpa memikirkan baik buruknya. Kakeknya, Albert jelas sudah mempertimbangkan semua dengan begitu baik. Hanya saja untuk Wyatt tindakan ini konyol.“Kamu tidak suka ada di sini?”Suara kecil yang bertanya pada Wyatt membuatnya berhenti berjalan dan menoleh ke arah samping. Yulia, gadis yang diperkenalkan padanya dan tampak canggung walau tetap menemani Wyatt berkeliling sedikit mengusik. Gadis ini adalah tipe tokoh utama wanita yang harus dilindungi. Sayang sekali bukan tipe yang diinginkan Wyatt.“Kamu ternyata bisa menyadarinya, ya?”Wyatt sama sekali tidak ragu dengan ucapannya sendiri. Ia memang tidak senang saat ini. Ia ingin pulang, terlalu peduli dengan kumpulan foto Anna yang terkembang di lantai dalam kamar, berharap tidak ada yang menganggu atau memindahkan letaknya.“Ah, begitu, ya?” Yulia tampak sedih, tetapi tidak membuat Wyatt merasa bersalah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-15
Baca selengkapnya

Berlawanan

“Bukankah kamu pikir kalau yang kamu lakukan pada Yulia itu tidak sopan?” Albert akhirnya menanyakan apa yang ada di dalam pikirannya.Padahal sepanjang perjalanan tadi, mereka sama sekali tidak bicara. Ia bahkan tidak pernah berpikir kalau akan menegur Wyatt karena ketidak sopanan. Wyatt adalah cucu yang sempurna, entah dari tindak tanduk atau pun dari sikap. Ia begitu pandai mengendalikan diri dan juga orang-orang.“Tidakkah Kakek merasa kalau harus minta maaf padaku dulu?” Wyatt bicara tanpa menoleh sedikit pun.Ia memandang lurus ke arah pintu kamarnya yang tertutup, berkacak pinggang.“Apa kamu tahu kalau aku melakukan semuanya untuk kebaikanmu?” Albert tidak mau mengalah kalau Wyatt juga tidak mau melakukan hal yang sama.“Kakek tidak melakukan demi kebaikanku! Kakek tidak mengerti apa yang aku rasakan! Kakek tidak ....” Wyatt berteriak kehilangan kendalinya dan mondar-mandir. Ia tampak tak akan bisa melakukan apapun dengan benar sekarang.“Wyatt duduklah!” Albert berkata dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-17
Baca selengkapnya

Kontrak (1)

“Kamu tidak usah mengantar Kakek!”Wyatt berhenti melangkah dan berbalik menatap kakeknya yang ada di belakang. Mata pria tua itu sedikit sembab, mungkina karena kurang tidur. Bisa juga karena menangis. Tetapi, alasan kedua nyaris tidak mungkin.“Bukannya hari ini Kakek akan memeriksa toko?” tanya Wyatt tidak mengerti kenapa dilarang mengantar. Ini sudah menjadi pekerjaannya sejak memiliki SIM.“Ya, memang, tapi kamu tidak usah mengantar. Aku akan pergi sendiri. Berikan kuncinya padaku!” Kakek Wyatt menyondorkan tangan, menunggu kunci dilemparkan padanya.Wyatt menatap lama, tanpa banyak berkata. Menghela napas beberapa kali lalu memutuskan menyerahkan kunci mobil pada kakeknya. Pria tua yang menerima kunci mobil dari Wyatt lekas berbalik untuk pergi.“Kakek marah padaku?”Pria tua yang membesarkan Wyatt itu berhenti melangkah. Tangannya mengenggam gagang pintu, tetapi tak memutarnya hingga terbuka, tetap di sana. “Menurutmu?”Wyatt tidak menjawab, hanya menghela napas saja. Kakeknya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya

Kontrak (2)

Yulia melihat ke belakang untuk terakhir kalinya. Ia berharap, sungguh, kalau Wyatt akan paham. Sebab pria itu terlihat sangat pintar. Ia hanya ingin segera keluar dari rumah kakeknya dan berhenti disebut sebagai wanita tak berguna.“Apa yang harus kulakukan sekarang?” Yulia bergumam ketakutan.Ia pergi perlahan. Sedikit berharap kalau Wyatt akan berubah pikiran dan memanggilnya kembali. Tetapi, hal yang dipikirkannya nyaris tidak akan terjadi. Wyatt tidak akan membiarkannya seperti itu.Ia menghentikan sebuah angkutan kota tak jauh dari rumah Wyatt. Turun di jalan besar dan naik bus. Turun kembali dan kemudian naik angkutan kota berwarna hijau tua dan turun tepat di depan rumahnya. Neneknya sudah menunggu, untuk bukan kakeknya yang ada di sana.“Apa berjalan dengan baik?” tanya neneknya.Yulia tidak berani berbohong sambil menatap mata siapapun. Itu adalah kelemahannya. Jadi ia menunduk. “Ya.”“Dia menolakmu?”Kali ini Yulia berharap tidak mendengar jawaban dari Wyatt. Tapi, jika ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-19
Baca selengkapnya

Kontrak (3)

Kemarahan itu membuat Yulia sesak napas, berharap kalau tidak pernah kehilangan kedua orang tuanya, atau kemudian memutuskan untuk ikut dengan keluarga ayahnya. Jika saja Yulia membiarkan dirinya tetap diasuh oleh keluarga sang ibu, pasti tidak akan begini keadaannya.“Bagaimana bisa kamu diabaikan? Astaga! Apa gunanya kecantikan wajahmu itu!” teriak Santo pada Yulia.Vas bunga yang ada di tengah meja makan melayang, membuat siapapun yang ada di ruangan terkejut. Mereka mengangkat kepala sedikit, lalu menunduk lebih dalam menatap piring-piring di depan. Satu di antara mereka sama sekali tidak berniat untuk menyahuti kemarahan. Bisa-bisa akan menjadi sasaran kemarahan selanjutnya.“Kenapa kamu diam saja?” Suara Santo merendah, terdengar ramah, tetapi lebih mematikan dibandingkan sebelumnya.“Itu ... saya sudah berusaha, Kakek!”PRAK!Kali ini giliran meja dan piring yang jatuh dan berguling di lantai. Piring porselen dan gelas kaca itu langsung terbelah menjadi beberapa bagian setelah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-21
Baca selengkapnya

Kontrak (4)

Cumi tepung, ayam goreng balado, juga sup sayur telah masuk ke dalam rantangnya sekitar jam 9 pagi. Ia dan neneknya mempersiapkan bahan sejak pukul enam. Tukang sayur langganan mereka kebetulan memiliki semua yang diinginkan sehingga Yulia tak perlu berlarian ke pasar tradisional terdekat.“Jangan gagal lagi kali ini!” Kakeknya, pria tua itu menemukannya di depan, menatap Yulia dengan tajam sebagai peringatan.Yulia tidak menjawab, ia mengangguk dan memegang gagang rantang erat-erat. Wyatt bilang akan menyetujui perjodohan. Karena jika ditolak kembali untuk keempat kalinay akan semakin banyak tekanan yang diterima Yulia. Ia hanya ingin bebas, tidak lagi berurusan dengan keluarga ayahnya.Seperti kemarin, Yulia menaiki angkutan kota, turun di halte dan naik bus, dan terakhir menaiki angkutan kota kedua hingga sampai di depan rumah Wyatt. Kakek Wyatt, Albert tengah menyapu di halaman. Yulia ingat sekali kalau pria itu memiliki pembatu di rumahnya, mung
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-22
Baca selengkapnya

Dia Akan Menikah (1)

Esme terpana mendengarnya. Ia tak menyangka kalau akan mendengar kalimat itu dari mulut Wyatt. Rasanya seperti mendengar kabar kalau manusia akan pindah ke Mars sebentar lagi.“Kamu baru saja mengatakan apa?” tanya Esme masih dengan ketidak percayaan di nada suaranya.Esme masih merasa kalau Wyatt senang mengatakan suatu omong kosong. Bukan hal yang akan benar-benar dilakukan pria itu.“Aku akan menikah!” Wyatt mengulanginya.Esme menurunkan gagang telepon dari telinganya. Mencoba memaksakan informasi yang baru saja didengar ke dalam kepala. Mengatakan beberapa kali pada dirinya sendiri kalau yang barusana di dengar bukan sebuah lelucon, tetapi kenyataan. Bukan sebuah mimpi, tapi memang apa yang akan terjadi sebentar lagi.“Tapi, kamu mencintai Anna?”Hening. Esme menyesal sudah mengingatkan Wyatt tentang Anna. Topik yang baru saja diangkat adalah hal sangat tabu bahkan untuk dirinya sendiri. Ia masih bisa mendengarkan teriakan-teriakan ibu Anna yang mengatakan kalau putrinya masih hi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status